Ridwan Kamil Usul ke Wali Kota Bern Tambah CCTV di Sungai Aare

15-20 orang hanyut di Sungai Aare setiap tahunnya

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan masukan bagi Wali Kota Bern, Swiss, Alec von Graffenried untuk menambah kamera CCTV di sejumlah titik di pinggir Sungai Aare. Dengan begitu, otoritas setempat bisa mendapatkan petunjuk bila musibah serupa terjadi. Korban diharapkan bisa lebih cepat ditemukan. 

"Saya pikir masukan ini ditanggapi dengan baik oleh otoritas setempat. Masukan tersebut sudah disampaikan secara langsung kepada pihak yang memiliki otoritas untuk mempertimbangkannya," ungkap Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman D. Hadad ketika menggelar keterangan pers virtual pada Senin, 6 Juni 2022 lalu. 

Memasuki hari ke-12 pencarian putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, masih belum ada hasil positif. Sementara, area yang sudah disisir oleh polisi maritim di Swiss sudah sejauh 29 kilometer. 

Di sisi lain, Muliaman menyebut otoritas Swiss sudah melakukan berbagai upaya untuk kampanye keselamatan dan kewaspadaan bagi warga lokal serta turis ketika berenang di Sungai Aare. Kampanye untuk lebih waspada itu dinamakan 'Aare You Safe'. 

"Pemerintah lokal sudah membuat kampanye keselamatan berenang di Sungah Aare sejak 2019 lalu. Temanya disebut Aare You Safe, artinya apakah Anda merasa safe untuk berenang di Aare," kata dia. 

Beberapa langkah yang dilakukan oleh otoritas di Bern untuk mencegah terulangnya orang hanyut di Sungai Aare yakni mulai dari penempatan tanda digital mengenai suhu udara dan suhu air di pinggir, lalu ada pula tanda kapan harus keluar dari sungai, termasuk informasi mengenai zona aman dan bahaya. 

"Inisiatif ini merupakan respons dari kejadian-kejadian serupa di tahun sebelumnya. Seperti yang pernah saya sampaikan musibah ini sudah pernah terjadi lama. Setiap musim panas, selalu saja ada (korban)," tutur dia lagi. 

Muliaman pernah menyebut per tahun ada sekitar 15 hingga 20 orang yang hanyut terbawa arus Sungai Aare. Mayoritas mereka baru ditemukan tiga pekan kemudian. 

Lalu, apa respons KBRI Bern ketika perwakilan Badan SAR Nasional berencana terbang ke Swiss dan membantu pencarian Emmeril?

1. KBRI Bern harus diskusikan dengan otoritas di Swiss sebelum libatkan Basarnas

Ridwan Kamil Usul ke Wali Kota Bern Tambah CCTV di Sungai AareKampanye keselamatan di Sungai Aare, Swiss agar tidak ada orang yang tenggelam lagi. (www.bern.ch)

Di dalam jumpa pers itu, Muliaman mengucapkan terima kasih atas atensi yang besar dari berbagai pihak. Termasuk dari Badan SAR Nasional yang direncanakan mengirim perwakilan ke Swiss untuk ikut membantu mencari jenazah Emmeril atau Eril. 

Namun, menurut Muliaman, Pemerintah Indonesia tidak bisa langsung begitu saja melibatkan Basarnas dalam proses pencarian Eril. KBRI Bern harus berkoordinasi lebih dulu dengan otoritas di Swiss. 

"Karena kan Pemerintah Swiss juga sudah memiliki mekanisme yang standar. Intinya tentu saja keinginan-keinginan itu (melibatkan Basarnas) harus didiskusikan lebih dulu dengan otoritas setempat," katanya. 

"Bagaimana hasilnya (apakah Basarnas boleh ikut dilibatkan), tentu ada di otoritas setempat," tutur dia. 

Muliaman menegaskan tidak bisa memutuskan secara sepihak terkait keinginan Basarnas untuk membantu. Ia mengaku akan menyampaikan keinginan tersebut ke otoritas di Bern, Swiss. 

Baca Juga: Atalia Curhat Rindu Eril: Ril, Kamu di Mana? Sini Pulang

2. Pencarian akan tetap dilanjutkan hingga Eril ditemukan

Ridwan Kamil Usul ke Wali Kota Bern Tambah CCTV di Sungai AareRidwan Kamil ikut dalam pencarian anaknya di Sungai Aare (dok. KBRI Bern)

Dalam jumpa pers kemarin, Dubes Muliaman juga menegaskan bahwa pencarian Eril akan terus berlanjut hingga tubuhnya ditemukan. Maka, ia berharap pencarian yang dilakukan oleh otoritas di Swiss bisa membuahkan hasil yang positif. 

"Saya juga diyakinkan oleh otoritas setempat bahwa pencarian terus dilanjutkan dan metodologi pencarian akan disesuaikan dengan cuaca dan arus cuaca. Mudah-mudahan upaya ini bisa memberikan hasil seperti yang diharapkan," kata Muliaman. 

Ia juga membantah rumor yang menyebut bahwa Eril sudah ditemukan oleh seorang nenek tua. Status pencarian Eril pun tetap menjadi missing person. Menurut Muliaman, itu merupakan standar SAR baku yang berlaku di Swiss. 

3. Ridwan Kamil duga anak sulungnya alami kram saat berenang di Sungai Aare

Ridwan Kamil Usul ke Wali Kota Bern Tambah CCTV di Sungai AarePutra bungsu Ridwan Kamil, Arkana Aidan Misbach ketika mencium foto Eril saat pengajian di akhir pekan (www.twitter.com/@riris12via)

Sementara, dalam pengajian yang digelar akhir pekan lalu, Ridwan Kamil mengaku ia dan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Eril. Meski demikian, pria yang akrab disapa Kang Emil itu tidak bisa menampik bahwa ia masih memproses takdir yang harus berlaku bagi putra sulungnya tersebut.

"Apa yang kami alami pada hakikatnya kita semua akan mengalaminya. Kita akan mengalami berpulangnya orang tua, pasangan, anak, saudara, bahkan tetangga kita. Hanya kapan, di mana dan caranya, itu lah yang menjadi rahasia Allah SWT," ungkap Kang Emil dalam video yang direkam oleh Pemprov Jawa Barat dan dikutip pada Selasa, (7/6/2022). 

"Kebetulan jadwal itu datang kepada keluarga kami," katanya. 

Kang Emil juga menjelaskan Eril bisa berada di Swiss karena tengah dalam rencana untuk meneruskan studi S2. Sebab, dalam beberapa bulan ke depan, ia akan diwisuda dari Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Lebih lanjut, Kang Emil menduga putranya bisa hanyut terbawa arus Sungai Aare karena ia mengalami kram. Ia mengisahkan Sungai Aare berbeda dengan situasi sungai di Indonesia. 

"Kalau di kita (Indonesia) sumber sungai itu dari mata air. Jadi, paling dingin suhunya masih hangat. Kalau di sana (Swiss), sungainya itu datang dari salju yang cair. Jadi, meski cuacanya panas, airnya seperti air kulkas. Saat kejadian, kami duga ia mengalami kram," kata Kang Emil.

Baca Juga: Potret Haru Anak Bungsu Ridwan Kamil Cium Foto Eril

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya