Polda NTT Masih Selidiki Pelaku Pembakaran di Gili Lawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Biro perjalanan Indonesia Juara Trip mendapat serangan bertubi-tubi dari warga net setelah diduga kuat turut serta dalam terbakarnya area hutan di Gili Lawa, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (1/8). Menurut informasi awal, diduga kuat penyebab kebakaran yakni ulah para wisatawan yang dibawa oleh biro perjalanan itu.
Informasi itu disampaikan oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Budhy Kurniawan. Ia menyebut penumpang dari kapal "Indonesia Juara" sebagai pelaku pembakaran. Informasi itu diterima Budhy dari seorang guide bernama Lukas.
Maka, para awak kapal dan guide (pemandu wisata) dari kapal Indonesia Juara kini tengah diperiksa oleh polisi. Pasca mendapat ribuan komentar dari para warga net, biro perjalanan itu akhirnya memberikan klarifikasi melalui akun media sosial mereka.
Apa isi klarifikasinya?
1. Kru dari biro perjalanan Indonesia Juara masih diperiksa polisi
Menurut tim humas Biro Perjalanan Indonesia Juara, tour leader masih terus diperiksa secara intensif oleh polisi. Mereka berjanji bila berdasarkan hasil pemeriksaan polisi terbukti tour leader mereka bersalah, maka mereka akan memecat yang bersangkutan.
"Kami dari pihak perusahaan menghormati proses hukum yang berlaku. Untuk saat ini pihak berwajib belum memutuskan siapa yang bersalah dalam insiden tersebut," ujar perwakilan humas biro perjalanan Indonesia Juara melalui akun media sosialnya.
Baca Juga: Hutan di Gili Lawa Terbakar Diduga Bersumber dari Puntung Rokok
2. Polisi belum menentukan siapa pelaku pembakaran
Sementara, Kepala Bidang Humas Polda NTT, Kombes (Pol) Jules Abraham mengaku hingga saat ini polis belum menentukan siapa pelaku pembakaran di area hutan Gili Lawa. Oleh sebab itu, ia meminta kepada publik agar tidak cepat percaya begitu saja informasi yang beredar di media sosial.
"Belum diketahui (penyebab kebakaran). (Soal penyebab) itu kan ada di media sosial. Kan belum ada pernyataan dari kami," ujar Jules ketika dikonfirmasi oleh media hari ini.
Penyebab kebakaran pun masih diusut. Bahkan, pemeriksaan saksi masih terus dilakukan untuk mencari tahu penyebab kebakaran.
3. Polda NTT minta publik tidak percaya informasi yang beredar di media sosial
Lantaran hingga kini saksi-saksi masih diperiksa, oleh sebab itu Polda NTT berharap agar publik tidak percaya begitu saja terhadap informasi yang beredar di media sosial. Sebelumnya di media sosial tertulis dugaan penyebab hutan itu terbakar karena puntung rokok yang dibuang di sana. Namun, informasi itu berubah menjadi kembang api yang sedang digunakan untuk persiapan kegiatan pernikahan.
"Kalau mau ikutin media sosial mah kemarin bilang puntung api, sekarang kembang api. Padahal, sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan peristiwa kebakaran itu," kata Jules lagi
Baca Juga: 14 Potret Keindahan Gili Lawa, Mengenang Eloknya Pasca Kebakaran