Petuah Wismoyo yang Diingat Prabowo: Salat dan Dekat dengan Tuhan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku ikut berduka atas meninggalnya Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar pada Kamis (28/1/2021). Dalam keterangan tertulis Prabowo mengatakan, mengenal mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu saat ia masuk Komando Pasukan Sandi Yudha. Wismoyo ketika itu menjabat sebagai Wakil Asisten Pengaman Danjen Kopassandha berpangkat Letnan Kolonel, sedangkan Prabowo masih berpangkat Letnan Dua.
"Beliau adalah salah satu guru saya di TNI. Banyak nilai penting yang diajarkan kepada saya saat di TNI. Beberapa filosofi yang selalu beliau sampaikan kepada saya dan sampai sekarang saya gunakan yaitu 'disiplin adalah napasku, kesetiaan adalah jiwaku, kehormatan adalah segalanya'," ungkap Prabowo hari ini mengenang wafatnya sang guru.
Wismoyo juga mengajarkan kepada Prabowo petuah dalam Bahasa Jawa, "ojo ngerasani wong", yang bermakna jangan menjelekan orang lain.
"Ajaran-ajaran filosofis itu sangat berpengaruh terhadap saya sampai saat ini. Selain itu beliau selalu memberikan teladan dalam memimpin," tutur dia lagi.
Di mana jenazah Wismoyo akan dimakamkan?
1. Prabowo juga diingatkan untuk salat dan dekat dengan Tuhan
Peristiwa lainnya yang dikenang oleh Prabowo yakni ketika ia hendak berangkat untuk operasi pertama sebagai komandan kompi pada akhir Oktober 1978.
Ia dijadwalkan berangkat pukul 04.00 WIB dan take off dari Bandara Halim Perdana Kusuma. Tetapi, malam sebelumnya sekitar pukul 20.00 WIB, Wismoyo memanggilnya.
"Beliau menanyakan persiapan saya yang akan menjalankan operasi. Saya jelaskan semua peralatan mulai dari senjata, peluru, kompas hingga obat-obatan. Namun, beliau masih bertanya apa lagi yang harus disiapkan," kata Prabowo.
Meski sudah menjawab beberapa kali, Wismoyo tidak terlihat puas dengan jawaban itu. Wismoyo kemudian menjelaskan Prabowo juga harus bertanggung jawab terhadap 100 nyawa pasukan yang ia pimpin.
"Karena akan menghadapi bahaya maut, beliau mengingatkan saya agar selalu dekat dengan Tuhan, Allah SWT. Barulah saya paham pertanyaan beliau," tutur dia lagi.
Editor’s picks
Sebelum berangkat, Wismoyo sempat memberikan bingkisan kepada Prabowo. Saat dicek, bungkusan itu berisi sajadah. "Beliau meminta saya menaruh sajadah itu dalam tas ransel selama saya bertugas," ujarnya.
Baca Juga: Profil Wismoyo Arismunandar, Mantan KSAD Era Presiden Soeharto
2. Jenazah Wismoyo dimakamkan di Astana Giribangun, Solo
Jenazah Wismoyo dimakamkan di Astana Giribangun, Solo, Jawa Tengah pada hari ini. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan, Wismoyo meninggal pada hari ini sekitar pukul 04.29 WIB. Ia wafat karena sakit dan sempat dirawat di RS Pondok Indah.
"Jenazah dibawa ke Giribangun, Solo," ungkap Nefra melalui pesan pendek pada hari ini.
3. Wismoyo menjabat sebagai KSAD ke-17 pada 1993-1995
Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada 10 Februari 1940. Lulusan Akademi Militer Nasional 1963 ini merupakan anak dari pasangan Sri Wurjan dan Arismunandar.
Seperti dikutip dari ANTARA, Wismoyo adalah purnawirawan perwira tinggi TNI-AD yang menduduki jabatan-jabatan strategis pada era Soeharto. Ia menjabat sebagai KSAD ke-17 pada 1993-1995 dan Pangkostrad periode 1990-1992.
Bukan hanya itu, Wismoyo juga pernah menjabat sebagai Wakasad pada 1992-1993. Sebelum mengemban jabatan sebagai Pangkostrad, almarhum juga pernah menjabat sebagai Pangdam XVII/Tkr pada 1986 dan Pangdam IV/Dip pada 1989.
Baca Juga: [BREAKING] Mantan KSAD Wismoyo Arismunandar Meninggal Dunia