Rekam Jejak Bupati Supendi, Dilantik Februari Tapi Ditangkap Oktober

Supendi adalah Ketua DPD Partai Golkar

Jakarta, IDN Times - Malang benar nasib Bupati Indramayu, Supendi yang diciduk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di hari-hari terakhir lembaga itu tidak lagi memiliki 'gigi' untuk melakukan penindakan. Supendi diciduk oleh penyidik pada Senin malam (14/10) karena diduga menerima suap dari kontraktor yang selama ini menjadi rekanan pemerintah Kabupaten Indramayu. Ini menjadi modus operandi klasik sehingga akhirnya ia kena tangkap penyidik komisi antirasuah. 

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan Supendi diboyong ke Jakarta sekitar pukul 02:00 WIB dan tiba di gedung Merah Putih pukul 06:00 WIB. Ia diciduk bersama tujuh orang lainnya yang terdiri dari unsur ajudan, pegawai, rekanan, kepala dinas dan beberapa pejabat dinas Pekerjaan Umum lainnya. 

"Saat ini Bupati sedang dalam proses pemeriksaan intensif," kata Febri melalui keterangan tertulis pada Selasa (15/10). 

Nasib kader Partai Golkar itu semakin ironis karena ia baru dilantik oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Februari lalu. Hanya sekitar sembilan bulan mencicipi masa jabatannya, ia sudah kena ciduk KPK. 

Sesungguhnya bagaimana rekam jejak Supendi? Apakah ia membuat gebrakan selama memimpin Kabupaten Indramayu?

1. Supendi memulai karier dengan menjadi PNS di lingkungan Pemkab Indramayu

Rekam Jejak Bupati Supendi, Dilantik Februari Tapi Ditangkap Oktober(Bupati Supendi) www.instagram.com/@kang_supendi

Sebelum terpilih menjadi Bupati, Supendi memulai kariernya dari bawah yakni dengan menjadi PNS di lingkungan Pemkab Indramayu, Jawa Barat. Pria kelahiran 14 Agustus 1959 juga pernah menjadi sekretaris camat, lalu naik menjadi Camat di Kroya pada 1993-1998. 

Kariernya terus menanjak, dimulai dari Kepala Bappeda, lalu dipercaya menjadi Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga hingga tahun 2003 lalu. 

Baca Juga: [BREAKING] KPK Gelar OTT ke-18, Ciduk Bupati Indramayu Supendi

2. Supendi berpasangan dengan Anna Sophanah ikut Pilkada di Indramayu

Rekam Jejak Bupati Supendi, Dilantik Februari Tapi Ditangkap Oktober(Bupati Supendi) www.instagram.com/@kang_supendi

Usai mencicipi menjadi ASN, Supendi lalu terjun ke dunia politik. Ia berpasangan dengan kader Partai Golkar lainnya yakni Anna Sophanah. Suami Anna, Irianto MS Syafiuddin dulunya juga adalah Bupati Indrayamayu selama dua periode. 

Pada pilkada 2010 lalu, Anna dan Supendi berhasil menang usai meraup 511.359 suara atau 60,78 persen suara warga Indramayu. Ketika di Pilkada 2015, Anna dan Supendi kembali berpasangan. Mereka kembali menang untuk pilkada periode kedua. 

Namun, ketika Anna hendak menjalankan tugasnya untuk periode 2016-2021, ia memilih mundur di tengah jalan. Tepatnya, ia mengajukan pengunduran diri pada tahun 2018. Anna mengaku alasannya mundur karena ingin mengurus ayahnya yang sakit. 

Apalagi ketika ibunya meninggal, Anna mengaku menyesal tak bisa ikut mengurus akibat kesibukan bekerja. Belum lagi suami Anna, Irianto alias Yance dibui selama empat tahun oleh Kejaksaan Negeri karena korupsi. 

Pengunduran diri Anna sampai membuat Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo terkejut. Ia mengatakan kepada media, baru kali pertama ada kepala daerah yang mundur dengan alasan keluarga. Di sini lah, Supendi kemudian naik dan dilantik pada (7/2) lalu. 

3. Gubernur Ridwan Kamil sempat berpesan kepada Supendi untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indramayu

Rekam Jejak Bupati Supendi, Dilantik Februari Tapi Ditangkap OktoberIDN Times/Debbie Sutrisno

Saat melantik Supendi pada Februari lalu, Gubernur Ridwan sempat memberikan seabrek pesan. Salah satunya agar Bupati bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indramayu. 

Selain itu, pria yang akrab disapa Emil itu turut meminta agar potensi wisata di Indramayu agar dimaksimalkan. Ia melihat Pulau Biawak sebenarnya bisa diolah hingga menjadi destinasi wisata menarik. Indramayu pun juga memiliki pantai yang tak kalah cantik. 

"Sebagai gubernur yang punya visi dan misi infrastruktur, harusnya Indramayu bisa melesat," kata Emil ketika itu. 

Apalagi ia melihat Indramayu memiliki bantuan keuangan yang cukup tinggi apbila dibandingkan daerah lain di Provinsi Jawa Barat. 

"Indramayu mendapatkan bantuan keuangan terbesar dari 27 kota/kabupaten lainnya pada tahun 2019. Ini menandakan kami peduli (terhadap Kabupaten Indramayu)," tutur dia lagi. 

Usai menjabat sebagai Bupati, Supendi kemudian mengusulkan dua nama panitia pemilihan Wakil Bupati di DPRD Kabupaten. Kedua nama yang ia usulkan yakni Taufik Hidayat (Partai Golkar) dan Agung Mardianto (PKS). 

4. Supendi dilantik menjadi Ketua DPD Partai Golkar Indramayu pada tahun 2018

Rekam Jejak Bupati Supendi, Dilantik Februari Tapi Ditangkap Oktober(Bupati Indramayu Supendi) www.instagram.com/@kang_supendi

Dengan rekam jejak yang gemilang maka tak heran bila ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar wilayah Indramayu. Pada tahun lalu, ia dilantik oleh Ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

Bahkan, Dedi sempat berpesan kepada Supendi agar di Pilkada tahun 2021, ia maju sebagai Bupati. Tujuannya agar bisa menyejahterakan rakyat di Indramayu. Ia juga sempat diberi target agar bisa meraih 25 kursi DPRD Indramayu. 

5. Bupati Supendi pernah mencanangkan program satu desa satu hafiz Al-quran

Rekam Jejak Bupati Supendi, Dilantik Februari Tapi Ditangkap Oktober(Bupati Supendi) www.instagram.com/@kang_supendi

Salah satu program yang sempat ia canangkan pada tahun 2019 yakni program satu desa satu A-quran. Program itu direalisasikan karena keinginan Supendi untuk menciptakan generasi pelafal Al-quran. Apalagi visi Indramayu yakni Religius Maju Mandiri dan Sejahtera (Remaja). 

Cara kerja dari program tersebut yakni warga sekitar yang mengenal anak muda yang fasih dalam melafalkan Al-quran bisa menominasikan nama mereka. Nantinya, mereka akan diseleksi. 

"Bagi yang dinyatakan lolos, akan mendapatkan beasiswa selama menempuh pendidikan di pondok pesantren pilihan yang biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah," kata Supendi pada Mei lalu. 

6. Bupati Supendi punya harta kekayaan Rp8,5 miliar

Rekam Jejak Bupati Supendi, Dilantik Februari Tapi Ditangkap Oktober(Bupati Indramayu Supendi) www.instagram.com/@kang_supendi

Apabila dilihat dari harta kekayaan yang diunggah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Supendi diketahui memiliki harta Rp8,5 miliar. Harta paling tinggi milik Supendi terletak di aset berupa tanah dan bangunan. Ia tercatat memiliki 11 tanah dan bangunan yang tersebar di Indramayu dengan nilai paling mahal mencapai Rp2 miliar. Tanah dan bangunan itu mencapai luas 823 m2/300 m2. 

Tanah dengan nilai sebesar itu disebut Supendi dibeli sendiri. Ada pula luas tanah dan bangunan di Indramayu seluas 12.785 meter persegi. Tanah dan bangunan itu ia beli sendiri dengan harga Rp700 juta. 

Asetnya yang lain dan tergolong mewah terletak di kendaraan bermotor. Ia tercatat memiliki tiga jenis kendaraan. Dua di antaranya merupakan truk dump yang dibeli masing-masing dengan harga Rp350 juta. Sedangkan, satu kendaraan lainnya yakni Mitsubishi Pajero Sport keluaran tahun 2017 dengan harga Rp400 juta. Total kekayaan dalam bentuk kendaraan mencapai Rp1,1 miliar. 

Namun, Supendi juga memiliki utang mencapai Rp1,8 miliar. Ada pula harta bergerak lainnya senilai Rp682 juta. Lalu, ia juga memiliki kas Rp164 juta. Apabila ditotalkan, maka Supendi memiliki harta Rp8,5 milar. Data ini dilaporkan ke KPK pada 2018 lalu. 

Bila ditelusuri lebih rinci nilai harta kekayaannya mengalami kenaikan Rp1 miliar bila dibandingkan tahun 2017. Bahkan, bila dibandingkan dengan data LHKPN 2007, kekayaan melesat jauh. Pada tahun 2007 dan ia masih duduk sebagai kepala dinas, harta kekayaannya hanya Rp663 juta. 

 

Baca Juga: [BREAKING] KPK Amankan Uang Rp100 Jutaan dari Lokasi OTT di Indramayu

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya