Ricuh di Papua Barat, Kemenkominfo Perlambat Akses Jaringan Komunikasi

Pelambatan akses dilakukan secara bertahap sejak siang hari

Jakarta, IDN Times - Kalian merasa kesulitan untuk menghubungi teman atau kolega kalian di area Papua Barat dan sekitarnya pada Senin (19/8)? Hal itu rupanya memang sengaja dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak pukul 11:00 WIB atau 13:00 WIT. Menurut Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Satu, institusinya sengaja melakukan apa yang disebut throttling atau pelambatan akses atau bandwith di area yang dipenuhi oleh massa demonstran. 

"Beberapa lokasi itu antara lain seperti Manokwari, Jayapura dan beberapa tempat lainnya," kata Ferdinandus melalui keterangan tertulis pada malam ini. 

Ia menjelaskan Kemkominfo sengaja menempuh upaya tersebut untuk mencegah luasnya penyebaran hoaks yang memicu aksi. 

"Sejauh ini, Kemkominfo sudah mengindentifikasi dua hoaks yaitu hoaks foto mahasiswa Papua yang tewas dipukul oleh aparat di Surabaya dan hoaks yang menyebut Polres Surabaya menculik dua orang pengantar makanan untuk mahasiswa Papua," tutur dia lagi. 

Namun, ia menyebut jaringan komunikasi sudah kembali normal seiring dengan membaiknya situasi di beberapa area di Papua. Akses telekomunikasi, kata Ferdinandus, sudah normal lagi sejak pukul 18:30 WIB atau 20:30 WIT. 

"Kemkominfo imbau masyarakat untuk tidak menyebarkan hoaks, disinformasi ujaran kebencian berbasis SARA yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita," kata Ferdinandus. 

Ini bukan kali pertama Kemkominfo menempuh upaya ini. Langkah yang bisa disebut penyensoran ini telah dilakukan ketika terjadi kericuhan di depan Gedung Bawaslu pada 21-22 Mei lalu. Kemkomimfo membatasi semua provider telepon seluler tidak bisa mengirimkan gambar melalui pesan pendek. Jenis pesan yang diterima hanya berupa teks. 

Ikuti terus perkembangan kericuhan di Papua Barat di IDN Times ya. 

Baca Juga: Setara Institute Kecam Kekerasan Terhadap Warga Papua di Jawa Timur

Topik:

Berita Terkini Lainnya