PSI Bantah Jokowi Bagi-Bagi Jabatan Menteri Kalau Terpilih Lagi

"Kami gak pernah merongrong minta jabatan"

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengatakan selama ini capres petahana Joko Widodo tidak pernah membicarakan jatah Menteri dengan para partai pengusung apabila ia terpilih lagi menjadi Presiden. Khusus untuk PSI, kata Grace, mereka secara tulus mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

"Gak ada pembicaraan itu (jatah jadi Menteri)," kata Grace kepada media pada Kamis (18/4) seperti dikutip kantor berita Antara

Ia mengatakan sejak awal PSI mendukung Jokowi tak pernah meminta sesuatu sebagai balasannya. 

"Kami gak pernah merongrong minta jabatan," tutur dia lagi. 

Lalu, apa yang dibicarakan oleh ketua umum partai pengusung di Restoran Plataran, Menteng pada sore tadi? 

1. Sekjen PDI Perjuangan menyebut pertemuan ketua umum parpol untuk membahas pengamanan suara

PSI Bantah Jokowi Bagi-Bagi Jabatan Menteri Kalau Terpilih LagiIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto para ketua umum parpol itu bertemu dengan Jokowi untuk membahas proses pengamanan suara selama penghitungan. 

"Kami membahas seluruh proses pengamanan suara, tidak membahas yang lain," kata Hasto seperti dikutip kantor berita Antara malam ini. 

Ia menjelaskan semua tim Jokowi-Ma'ruf melakukan monitoring terhadap seluruh proses rekapitulasi. Ia mengaku bersyukur ketika sebagian besar lembaga survei menunjukkan kemenangan bagi kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. 

Namun, ia mengaku tidak ingin terlalu terbawa euforia, karena keputusan akhir ada di penghitungan KPU. 

Baca Juga: Jokowi Utus Seseorang Bertemu Prabowo

2. Jokowi akui kemenangannya di hasil hitung cepat

PSI Bantah Jokowi Bagi-Bagi Jabatan Menteri Kalau Terpilih Lagi(Presiden Joko Widodo tengah menyampaikan keterangan pers) ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Usai bertemu dengan para ketua umum parpol pengusungnya, Jokowi memberikan keterangan pers. Di hadapan media, mantan Walikota Solo itu secara halus mengakui keunggulannya dibandingkan Prabowo-Sandiaga melalui metode hitung cepat. Ia akhirnya mengomentari soal hasil hitung cepat karena sample suara yang masuk pada hari ini telah mendekati 100 persen. 

"Kini Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat prosentase 54 persen dan Prabowo 45,5 persen," kata Jokowi. 

Kendati itu bukan hasil penghitungan resmi KPU, namun berdasarkan pengalamannya mengikuti pemilu lima tahun lalu, angkanya tidak berbeda jauh dengan hasil resmi. 

"Kita tahu semuanya bahwa penghitungan quick count adalah cara pemilihan yang ilmiah dan dari pengalaman yang lalu. Akurasi quick count 99 persen hampir sama dengan real count," kata dia lagi. 

Namun, ia tetap meminta publik agar bersabar dan menunggu hasil penghitungan resmi versi KPU. 

3. Jokowi sudah diucapkan selamat oleh lebih dari 25 pemimpin negara

PSI Bantah Jokowi Bagi-Bagi Jabatan Menteri Kalau Terpilih LagiANTARA FOTO/Ismar Patrizki

Dalam keterangan persnya, Jokowi juga mengaku sudah dihubungi oleh sekitar 21 pemimpin negara. Mereka mengucapkan selamat karena berhasil memenangkan pemilu. Padahal, ia unggul berdasarkan penghitungan lembaga survei. 

"Baru saja tadi PM Singapura telepon dan menyampaikan (selamat). Masih ada beberapa kepala negara yang akan menelepon," kata Jokowi. 

Pemimpin negara lain yang juga menghubunginya adalah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. 

"Tadi, (Presiden) Erdogan juga menelepon. Total ada 21 pemimpin negara yang sudah mengucapkan selamat," tutur dia. 

4. Jokowi kirim utusan untuk menemui Prabowo

PSI Bantah Jokowi Bagi-Bagi Jabatan Menteri Kalau Terpilih LagiANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Dalam pemberian keterangan persnya, Jokowi juga mengaku sudah mengutus seseorang untuk bertemu Prabowo. Hal itu merupakan komitmennya untuk tetap menjaga tali silaturahminya agar terus terjalan.

"Sudah sering saya sampaikan bahwa persahabatan dan tali silaturahmi kami semuanya, saya dan juga Pak KH Ma'ruf Amin tidak akan putus dengan Pak Prabowo maupun Pak Sandi," kata Jokowi pada hari ini. 

Ia pun berharap bisa segera bertemu dengan mantan Danjen Kopasus itu. Dengan begitu, publik bisa melihat kedua kandidat Pilpres 2019 tetap akur usai pencoblosan digelar. 

"Sehingga rakyat melihat hawa pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar, aman, damai dan tidak ada sesuatu apapun," kata dia. 

Baca Juga: Jokowi Utus Seseorang Bertemu Prabowo

Topik:

Berita Terkini Lainnya