Staf Protokol Walkot Medan Nyaris Tabrak Penyidik KPK Saat OTT

Staf protokol berinisial AND berhasil kabur

Jakarta, IDN Times - Upaya untuk melakukan penangkapan terhadap semua pihak yang terkait Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin dalam operasi senyap pada Selasa (15/10) tidak berlangsung mulus. Sempat terjadi drama kejar-kejaran antara tim penyidik komisi antirasuah dengan staf protokol Walkot Dzulmi yang berinisial AND. 

"AND diduga menerima duit tambahan Rp50 juta dari kepala dinas yang akan diperuntukan Wali Kota," ujar juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah melalui keterangan tertulis pada Rabu (16/10). 

Kini, AND terus dicari oleh penyidik komisi antirasuah agar keterangan yang diperoleh bisa utuh dan lengkap. Lalu, bagaimana awal mula AND hendak menabrak dua penyidik komisi antirasuah? Apakah ada luka yang dialami oleh dua penyidik yang nyaris ditabrak oleh AND?

1. Staf protokol dengan inisial AND sudah curiga diintai oleh penyidik KPK

Staf Protokol Walkot Medan Nyaris Tabrak Penyidik KPK Saat OTT(Ilustrasi KPK) ANTARA FOTO/Muhammad Aditya

Upaya penyidik KPK yang mengintai keberadaan AND rupanya sudah diketahui. Tim penyidik menyaksikan AND berada di rumah kepala dinas PU. Semalam, ia diduga mengendarai mobil Avanza berwarna silver. 

"Merasa diikuti, pengemudi malah memacu laju kendaraan dengan kencang di salah satu ruas di jalan kota Medan," kata Febri. 

Dua penyidik sudah berhasil mengapit mobil yang dikendarai oleh AND. Mobil akhirnya sempat berhenti, namun AND tidak turun. 

Ketika dihampiri oleh penyidik KPK dan ditunjukkan identitas, AND justru memundurkan mobil dan kembali memacu kendaraan. Dua penyidik KPK nyaris ditabrak oleh AND. 

"Dua orang tim selamat karena loncat untuk menghindari kecelakaan," kata mantan aktivis antikorupsi itu. 

Baca Juga: OTT Wali Kota Medan Eldin, Gubernur: Kalau Ada Asap Pasti Ada Api

2. KPK buru AND dan mewanti-wanti agar bersikap kooperatif

Staf Protokol Walkot Medan Nyaris Tabrak Penyidik KPK Saat OTT(Juru bicara KPK, Febri Diansyah) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Saat ini tim penyidik KPK masih memburu AND. Komisi antirasuah pun mewanti-wanti agar ketika tim penyidik melakukan upaya penindakan di lapangan semua pihak bersikap kooperatif. 

"Kepada saudara AND agar segera menyerahkan diri dan tidak berupaya menghindari petugas. Saat ini, tim masih mencari keberadaan yang bersangkutan," kata Febri. 

3. Wakil Wali Kota Medan mengaku tidak tahu bila atasannya ditangkap penyidik KPK

Staf Protokol Walkot Medan Nyaris Tabrak Penyidik KPK Saat OTTIDN Times/Febrianti

Sementara, Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengaku belum tahu apa yang menimpa koleganya Dzulmi Eldin. Bahkan, ia mengatakan belum memperoleh informasi apa pun kendati di media sudah bertebaran data ia ditangkap KPK melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT). 

“Ada sebagian ruangan dilakukan penyegelan KPK. Mengenai apa dan siapa itu kami belum dapat konfirmasi dari KPK. Kami hanya dapat informasi dari media,” ungkap Akhyar pada Rabu (16/10).

Akhyar juga mengaku belum mengetahui pasti berapa orang yang diboyong penyidik KPK. Namun, ia membenarkan ada beberapa ruangan yang disegel.

“Kami akan konsolidasi dulu yang penting pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik,” tutur dia. 

Baca Juga: Wali Kota Medan Diboyong KPK, sang Wakil Menangis: Beliau Abang Saya

Topik:

Berita Terkini Lainnya