ProJo Siap Dukung Prabowo Sebagai Capres, Asal Itu Arahan dari Jokowi

Musra dinilai mainan politik dari Jokowi

Jakarta, IDN Times - Relawan pendukung Jokowi, ProJo, mengaku siap memberikan dukungan bagi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, asal itu arahan dari mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Pernyataan itu untuk merespons penilaian dari pernyataan Presiden Jokowi di HUT ke-8 Perindo pada 7 November di Jakarta. Ketika itu, Jokowi menyebut pemilu 2024 kemungkinan akan menjadi jatah Prabowo lantaran ia tidak bisa lagi ikut kontestasi tersebut.

"Pokoknya, kita akan ikut Pak Jokowi. (Kalau) Pak Jokowi dukung Prabowo, akan kami dukung," ungkap Ketum ProJo, Budi Arie Setiadi usai menemui Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Kamis, 10 November 2022 lalu. 

Budi dan sejumlah relawan Jokowi menyambangi kediaman Prabowo untuk menyerahkan hasil Musyawarah Rakyat (Musra) yang telah digelar di beberapa kota. Musra merupakan mekanisme yang dipilih oleh relawan Jokowi untuk menjaring aspirasi masyarakat yang diklaim berasal dari menengah ke bawah soal sosok capres 2024. Prabowo sendiri masuk lima besar capres yang muncul di beberapa Musra. 

Di sisi lain, dalam pertemuannya dengan Prabowo, Budi mengaku ingin belajar dari Prabowo soal sikap patrotiknya. Prabowo dinilai berhasil mengesampingkan ego untuk bersatu dan membangun negara. 

"Kami harapkan pelajaran persatuan nasional yang diajarkan Pak Prabowo kepada kami dan juga Pak Jokowi untuk sama-sama membangun negara ini, itu adalah pelajaran yang sangat berharga," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Desa dan PTT. 

Apakah signifikan hasil Musra bagi para kandidat capres yang bakal berlaga di pemilu 2024?

1. Musra dinilai mainan politik Jokowi dan merupakan bagian dari pengerahan massa

ProJo Siap Dukung Prabowo Sebagai Capres, Asal Itu Arahan dari JokowiKetua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) ketika menerima kunjungan relawan Jokowi yang menggelar Musra pada 10 November 2022. (Dokumentasi Media Prabowo)

Sementara, dalam analisa akademisi dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin, Musra tidak lebih dari mainan politik Jokowi. Sebab, di dalam Undang-Undang Pemilu, relawan tidak berhak mengusung atau mengajukan capres di pemilu 2024. 

"Jadi, posisi relawan ini untuk memperkuat atau back up calon yang akan didukung oleh Jokowi. Misalkan, pada saatnya tiba, Jokowi akan endorse Ganjar, relawan sudah sangat jelas yang akan diusulkan (melalui Musra) adalah Ganjar walaupun di daerah lain muncul nama capres lain seperti Prabowo, Anies. Itu settingan atau mainan politik biasa yang bisa dibaca," kata Ujang ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Kamis, 10 November 2022.

Ia menambahkan posisi relawan tersebut untuk semakin menguatkan posisi parpol yang telah dipegang oleh Jokowi. "Lalu, seolah-olah ada dukungan dari masyarakat kelas bawah. Saya katakan seolah-olah karena belum tentu juga itu aspirasi dari masyarakat tingkat bawah, bisa jadi itu aspirasi relawan Jokowi saja," tutur dia lagi. 

Lebih lanjut, orang-orang yang hadir di dalam Musra diduga sengaja dimobilisasi agar terlihat diikuti oleh publik. "Jadi, agar bargaining politik Jokowi terlihat tinggi seolah-olah memiliki basis dukungan dari publik Indonesia," katanya. 

Baca Juga: Bertemu dengan Panitia Musra, Prabowo Sebut Sudah Buka-bukaan

2. Musra tetap memunculkan banyak nama di awal, tapi akan mengusulkan Ganjar di akhir

ProJo Siap Dukung Prabowo Sebagai Capres, Asal Itu Arahan dari JokowiKetua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) ketika menerima Ketum relawan Jokowi, ProJo, Budi Arie Setiadi. (Dokumentasi tim media Prabowo)

Lebih lanjut, Ujang menilai saat ini sengaja didesain agar di awal penyelenggaraan Musra, nama capres yang muncul banyak. Namun, di akhir, Musra akan mengusulkan satu nama yaitu Ganjar Pranowo.

"Tujuannya, agar seolah-olah tidak terbaca (dukungan ke Ganjar). Agar seolah-olah (penyelenggaraan) murni. Kan sudah terbaca dengan jelas dukungannya ke arah sana," kata Ujang. 

Ia menduga tujuan panitia Musra mendatangi beberapa ketua umum untuk 'jualan' hasil Musra di beberapa kota. Komunikasi yang disampaikan ke masing-masing ketua umum partai, kata Ujang, akan berbeda-beda.

"Jadi, relawan ini mengatakan mereka adalah massa yang bisa dikerahkan untuk memberikan dukungan bagi capres, bahkan bisa sampai ke daerah-daerah," tutur dia lagi. 

3. Puncak Musra akan digelar di Istora Senayan dan dihadiri Jokowi

ProJo Siap Dukung Prabowo Sebagai Capres, Asal Itu Arahan dari JokowiPresiden Joko “Jokowi” Widodo beri arahan dalam Rakornas BMKG 2022. (dok. YouTube Info BMKG).

Sementara, Ketua Dewan Pengarah Musra, Andi Gandi Nena Wea, mengatakan puncak acara Musra rencananya bakal dipecepat. Hal itu mempertimbangkan konstelasi politik nasional dalam rangka jelang Pilpres 2024. 

"Puncak Musra perkiraan kami paling lambat akhir Januari 2023 atau awal Februari 2023," tutur Andi kepada media di Jakarta, 3 November 2022.

Dia menjelaskan pada pelaksanaan Musra terakhir, Presiden Jokowi akan diundang. Rencananya, Musra terakhir akan digelar di Istora Senayan, Jakarta. Dalam acara itu, panitia akan menyampaikan hasil pelaksanaan Musra dari seluruh Indonesia.

Namun, panitia hanya akan mengumumkan nama-nama capres-cawapres yang masuk urutan lima besar. "Kami akan bacakan lima besar saja nama-nama nanti di acara puncak Musra. Jadi, lima besar capres dan lima besar cawapres," tutur Andi.

"Kemudian, nanti panitia akan bertemu dengan para ketua umum parpol untuk menjelaskan hasil Musra dan sekaligus memulai berkomunikasi. Karena kami akui relawan memang tidak bisa mencalonkan, tapi di bilik suara rakyat dan relawan lah yang menentukan," katanya.

Baca Juga: Prabowo Ikut Amini Pernyataan Jokowi Soal Jatah Pemilu 2024

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya