Pesan Menlu Retno Marsudi bagi Millennials: Jangan Buat Hoaks

Retno berharap millennials jadi agen perubahan

Jakarta, IDN Times - Generasi millennials menjadi kelompok yang saat ini tengah berkembang di Indonesia. Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) pada 2018 menunjukkan, jumlah millennials atau penduduk yang berusia 20-38 tahun di Tanah Air mencapai 90 juta orang.

Seharusnya, dengan populasi millennials yang demikian besar, Indonesia tidak lagi terperangkap di istilah negara berkembang. 

Di sisi lain, millennials cenderung juga tidak tertarik terhadap isu-isu yang serius dan berdampak langsung bagi kehidupan mereka. Salah satunya, kebijakan luar negeri. Namun, Kementerian Luar Negeri mencoba membuktikan bahwa hal tersebut keliru. 

Untuk membuktikan, Kemenlu mulai menyelenggarakan kegiatan yang sesuai dengan selera millennials dengan format acara yang lebih santai. Pada 2018 lalu, Kemenlu menggelar acara bertajuk 'Diplomacy Festival' dan mendatangi beberapa kampus ternama di Pulau Jawa. 

"DiploFest juga bertujuan untuk mendiseminasikan informasi mengenai kiprah dan capaian diplomasi Indonesia kepada publik, yang dikemas dalam berbagai kegiatan seperti kuliah umum hingga puncaknya festival yang dimeriahkan oleh musisi Tanah Air," kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Cecep Herawan. 

Acara dengan tema millennials juga diselenggarakan oleh Kemenlu pada 2019, sebelum Retno menyampaikan fokus kebijakan luar negeri Indonesia di tahun ini. Lalu, apa harapan Retno terhadap generasi millennials? 

1. Menlu Retno ingin menjadikan millennials sebagai agen perubahan

Pesan Menlu Retno Marsudi bagi Millennials: Jangan Buat Hoaks(Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) IDN Times/Santi Dewi

Menlu Retno memahami, jumlah generasi millennials yang sedemikian besar harus didengarkan suaranya. Tetapi, untuk bisa masuk ke dalam dan memahami dunia millennials, maka Kemenlu harus berbicara menggunakan bahasa mereka. 

"Supaya mereka paham apa yang sudah dilakukan oleh Kemenlu, karena apabila mereka tidak tahu apa yang kami lakukan, maka muncul kekhawatiran mereka akan menjadi apatis," kata Retno yang ditemui media usai berbicara di talkshow bertajuk "The Millennials Meet and Greet Foreign Minister Retno di Kantin Diplomasi Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (8/1). 

Maka, jadilah acara di kantin tersebut digelar secara informal. Sambil duduk lesehan, tim dari Kemenlu juga menyediakan bean bag bagi undangan yang sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa. 

Acara talkshow tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari pidato tahunan Menteri Luar Negeri yang akan dibacakan pada Rabu (9/1) besok. 

Menlu perempuan pertama di Indonesia itu menyebut, sebagai perempuan millennials justru diuntungkan. 

"Selagi masih muda, kalian masih bisa melakukan berbagai hal," tutur dia. 

Selain itu, Retno juga berharap agar millennials menjadi agen perubahan. Apalagi saat ini, ada begitu banyak peluang yang bisa dimanfaatkan. 

"Jadi jangan hancurkan Indonesiamu, tapi bantulah Indonesia dengan membuat perubahan," kata Menlu perempuan pertama di Indonesia itu. 

Baca Juga: Jadi Pembicara di ASEAN-India, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Sampaikan 4 Hal

2. Retno minta millennials tidak ikut membuat dan menyebarkan hoaks

Pesan Menlu Retno Marsudi bagi Millennials: Jangan Buat Hoaks(Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) IDN Times/Santi Dewi

Di era digital seperti saat ini, millennials justru diharapkan lebih cerdas dalam menyaring segala informasi. Oleh sebab itu, Retno berharap generasi millennials tidak ikut-ikutan menyebarkan hoaks atau berita bohong. 

"Don't create hoax. Apalagi sampai mengirimkan dan ikut mengomentari. It's a big no. Jadi, kalau menerima pesan tolong dicek dan bahkan memiliki keberanian untuk menyatakan hoaks. Jangan hancurkan Indonesiamu," kata Retno. 

3. Retno berharap millennials ikut menjadi agen toleransi

Pesan Menlu Retno Marsudi bagi Millennials: Jangan Buat HoaksANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Pesan lainnya yang turut disampaikan oleh Retno bagi millennials yakni agar menjadi agen pembawa rasa toleransi. Sebab, untuk bisa mempertahankan Indonesia, maka di antara warganya harus ditumbuhkan sikap toleransi dan menghormati. 

"Maka, jangan dibiasakan mengucapkan kalimat: 'aku yang benar', 'kamu yang salah', 'aku terus yang benar'. Harus dibudayakan untuk mendengar dan menghormati semua perbedaan," kata Retno. 

Hidup di alam perbedaan merupakan sesuatu yang niscaya di Indonesia. Apalagi Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau dengan ragam budayanya. 

"Justru perbedaan itu menjadi aset di dalam diplomasi," kata dia lagi. 

4. Menlu Retno mengajak millennials selalu menyebarkan energi positif

Pesan Menlu Retno Marsudi bagi Millennials: Jangan Buat Hoaks(Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di forum Global for Migration) Kementerian Luar Negeri

Retno turut mengajak millennials untuk berpikir dan menyebarkan energi positif. Hal itu diawali dengan begitu banyaknya energi negatif yang disaksikan oleh masyarakat di media sosial. Apalagi jelang pemilu, justru ada begitu banyak kebencian yang disebarkan. 

"Saya sekalian mengajak kalian, mau gak memulai yang saya sebut kampanye positif?" tanya Retno. 

Sebab, dengan didorong energi positif dan berbuat baik, ia yakin selalu akan ada jalan untuk mewujudkan berbagai rencana. 

"Mari kita sebarkan energi positif dan beritakan mengenai kebaikan," katanya. 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya