Roadshow BHACA: Anak Muda Harus 'Zero Tolerance' Terhadap Korupsi

Pencegahan korupsi harus dimulai dari diri sendiri

Jakarta, IDN Times - Road show Bung-Hatta Anti Corruption Award (BHACA) sukses digelar di 8 kota selama bulan September. Mereka sudah berkeliling ke beberapa universitas antara lain Universitas Negeri Jakarta, Universitas Muhammadiyah Tangerang, ITB, Unswagati, Universitas Diponegoro, UKSW Salatiga, Universitas Gadjah Mada serta UIN Malang. Sebagai bukti, acara yang menggandeng band indie Sisters in Dangers dipadati oleh sekitar 3.000 peserta. 

Selanjutnya, road show akan dilanjutkan di tiga kota lainnya yakni Surabaya, Madura dan Bali. Acara ini diisi oleh berbagai pemateri yang ahli di bidang anti korupsi. Mereka antara lain pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, Alexander Marwata, Saut Situmorang, Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo, akademisi UI Bagus Takwin hingga putra-putri Bung Hatta, yakni Meutia Hatta dan Halida Hatta. Khusus untuk putra-putri Bung Hatta, mereka turut terlibat dalam menyebarluaskan nilai-nilai hidup Bung Hatta yang anti terhadap perilaku korupsi dan selalu bersikap sebagai negarawan. 

Penasaran, apa saja yang disampaikan oleh para pemateri di bulan ini selama road show BHACA? Berikut updatenya dari IDN Times yang bekerja sebagai media partner dengan BHACA.

1. Pimpinan KPK mengingatkan pencegahan korupsi harus dimulai dari lingkungan keluarga

Roadshow BHACA: Anak Muda Harus 'Zero Tolerance' Terhadap Korupsi(Ilustrasi keluarga) www.instagram.com/@pascalcampionart

Dalam diskusi di Universitas Diponegoro, Semarang, pada Rabu (12/9), Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, berbicara mengenai pentingnya mahasiswa mengembangkan integritas diri. Yang namanya integritas itu, artinya kalian tetap bertindak jujur walau tidak dilihat oleh siapa pun. 

Bagaimana caranya? Mulailah dari lingkungan keluarga sendiri. 

"Dengan cara ini, bisa menjadi upaya untuk mencegah upaya koruptif di masa depan," ujar Alex. 

Seruan serupa juga datang dari Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang. Ia mengajak anak muda, agar tidak sedikit pun bersikap toleran terhadap perilaku koruptif. 

"Kalau Indonesia mau bebas korupsi di tahun 2045, maka zero tolerance itu harus dimulai," kata Saut. 

Baca Juga: Perkumpulan Bung Hatta Award Ajak Anak Muda 'Say No to Corruption'

2. Kampus berperan penting dalam menggerakan nilai anti korupsi

Roadshow BHACA: Anak Muda Harus 'Zero Tolerance' Terhadap Korupsi(Roadshow BHACA di UGM) BHACA

Sementara, menurut Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo, kampus justru berperan penting dalam menggerakan nilai-nilai anti korupsi. Mengapa? Karena kalau sudah terbiasa berperilaku koruptif, mau sepintar dan tinggi apa pun nilainya, ketika mereka terjun ke dunia kerja, mereka sulit terhindar dari godaan berbuat korupsi. 

"Meskipun pemahaman kita secara umum tentang korupsi itu negatif, ini enggak berhubungan langsung dengan tingkat korupsi di Indonesia. Tingkat korupsi kita tetap tinggi. Jadi, ada yang tidak nyambung antara apa yang ada di kepala kita tentang korupsi dengan tindakan kita. Kampus diharapkan bisa mengembangkan strategi anti-korupsi yang lebih efektif dalam membantu negara, membantu pemerintah melawan korupsi," ujar Adnan di UKSW pada Jumat (14/9). 

 

3. Berani jujur dan lapor itu hebat

Roadshow BHACA: Anak Muda Harus 'Zero Tolerance' Terhadap Korupsi(Ilustrasi anti korupsi) Corruption Watch

Sementara, di UIN Malang, penasihat KPK, Budi Santoso turut mengingatkan agar mahasiswa di sana menjadi generasi yang memiliki integritas tinggi. 

"Perguruan tinggi merupakan pusat gerakan pemberantasan korupsi. Oleh sebab itu, berani jujur hebat. Berani lapor itu juga hebat," kata Budi. 

Jadi, gimana dengan kamu, guys? Kamu sudah terdorong untuk mulai melakukan aksi anti korupsi apa dari dirimu sendiri? Share di kolom komentar ya. 

Baca Juga: Ketua KPK Akui Pelaku Korupsi Usianya Makin Belia

Topik:

Berita Terkini Lainnya