Selain Nurhadi, Penyidik KPK Juga Cokok Tin Zuraida 

Tim penyidik yang tangkap Nurhadi dipimpin Novel Baswedan

Jakarta, IDN Times - Selain menangkap buron eks sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono, tim penyidik KPK juga mencokok sang istri, Tin Zuraida pada Senin (1/6). Wakil Ketua komisi antirasuah, Nawawi Pomolango, membenarkan Tin ikut diboyong ke Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan. 

"Istri ikut dibawa karena yang bersangkutan telah dilakukan pemanggilan sebagai saksi berulang kali tapi tidak pernah dipenuhi," ungkap Nawawi melalui keterangan tertulis pada Selasa (2/6). 

Berdasarkan informasi Tin sempat dipanggil kali kedua pada Januari lalu tetapi mangkir. Semula, ia dijadwalkan hendak dimintai keterangan oleh komisi antirasuah bersama dengan anaknya, Rizqi Aulia Rahmi. Padahal, ketika itu, pihak komisi antirasuah sudah mewanti-wanti keduanya agar memenuhi panggilan penyidik. 

Nurhadi dan Rezky ditangkap oleh penyidik KPK yang dipimpin oleh Novel Baswedan. Ia ditangkap pada Senin (1/6) sekitar pukul 21:30 WIB di sebuah rumah di kawasan Simprug, Jakarta Selatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, di dalam rumah itu juga terdapat anak dan cucu Nurhadi. 

Tetapi, Nawawi mengatakan tidak bisa mengonfirmasi rumah milik siapa yang dihuni oleh Nurhadi. 

"Yang jelas ketika digeledah, kedua tersangka ada di sana bersama istri, anak, cucu dan pembantu," tutur dia lagi. 

Apa saja yang digeleda dari kediaman di daerah Simprug itu?

1. Penyidik KPK turut menyita sejumlah barang bukti terkait perkara

Selain Nurhadi, Penyidik KPK Juga Cokok Tin Zuraida Mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurrachman. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Wakil Ketua KPK lainnya, Nurul Ghufron mengatakan selain membawa Nurhadi dan istrinya, Tin Zuraida, ada rumah itu ikut digeledah. Ada beberapa barang yang ikut disita pada Senin malam (1/6). 

"Penggeledahan langsung dilaksanakan tadi malam. Di samping mengamankan tersangka NH (Nurhadi) dan RH (Rezky Herbiyono), istrinya juga dibawa sebagai saksi yang tidak hadir dalam beberapa kali panggilan. KPK juga membawa beberapa benda yang ada kaitannya dengan perkara," kata Nurul. 

Baca Juga: Persembunyian Berakhir, KPK Tangkap Nurhadi di Jakarta Selatan

2. Istri Nurhadi, Tin Zuraida sempat disebut membuang barang bukti duit korupsi senilai Rp1,7 miliar ke toilet

Selain Nurhadi, Penyidik KPK Juga Cokok Tin Zuraida (Rumah Nurhadi di daerah Kebayoran Baru) ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Apabila menilik kembali pemberitaan ke belakang, nama istri Nurhadi, Tin Zuraida sempat melambung gara-gara dilantik sebagai staf ahli bidang politik dan hukum dari Menpan RB, Asman Abnur. Tin sempat diperiksa beberapa kali oleh penyidik KPK karena diduga membuang uang sebagai barang bukti korupsi senilai Rp1,7 miliar. Uang yang dibuang ke dalam toilet dalam kurs mata uang asing.

Namun, Nurhadi membantah informasi tersebut. Ia mengatakan itu hanya informasi sepihak yang disampaikan oleh media.

"Masalah uang itu sering disebutkan uang (yang dibuang) ke kloset, itu fitnah besar. Masak uang sebesar itu dibuang ke kloset?" kata Nurhadi di dalam persidangan pada Januari lalu. 

Nurhadi ketika itu menjadi saksi untuk terdakwa Eddy Sindoro. Ia mengatakan semua benda yang ditemukan di kediamannya sudah tercatat di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), termasuk di mana barang itu ditemukan. Menurut dia, di dalam BAP tidak disebut ada uang di dalam kloset. 

"Sementara, media menyebut informasi tanpa ada sumbernya," kata dia lagi. 

Nurhadi berkelit, uang sebanyak dan tersedia dalam beragam mata uang tersebut adalah sisa dana dinas perjalanan. Ia mengatakan nominal uang dinas sebenarnya tidak seberapa, bahkan sering kali ia nombok. 

"Tapi, selalu saya pertanggung jawabkan uang pemberian negara," tutur dia.

Jaksa tidak percaya begitu saja, sebab ada sebagian mata uang asing dollar Amerika Serikat yang merupakan keluaran terbaru. Nurhadi berdalih uang perjalanan dinas tersebut sempat ditukarkan oleh putranya yang bernama Rizqi ke money changer. 

"Saya gak tahu dia menukarkan uang itu di money changer mana. Kalau saya sendiri menukarkan uang itu di money changer di Panglima Polim, untuk persiapan istri saya berobat, termasuk ada mata uang dollar Singapura, karena dokter yang menangani istri ada di Singapura. Itu sebabnya ada mata uang US$ yang ditukarkan ke dollar singapura," katanya menjelaskan panjang lebar. 

3. Penangkapan Nurhadi diapresiasi oleh beberapa pihak

Selain Nurhadi, Penyidik KPK Juga Cokok Tin Zuraida idn media

Penangkapan Nurhadi oleh tim penyidik komisi antirasuah diapresiasi oleh beberapa pihak. Salah satunya, adalah anggota komisi III dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani. 

Menurut Arsul, penangkapan terhadap Nurhadi patut diacungi jempol karena termasuk buron kelas kakap. Yang bersangkutan, kata Arsul, dipersepsikan adalah orang kuat yang sulit disentuh hukum. Apalagi ketika Nurhadi masih menjabat sebagai pejabat di Mahkamah Agung. 

"Untuk memeriksa anggota brimob yang menjadi pegawai di rumah Nurhadi saja, KPK sempat mengalami kesulitan," tutur Arsul. 

Tetapi, Arsul meminta agar KPK tidak berhenti pada penanganan kasus yang tengah disidik saja yakni gratifikasi dan suap. 

"Hendaknya penangkapan Nurhadi bisa jadi pintu masuk untuk menyelidiki kasus-kasus suap di dunia peradilan yang selama ini dipersepsikan masyarakat sebagai mafia peradilan. Istilah mafia memang masih tidak pas, karena harus dibuktikan lebih lanjut," katanya lagi. 

Apresiasi juga diperoleh dari organisasi Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman. Boyamin mengaku sudah memberikan informasi kepada KPK dari empat klaster informan yang ia terima. 

"Selanjutnya tim KPK yang menindak lanjuti dengan kewenangannya," ujar Boyamin melalui keterangan tertulis. 

Sementara, terkait lokasi penangkapan, Boyamin sempat memberikan gambaran bahwa salah satu properti yang dimiliki Nurhadi berada di area Simprug. MAKI pun konsisten tetap memberikan iPhone 11 seperti yang sudah dijanjikan kepada empat klaster informan tersebut. 

MAKI sebelumnya sempat menjanjikan memberikan iPhone 11 bagi siapapun yang bisa membantu memberikan informasi mengenai keberadaan Nurhadi. Alat komunikasi itu sudah diserahkan ke KPK agar mereka yang menyerahkan kepada informan yang berhak. 

https://www.youtube.com/embed/hf-qy7y4XVg

Baca Juga: Eks Sekretaris MA Bantah Pernah Sobek Dokumen Barang Bukti Korupsi

Topik:

Berita Terkini Lainnya