Salman Subakat di IMS 2019: Wardah Membangun Kultur Perusahaan Toleran

Keunikan kultur perusahaan di Wardah bisa terus dijaga

Jakarta, IDN Times - "Company culture bukan untuk sesuatu yang ditulis atau diprogramkan, tetapi sesuatu yang dikerjakan sehari-hari."  Demikian kalimat yang disampaikan oleh Chief Marketing Officer PT Paragon Technology and Innovation ketika berbicara di ajang Indonesia Millennial Summit 2019 di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Sabtu (19/1). 

Salman merupakan generasi kedua yang meneruskan usaha keluarga di bidang kosmetik. Salah satu brand yang ia pegang dan kini dikenal luas oleh publik adalah Wardah. Walau perusahaan dimiliki oleh sang ibu, Nurhayati, tetapi Salman tidak langsung membantu. Ia baru masuk perusahaan keluarga di 2003. 

Namun, sejak saat itu sudah ada kebudayaan perusahaan yang kuat.

"Dari culture yang kuat itu maka karyawan akan merasa welcome dan nyaman untuk membuat perubahan. Culture itu disebarkan, mulai dari satpam hingga ke karyawan lain bisa tetap terjaga dan itu yang terjadi di PT Paragon," ujar Salman pagi ini.  

Lalu, apa saja kultur perusahaan yang dimiliki oleh PT Paragon? Menurut Salman adalah toleransi kepada agama lain. Walaupun Wardah menjadi ikon kosmetik untuk perempuan muslimah, namun bukan berarti karyawan dari agama lain tidak boleh bekerja di sana. 

"Kami juga membolehkan karyawan kami dari agama lain, bisa berziarah sesuai dengan kepercayaan agamanya. Jadi, bukan hanya umrah saja," tutur dia.

Dari kultur perusahaan yang unik itu, katanya lagi, maka hal tersebut berpengaruh kepada citra perusahaan. Ujung-ujungnya karyawan bisa lebih produktif dan menciptakan produk yang disukai oleh konsumen. 

Acara Indonesia Millennial Summit 2019 mengambil tema "Shaping Indonesia's Future". Kegiatan ini digelar pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. 

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. 

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh 1.500-an pemimpin millennial. Dalam IMS 2019, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019. Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerjasama dengan Alvara Research Center. 

Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Survei ini sendiri dilakukan pada periode 20 Agustus-6 September 2018 dengan margin of error 2,62 persen. Simak hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.

Baca Juga: IMR 2019-Ajang Millennial Terbesar Tanah Air akan Dibuka Jusuf Kalla

Topik:

  • Sunariyah
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya