Kemlu: 10.009 ABK Indonesia Sudah Pulang ke Tanah Air

Operasional kapal pesiar dihentikan karena COVID-19

Jakarta, IDN Times - Jumlah ABK asal Indonesia yang kembali ke Tanah Air di masa pandemik terus meningkat. Mereka memutuskan kembali karena kapal pesiar tempatnya bekerja untuk sementara tidak beroperasi. Di tengah pandemik virus corona, publik memutuskan sementara waktu untuk tidak berlibur dengan kapal pesiar. 

Apalagi kapal pesiar sempat menjadi episentrum bagi penyebaran virus corona. Peristiwa itu sempat terjadi di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang. 

Data yang dimiliki oleh Kementerian Luar Negeri, hingga (17/4), ada 10.009 ABK asal Indonesia yang kembali ke Tanah Air. 

"Dari jumlah itu, sekitar 57 persen tiba melalui Bali, baik melalui jalur udara (Bandara Internasional Ngurah Rai) dan jalur laut (Benoa)," ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Jumat (17/4) ketika memberikan keterangan pers virtual di kantor Kemenlu. 

Menlu perempuan pertama itu menyadari kedatangan WNI yang bekerja di luar negeri akan membawa kekhatira ke publik di dalam negeri. Oleh sebab itu, ia memastikan para ABK sudah dicek dulu kesehatannya. 

"Semua WNI harus menjalani protokol kesehatan termasuk karantina begitu tiba," tutur dia lagi. 

Lalu, berapa jumlah WNI yang tiba dari Malaysia hingga Jumat kemarin?

1. Kemlu telah berkomunikasi dengan pihak operator kapal pesiar agar hak ABK bisa terjamin

Kemlu: 10.009 ABK Indonesia Sudah Pulang ke Tanah AirKapal pesiar Costa Luminosa asal Italia (Dok. Costa Cruises)

Menlu Retno mengatakan pemerintah telah berkomunikasi dengan pihak operator kapal pesiar. Tujuannya untuk memastikan hak-hak ABK dipenuhi selama mereka berada di Tanah Air. Tidak diketahui apakah selama berada di Tanah Air, berarti kontrak bekerja mereka diputus atau tetap dilanjutkan. 

Namun, permasalahan lain yang muncul dengan kepulangan mereka ke Bali, maka dikhawatirkan akan menambah jumlah pengangguran di Pulau Dewata itu. 

"Kami memahami beban Pemda Bali. Untuk itu Kemlu telah berkomunikasi dengan pihak prinsipal (operator kapal pesiar) untuk juga membantu proses karantina di Bali," kata perempuan yang sempat menjadi Dubes di Kerajaan Belanda dan Norwegia itu. 

Baca Juga: Usai Ditolak, Kapal Pesiar Zaandam Akhirnya Bisa Berlabuh di Florida

2. 101 ABK asal Indonesia terpapar COVID-19

Kemlu: 10.009 ABK Indonesia Sudah Pulang ke Tanah AirKapal pesiar MV Coral Adventure usai di perairan Kabupaten Kupang, NTT Sabtu (29/2/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kemenlu, per (18/4), ada 101 WNI yang terpapar COVID-19 dan bekerja di kapal pesiar. 101 WNI itu bekerja di belasan kapal pesiar yang berbeda, termasuk Diamond Princess. 

Dari 101 WNI itu, 91 masih dirawat di beberapa negara, 9 ABK lainnya berhasil sembuh dan 1 meninggal dunia. Satu WNI yang meninggal dunia bekerja di kapal pesiar Zaandam. 

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, mengatakan satu WNI itu meninggal ketika dirawat di rumah sakit di California, Amerika Serikat. 

3. WNI yang kembali dari Malaysia mencapai 61.743

Kemlu: 10.009 ABK Indonesia Sudah Pulang ke Tanah AirIDN Times/Bagus F

Sementara, data dari Kemenlu menunjukkan per (16/4), sudah ada 61.743 WNI yang bekerja di Malaysia telah kembali ke Tanah Air. Menlu Retno menjelaskan mereka kembali dari tiga pintu yakni jalur laut, udara dan darat. 

"Data kepulangan melalui jalur laut mencapai 45.165, melalui udara 7.397 orang dan darat sebanyak 9.181 orang," ungkap Retno. 

Mereka memutuskan kembali ke Tanah Air karena adanya penerapan pembatasan aktivitas manusia melalui MCO (Movement Control Order). Angka ini, diprediksi akan terus bertambah lantaran data yang dimiliki oleh Kemlu menyebut ada 1,1 juta TKI yang bekerja di Negeri Jiran. 

https://www.youtube.com/embed/tjxHELqn72E

Baca Juga: KSP: 56 Ribu TKI yang Kena Imbas Wabah COVID-19 Pulang dari Malaysia

Topik:

Berita Terkini Lainnya