Politikus PDIP: Bekerja Dalam Diam, Puan Cocok Gantikan Jokowi di 2024

Elektabilitas Puan selalu ada di posisi bontot di survei

Jakarta, IDN Times - Politikus PDI Perjuangan, Junimart Girsang mengatakan, Ketua DPR Puan Maharani cocok menggantikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Pemilu 2024. Puan juga diklaim mampu mengerek elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih itu. 

"Tapi, itu pernyataan saya pribadi ya, bukan pernyataan resmi partai," ungkap Junimart kepada media di gedung parlemen, Senayan, Rabu 6 April 2022 kemarin. 

Ia menilai Puan cocok menjadi calon presiden lantaran ia adalah cucu proklamator dan putri dari mantan presiden. Puan dianggap juga memiliki pengalaman yang komplit karena pernah duduk di eksekutif sebagai Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Sedangkan, di legislatif, Puan berhasil terpilih sebagai Ketua DPR perempuan pertama. 

"Dan Beliau bekerja dengan diam. Tidak perlu koar-koar ke sana dan kemari sebenarnya," kata dia. 

Meski demikian, Junimart kembali menegaskan bahwa PDIP belum menentukan calon presiden untuk Pemilu 2024. Wakil Ketua Komisi II DPR itu menyebut, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang bakal menentukan siapa calon resmi yang bakal diusung. 

"Jadi, itu semua kembali kepada Ibu Ketua Umum," ujarnya lagi. 

Lalu, bagaimana elektabilitas Puan versi lembaga survei?

1. Survei key opinion leader (KOL) PRC-PPI menempatkan Puan di posisi juru kunci

Politikus PDIP: Bekerja Dalam Diam, Puan Cocok Gantikan Jokowi di 2024Ketua DPR Puan Maharani ketika menjajal jet tempur T-50i milik TNI Angkatan Udara (AU) (Dokumentasi tim media Puan)

Berdasarkan data survei key opinion leader (KOL) dari lembaga survei Parameter Politik Indonesia (PPI), yang berkolaborasi dengan Politica Research and Consulting (PRC), Puan ada di posisi bontot dalam semua kriteria capres. Sedangkan, rekan satu partainya, Ganjar Pranowo menjadi kandidat paling favorit. 

Survei PRC dan PPI dilakukan pada periode 5 Januari 2022 hingga 5 Februari 2022. Mereka melakukan wawancara tatap muka terhadap 207 tokoh berpengaruh di bidangnya. Ratusan tokoh itu tersebar di 34 provinsi dan terdiri dari enam latar belakang yakni akademisi, agamawan, praktisi media, pelaku ekonomi, budayawan hingga aktivis LSM. 

Pertanyaan yang diajukan ke mereka meliputi 11 aspek yaitu visioner, intelektualitas, keterampilan politik, kepemimpinan politik, keterampilan komunikasi politik, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, nasionalisme dan religiusitas, integritas moral, penampilan serta kapabilitas. Jawaban para tokoh KOL itu lalu dikonversi ke dalam angka dengan menggunakan metode skala Likerts dengan rentang 1 sampai 10. 

Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi pertama dengan skor 7,51. Di posisi kedua ditempati Anies Baswedan dengan skor 7,32 dan di posisi ketiga diisi oleh Sandiaga Uno dengan skor 7,2. Sedangkan Puan Maharani memperoleh skor 5,8.

Menurut Direktur eksekutif PPI Adi Prayitno, Ketua DPR Puan Maharani selalu berada di posisi terbawah lantaran ia masih kaku untuk membaur dengan masyarakat dibandingkan kandidat lainnya. Bila Puan melontarkan komentar, kapasitas yang dibawa selalu sebagai Ketua DPR. 

"Dia tidak out of the box. Agak berbeda dengan 10 tokoh lainnya. Mereka menampilkan sesuatu yang out of the box dan tak selalu menunjukkan posisinya sebagai pejabat publik di negara ini. Misalnya Sandi, ia terlihat sering main basket. Sedangkan Ganjar sering bersepedaan dan menyapa masyarakat. Anies misalnya makan bubur dengan Ridwan Kamil. Itu sesuatu yang sebenarnya out of the box," ungkap Adi ketika memberikan pemaparan mengapa Puan konsisten selalu berada di posisi terbawah dari 11 aspek survei, seperti dikutip dari Instagram live PRC, 7 Maret 2022. 

Unsur lainnya yang menyebabkan para tokoh memberikan skor rendah, karena Puan jarang memberikan komentar terkait situasi politik kebangsaan.

"Tapi, sekalinya muncul, malah bikin gaduh. Contohnya ketika ia memilih menanam padi sambil hujan-hujanan. Pokoknya serba salah. Itu sebabnya para KOL memberikan skor rata-rata baik, tapi tidak cukup baik karena rata-rata angkanya 5," kata dia lagi. 

Baca Juga: Survei Capres PRC: Ganjar Ada di Posisi Teratas, Puan Paling Bawah

2. Survei Litbang Kompas tunjukkan elektabilitas Andika Perkasa lebih tinggi dari Puan

Politikus PDIP: Bekerja Dalam Diam, Puan Cocok Gantikan Jokowi di 2024Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ketika mengikuti rapat koordinasi persiapan KTT G20 di Markas TNI di Cilangkap, Jakarta Timur (Tangkapan layar YouTube Puspen TNI)

Sementara, survei yang digelar oleh Litbang Harian Kompas, 17-30 Januari 2022, nama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa ikut masuk ke dalam bursa calon presiden (capres) versi Survei Kepemimpinan Nasional (SKN). Andika menjadi pendatang baru dalam 13 besar nama capres potensial 2024 di survei Litbang Kompas

Dikutip dari survei Litbang Kompas, Andika memiliki elektabilitas sebesar 2 persen dan ia bertengger di posisi kesembilan. 

Elektabilitas Andika lebih tinggi bila dibandingkan sejumlah nama yang selama ini menghiasi bursa capres, seperti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo hingga Ketua DPR Puan Maharani. Sementara, nama-nama seperti Menhan Prabowo Subianto, Gubernur Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara berurutan berada di posisi tiga besar. 

Elektabilitas Prabowo 26,5 persen, lalu Ganjar memiliki elektabilitas 20,5 persen dan disusul Anies 14,2 persen. Di bawah ketiganya ada nama Menparekraf Sandiaga Uno (4,9 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,7 persen), Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (2,9 persen), serta Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Mensos Tri Rismaharini (2,6 persen).

Berikutnya, Andika (2 persen), Gatot (1,4 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (1,1 persen), Menko Polhukam Mahfud MD (1,1 persen), serta Puan (0,6 persen). Survei itu melibatkan 1.200  responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Responden ditanya melalui wawancara tatap muka.

Dengan metode tersebut, maka tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error plus-minus 2,8 persen. 

Hasil survei ini juga memotret penurunan signifikan angka responden yang menjawab 'tidak ada/tidak tahu/rahasia'. Pada April 2021, masih ada 45,4 persen responden yang belum menentukan pilihan. Namun kini tersisa 11,8 persen.

3. Tiga kriteria capres berdasarkan bocoran Puan

Politikus PDIP: Bekerja Dalam Diam, Puan Cocok Gantikan Jokowi di 2024Ketua DPR dari fraksi PDI Perjuangan, Puan Maharani (IDN Times/Irfan Fatthurohman)

Puan baru-baru ini kembali bicara soal calon presiden 2024. Ia mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah kerap mendapat pertanyaan soal kader yang akan diusung partainya sebagai capres. Perihal siapa calon yang akan diusung partai, kata Puan, masih menjadi rahasia. Namun, ia mengungkap sejumlah kriteria. Salah satu syarat utama capres PDIP adalah yang bekerja keras dalam membangun partai.

"Harusnya orang tersebut adalah orang yang memang betul-betul paling tidak pernah ikut berjuang, pernah memperhatikan partai, dan ikut berdarah-darah dalam membangun PDIP selama ini," ujar Puan saat memberikan arahan kepada para kader di Kantor DPC (Dewan Perwakilan Cabang) PDIP Surabaya, 1 Maret 2022.

Kriteria kedua, sosok tersebut terbiasa turun ke bawah dan bertemu dengan rakyat, termasuk keluarga besar PDIP. Menurut Puan, sosok itu harus menjadi bagian dari keluarga besar PDIP dan kerap hadir dalam acara partai.

"Mau gak yang bersangkutan menyatakan sebagai keluarga besar PDI Perjuangan? Pernah gak orang itu ada di setiap acara partai?" ujar Puan.

Kriteria lain, capres PDIP memegang teguh cita-cita Soekarno, yakni berpedoman pada ideologi memperjuangkan rakyat. "Dia pencinta Bung Karno atau bukan? Apakah dia yang akan meneruskan cita-cita Bung Karno? Indonesia ke depan, kalau kita diberikan kemenangan yang ketiga, tentunya merupakan orang yang harus bisa meneruskan cita-cita Bung Karno," tutur Puan.

Meski tak menyebut figur yang dimaksud, ia mengatakan, sepak terjang para kader sudah terekam melalui berbagai media. Puan sendiri mengaku selama ini selalu menempatkan dirinya sebagai kader terbaik partai. "Saya tetap menempatkan diri saya itu bahwa kader terbaik PDI Perjuangan," katanya lagi. 

Baca Juga: Nama Jenderal Andika Masuk Survei Capres Litbang Kompas, Ungguli Puan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya