Rutan KPK Juga Sempat Kebanjiran Hingga Enam Tahanan Diungsikan

Rutan yang kebanjiran berlokasi di gedung lama KPK

Jakarta, IDN Times - Selain menerjang pemukiman warga dan jalan protokol, rutan yang dimiliki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut dilanda banjir pada Rabu (1/1) kemarin. Menurut Plt juru bicara di bidang penindakan, Ali Fikri, rutan yang kebanjiran berlokasi di kavling C1 dan tergenang dengan ketinggian sekitar 50 centimeter. 

Peristiwa itu, kata Ali, terjadi pada pukul 07:00 WIB. Air bahkan sempat masuk ke area lobi gedung Pusat Edukasi Antikorupsi di gedung C1. 

"Itu di luar sudah setinggi lutut, jadi air masuk ke ruang tahanan di lantai ground (dasar). Tahanan sementara sempat dievakuasi ke lobi," ujar Ali seperti dikutip dari kantor berita Antara pada Kamis (2/1) kemarin. 

Lalu, butuh waktu berapa lama hingga kondisi di rutan kembali kondusif?

1. Petugas di KPK bergerak cepat untuk menyedot air agar tidak semakin meninggi

Rutan KPK Juga Sempat Kebanjiran Hingga Enam Tahanan DiungsikanIlustrasi narapidana. (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Ali, begitu air banjir menggenangi lobi, petugas di komisi antirasuah bergegas cepat menyedot agar tak semakin meluas. Alhasil air cepat surut dan pada Rabu sekitar pukul 18:00 WIB, kondisi sudah kembali kondusif. 

"Sekarang, semua sudah kembali normal. Semua (tahanan) sudah kembali ke selnya masing-masing," ujar Ali. 

Baca Juga: [FOTO] Jakarta Lumpuh Dikepung Banjir

2. Apabila banjir kembali melanda, maka tahanan akan dievakuasi ke rutan lain

Rutan KPK Juga Sempat Kebanjiran Hingga Enam Tahanan Diungsikan(Ilustrasi tahanan KPK mulai diborgol) ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

Menurut Ali, berdasarkan informasi dari kepala rutan, bila peristiwa banjir kembali terjadi, maka tahanan yang berada di gedung C-1, akan dipindah ke rutan lain. Sebab, menurut perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), area Jakarta masih akan terus diguyur hujan deras. Puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada akhir Februari 2020. 

"Info dari karutan (kepala rutan) jika terjadi banjir lagi, rencananya akan langsung dievakuasi ke (rutan di gedung) Merah Putih dan Guntur," tutur Ali. 

3. Jumlah korban tewas akibat banjir di Jadebotabek telah mencapai 43 orang

Rutan KPK Juga Sempat Kebanjiran Hingga Enam Tahanan DiungsikanBanjir di Perumahan Pondok Gede Permai (IDN Times/Fitang Budhi Aditia)

Jumlah korban tewas akibat banjir besar saat pergantian tahun 2020 semakin bertambah. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (3/1) pukul 09:00 WIB, jumlah korban tewas kembali bertambah menjadi 43 orang. Semalam, angka korban tewas masih 30 orang.

"Sebagian besar korban meninggal ditemukan di Kabupaten Bogor sebanyak 16 orang," ujar Kapusdatin BNPB, Agus Wibowo melalui keterangan tertulis pada hari ini. 

Sementara, lokasi kedua yang paling banyak korban meninggal berlokasi di Kabupaten Lebak yakni sebanyak 8 orang. Jumlah korban ketiga tertinggi ada di Jakarta Timur yakni sebanyak 7 orang. 

Penyebab korban meninggal paling banyak karena terbawa arus banjir sebanyak 17 orang. Sementara, korban akibat tertimbun tanah longsor mencapai 12 orang. Lalu, korban meninggal akibat tersengat listrik mencapai 5 orang. Ada pula 5 orang lainnya yang kini tengah didata penyebab kematiannya. 

Sementara, jumlah pengungsi hingga Kamis (2/1) pukul 22:00 WIB mencapai 409.840 jiwa. Mereka tersebar di 15 titik yang terdampak bencana banjir. 

Data dari BNPB menunjukkan area yang paling banyak terdapat pengungsi berada di Kota Bekasi yakni 366.274 jiwa. Angka ini diprediksi bisa bertambah apabila hujan masih terus mengguyur area Jadebotabek.

Baca Juga: [FOTO] Dampak Banjir 4 Meter di Pondok Gede, Mobil Sampai Terbalik

Topik:

Berita Terkini Lainnya