RS Wisma Atlet Penuh, Kemenag Siapkan Asrama Haji buat Isolasi Mandiri

Dari 31, sebanyak 27 asrama disiapkan untuk isolasi mandiri

Jakarta, IDN Times - Lonjakan kasus COVID-19 membuat keterisian Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, telah penuh. Alhasil, pemerintah menyiapkan alternatif tempat untuk isolasi mandiri pasien COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, Pemprov DKI telah menyediakan tempat lain untuk isolasi mandiri. Salah satunya adalah Rusun Nagrak di Cilincing. Sedangkan, Kementerian Agama menyiapkan asrama haji bagi pasien yang ingin melakukan isoman. 

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khoirizi mengatakan, asrama haji siap kembali digunakan sebagai ruang isolasi pasien COVID-19. Ia mengatakan, ada 27 dari 31 asrama haji di seluruh Indonesia yang siap digunakan untuk penanganan pasien. 

"Empat asrama yang setelah dilakukan kajian belum bisa digunakan karena berbagai alasan yaitu Pontianak, Mamuju, Jayapura, dan Sorong," ungkap Khoirizi dalam keterangan tertulis, Selasa (22/6/2021). 

Para kepala asrama haji, kata dia, selama ini berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing terkait dengan urgensi dan teknis penggunaannya. Asrama Haji Pondok Gede Jakarta misalnya, penyiapannya sudah dilakukan bersama dengan Satgas COVID-19 DKI Jakarta. Kesiapannya juga sudah ditinjau oleh Sekda DKI dan Pangdam Jaya. 

"Ada dua gedung di Asrama Haji Pondok Gede yang akan disiapkan sebagai ruang isolasi," ujarnya lagi. 

Lalu, bagaimana teknis pelaksanaan isolasi mandiri di Asrama Haji Pondok Gede bagi pasien COVID-19?

1. Satu pasien hanya boleh menempati satu kamar di asrama haji

RS Wisma Atlet Penuh, Kemenag Siapkan Asrama Haji buat Isolasi MandiriIlustrasi kamar di Asrama Haji di Pondok Gede (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak RS Haji Jakarta untuk memastikan ruang isolasi yang disiapkan sesuai standar Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan, bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

"Setiap pasien menempati satu kamar, satu tempat tidur. Tidak boleh digabung. Ada juga standar pelayanan kasus di bawah pengawasan tenaga kesehatan," ungkap Saiful. 

Sementara, Khoirizi mengatakan, Asrama Haji Gorontalo akan dijadikan alternatif ketiga bila ruang isolasi pasien COVID-19 di tingkat provinsi sudah tidak memadai. 

Baca Juga: Wisma Atlet Penuh, DKI Buka Wisma TMII dan Ragunan untuk Pasien COVID

2. Rusun Nagrak Cilincing sudah mulai dioperasikan sejak Senin sore

RS Wisma Atlet Penuh, Kemenag Siapkan Asrama Haji buat Isolasi MandiriIlustrasi Rusun Nagrek yang berada di Cilincing Jakarta Utara (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sementara, Rusun Nagrek di Cilincing, Jakarta Utara sudah mulai dioperasikan sejak Senin sore kemarin. Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin mengatakan, Rusun Nagrak akan menerima pasien COVID-19 mulai Senin sore kemarin. 

"Saya diperintahkan untuk koordinir dan sesuai arahan Kepala BNPB sudah dibuka Senin sore kemarin," ungkap Arifin ketika dihubungi Selasa pagi ini. 

Ia menjelaskan, Rusun Nagrak terdiri dari 14 tower, tiap tower terdiri dari 16 lantai dan masing-masing memiliki 17 kamar. 

Tower 11-14 saat ini sudah dihuni oleh masyarakat. Sementara, fasilitas untuk isolasi mandiri pasien tanpa gejala berada di tower 1-5. 

3. Tower 4-7 di RS Wisma Atlet telah terisi 6.010 pasien

RS Wisma Atlet Penuh, Kemenag Siapkan Asrama Haji buat Isolasi MandiriRumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (IDN Times/Athif Aiman)

Bila merujuk data resmi per Senin, 21 Juni 2021 pukul 08.00 WIB, di Wisma Atlet Kemayoran tower 4, 5, 6, 7 telah terisi 6.010 pasien. Sementara di Wisma Atlet Pademangan tower 8, jumlah pasien rawat inap mencapai 1.329 orang.

"Jadi jumlah total untuk tower 4,5,6,7 dan 8, pasien rawat inap sebanyak 7.339 orang," demikian dikutip dari data harian Wisma Atlet.

Dari 7.339 orang yang dirawat di Wisma Atlet, sebanyak 10 persen di antaranya atau 730 orang masih berusia anak-anak. Bahkan banyak yang masih balita.

Baca Juga: Kembali Bermutasi, Virus Corona Varian Delta Berubah Jadi 'Delta Plus'

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya