Sempat Absen, Putra Menkum HAM Akhirnya Penuhi Panggilan KPK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Usai sempat absen pada pemanggilan (11/11), putra Menkum HAM, Yamitema Tirtajaya Tema akhirnya datang ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada (18/11). Ia tiba sekitar pukul 10:07 WIB di gedung Merah Putih. Tema, begitu ia biasa disapa, datang dengan mengenakan kemeja motif kotak-kotak berwarna biru, celana jeans dan sepatu sneakers berwarna hitam.
Ketika tiba di KPK, Yamitema tak berseda memberikan keterangan kepada media. Setelah menerima kartu identitas tamu, ia kemudian naik ke ruangan penyidik pada pukul 10:14 WIB.
Ia datang dalam kapasitas sebagai saksi untuk tersangka Isa Ansyari (Kepala Dinas PUPR Kota Medan nonaktif) dalam kasus suap jabatan terhadap eks Wali Kota Medan, Tengku Zulmi Eldin. Apa sih sebenarnya hubungan Yamitema dalam kasus ini? Apakah ia diduga ikut terlibat?
1. KPK membutuhkan informasi terkait sumber dana yang digunakan dalam perjalanan dinas ke Jepang
Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan pada (12/11) lalu bahwa tim penyidik tengah berusaha mendapatkan informasi dari mana saja duit yang digunakan oleh Wali Kota non aktif itu untuk membiayai ekses perjalanan dinas ke Jepang Juli 2019 lalu. Dalam perjalanan dinas itu, Dzulmi turut mengajak anggota keluarganya dan waktu kunjungan diperpanjang selama tiga hari.
Gara-gara hal tersebut, anggaran yang keluar dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Jumlahnya mencapai Rp800 juta.
"Pihak tour & travel kemudian juga menagih sejumlah pembayaran uang tersebut," kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang ketika menggelar jumpa pers pada (16/10) lalu.
Dzulmi kemudian meminta tolong kepada Kepala Dinas PUPR, Isa Ansyari untuk mencarikan dana senilai Rp800 juta untuk menutupi ekses biaya tersebut. Isa kemudian mentransfer sebesar Rp200 juta ke rekening ajudan Walkot Medan nonaktif, Aidiel Putra Pratama. Dalam proses mentransfer, Isa menggunakan nama kerabat Aidiel agar tidak dicurigai.
Editor’s picks
Baca Juga: Menkum HAM Sarankan Putranya Tak Perlu Penuhi Panggilan KPK, Kenapa?
2. Yamitema Laoly adalah Direktur perusahaan kontraktor bernama PT Kani Jaya Sentosa
Apabila ditelusuri rekam jejaknya, Yamitema Laoly merupakan Direktur PT Kani Jaya Sentosa. Itu merupakan perusahaan kontraktor yang beberapa kali mendapatkan proyek di Sumatera Utara, kampung halamannya. Di dalam situs Linked-In, tertulis Yamitema telah menjadi direktur utama perusahaan itu sejak 2011 lalu.
Salah satu informasi yang berhasil dikorek publik yakni mengenai perusahaan milik Yamitema yang memenangkan kontrak peningkatan struktur jalan provinsi jurusan Sumbul Pegagan - Parikki - Pangiringan di Kabupaten Dairi. Dari situs resmi LPSE, terlihat pagu untuk proyek itu mencapai Rp3,4 miliar.
3. KPK memeriksa 14 saksi untuk tersangka Kepala Dinas PUPR non aktif Isa Ansyari
Sementara, di Medan, penyidik KPK memeriksa sebanyak 14 saksi yang terdiri dari antara lain Direktur PD Pasar Kota Medan (Rusdi Simoraya), Kadis Kesehatan Kota Medan (Edwin Effendi), Kadis Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (Suherman), Kadis Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (Benny Iskandar), Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Medan (Bob Harmansyah Lubis), Kepala Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Zulkarnain) hingga Asisten Administrasi Umum Sekda (Muhammad Husni).
"Pemeriksaan terhadap 14 saksi itu dilakukan di kantor perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah pada hari ini.
Baca Juga: Ini Alasan KPK Tetapkan Bos Hyundai Engineering Jadi Tersangka Korupsi