Survei: Anak Muda Nilai Penggundulan Hutan Biang Kerok Perubahan Iklim

Anak muda Indonesia peduli isu perubahan iklim

Jakarta, IDN Times - Mayoritas anak muda, baik kelompok millennial dan generasi Z, menilai pembabatan hutan sebagai biang kerok perubahan iklim di Indonesia. Angkanya mencapai 1,228 persen yang menjawab demikian.

Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada periode 9-16 September 2021 dan dirilis pada Rabu (27/10/2021) secara virtual. Survei nasional itu melibatkan 4.020 responden yang terdiri dari 3.216 responden berusia 17-26 tahun dan 804 responden berusia 27-35 tahun.  

Sampel responden diambil dari seluruh provinsi di Indonesia. Proses survei dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. 

Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pihaknya menggandeng Yayasan Indonesia Cerah untuk meneliti persepsi kaum muda terhadap isu krisis iklim di Tanah Air. Burhanuddin mengaku terkejut dengan hasil survei yang ia lakukan, lantaran banyak anak muda di Tanah Air yang peduli terhadap isu perubahan iklim. 

Selain pembabatan hutan hingga gundul, penyebab lain yang dinilai kaum muda menjadi biang keladi perubahan iklim di Tanah Air adalah sektor industri ekonomi (pabrik) dan penggunaan plastik sekali pakai sehari-hari. 

Sementara, yang paling sedikit menyumbang terjadinya perubahan iklim dalam persepsi kaum muda adalah emisi gas buang dari transportasi non-jalan seperti kapal. 

Survei: Anak Muda Nilai Penggundulan Hutan Biang Kerok Perubahan IklimHasil survei yang dilakukan oleh Indikator dan Yayasan Cerah Indonesia mengenai persepsi kaum muda terhadap perubahan iklim di Indonesia (Tangkapan layar hasil survei Indikator)

Sementara, sebanyak 82 persen responden kaum muda mengaku sadar dan tahu mengenai isu perubahan iklim di Indonesia. Tetapi bila ditelusuri lebih spesifik, lebih banyak generasi Z (responden berusia 17-26 tahun) dibandingkan kelompok millennial yang paham isu perubahan iklim. Kemudian, sebanyak 78 persen responden menyebut perubahan iklim dimaknai sebagai perubahan yang besar terhadap alam. 

Sebanyak 10 persen mengatakan, terbersit kalimat bencana alam bila ditanya mengenai perubahan iklim. Sedangkan 5 persen responden mengatakan, perubahan iklim sama dengan kerusakan lingkungan. 

Yang menarik, tidak ada satu pun dari responden kaum muda itu yang menyebut perubahan iklim adalah hoaks dan teori konspirasi. Artinya, mereka yakin dampak dari perubahan iklim memang nyata dan sedang terjadi. 

Lalu, apakah saat ini kaum muda turut merasakan dampak perubahan iklim?

1. Kaum muda menilai perubahan iklim menyebabkan kerugian serius bagi Indonesia

Survei: Anak Muda Nilai Penggundulan Hutan Biang Kerok Perubahan IklimIlustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Temuan lainnya yang menarik yakni kaum muda cenderung setuju bila perubahan iklim menyebabkan kerugian serius bagi Indonesia. Bila dirata-rata dari skor yang ada, maka nilai tengahnya mencapai 7,351. 

Indikator Politik Indonesia (IPI) juga menemukan persepsi bahwa mayoritas responden kaum muda sepakat, perubahan iklim menyebabkan kerugian serius bagi komunitas mereka. 

Di sisi lain, sebanyak 61 persen kaum muda menilai perubahan iklim bisa terjadi karena disebabkan aktivitas manusia dan mereka perlu mengatasinya. Bila ditelusuri lebih lanjut, responden kaum muda yang mayoritas berpendapat demikian lebih banyak ditemukan pada mereka yang memiliki pendidikan hingga perguruan tinggi. Angkanya mencapai 75. 

Bagi mereka yang telah bekerja dan memiliki penghasilan lebih dari Rp4 juta, juga banyak yang berpendapat perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia sendiri. 

Baca Juga: Intelijen AS: Perubahan Iklim akan Picu Ketegangan Global

2. Dampak perubahan iklim yang nyata terasa yakni cuaca makin panas

Survei: Anak Muda Nilai Penggundulan Hutan Biang Kerok Perubahan IklimHasil survei yang dilakukan oleh Indikator dan Yayasan Cerah Indonesia pada September 2021 mengenai persepsi kaum muda terhadap perubahan iklim di Indonesia (Tangkapan layar hasil survei Indikator)

Sementara, saat ditanya, mayoritas responden kaum muda merasakan cuaca lebih panas dibandingkan biasanya selama lima tahun terakhir. Angka responden yang menjawab demikian mencapai 63 persen. 

Dampak lainnya yang dirasakan oleh responden kaum muda yakni terjadi perubahan cuaca yang mendadak. Angkanya mencapai 60 persen. 

Ada pula kaum muda yang merasakan dalam lima tahun terakhir terjadi peningkatan hujan besar dan banjir. Jumlah responden yang menjawab demikian mencapai 35 persen. 

Lalu, kaum muda lainnya menjawab dalam lima tahun terakhir juga terjadi peningkatan kekeringan. Angkanya mencapai 26 persen. 

Bahkan, mayoritas atau setara 53 persen kaum muda menjawab warga sudah dirugikan oleh dampak perubahan iklim. Hanya 10 persen responden yang menjawab masyarakat baru akan merasakan dampak perubahan iklim dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. 

3. Sampah menjadi isu lingkungan yang paling disorot oleh kaum muda

Survei: Anak Muda Nilai Penggundulan Hutan Biang Kerok Perubahan IklimHasil survei yang dilakukan oleh Indikator dan Yayasan Cerah Indonesia pada September 2021 mengenai persepsi kaum muda terhadap perubahan iklim di Indonesia (Tangkapan layar hasil survei Indikator)

Survei yang dilakukan oleh IPI, juga menemukan bahwa masalah sampah menjadi isu lingkungan yang paling disorot oleh kaum muda. Angkanya mencapai 62 persen. Di bawah itu, terdapat isu polusi udara yang menjadi kepedulian bagi 46 persen responden kaum muda. 

Pencemaran terhadap sungai, danau, dan air tanah menjadi kepedulian bagi 41 persen kaum muda. 

Temuan lainnya yakni isu korupsi menjadi permasalahan yang paling membuat kaum muda khawatir. Angkanya mencapai 85 persen. 

Di bawahnya yakni isu kerusakan lingkungan, juga menjadi kekhawatiran mereka. Angkanya mencapai 82 persen. 

Baca Juga: 5 Fakta Pembakaran Hutan di Papua Seluas Seoul oleh Perusahaan Korsel

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya