Tak Ada Pelecehan, Keluarga Minta Nama Baik Brigadir J Dipulihkan

Polri gugurkan laporan soal tindak pidana pelecehan seksual

Jakarta, IDN Times - Ayah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat, meminta kepada Polri memulihkan nama baik putranya. Sebab, berdasarkan keterangan dari Mabes Polri, tidak ada tindak pidana pelecehan terhadap istri Irjen (Pol) Ferdy Sambo, Putri Candrawathi pada 8 Juli 2022 lalu. Selain itu, polisi juga menyetop tindak lanjut dari laporan yang diajukan oleh Ferdy Sambo terhadap Brigadir J atas tuduhan berupaya membunuhan Bharada Richard Eliezer. 

"Kan sudah diumumkan oleh Dirtipidum, bahwasanya pengaduan Ibu Putri soal pelecehan seksual dan pembunuhan, sudah terbantahkan. Tidak ditemukan pidana di dalamnya. Karena itu, Mabes Polri sudah mengumumkan bahwa pengaduan itu tidak ada pihak terpidananya," ungkap Samuel di Jambi pada Minggu, 14 Agustus 2022 lalu. 

Ia pun memohon kepada pihak berwajib agar nama baik Brigadir J dan keluarga besar dipulihkan. Sejak awal, Samuel dan keluarga tak yakin putranya itu berani untuk melecehkan Putri secara seksual. Apalagi, ia telah bekerja bersama Sambo sejak 2019 lalu. 

Lalu, apa tanggapan dari kuasa hukum Putri, Arman Hanis, terkait laporannya yang dinilai oleh Polri tak mengandung tindak pidana?

1. Pihak Putri Candrawathi percayakan semua hal kepada penyidik untuk usut kasus

Tak Ada Pelecehan, Keluarga Minta Nama Baik Brigadir J DipulihkanKuasa Hukum Ibu Putri Candrawati, istri Ferdy Sambo, Arman Hanis. (IDN Times/Tata Firza)

Sementara, ketika dikonfirmasi, kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis mengaku tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut usai laporan kliennya dinyatakan tak terbukti seperti yang selama ini dituduhkan.

Ia menambahkan, pihaknya saat ini tengah fokus untuk menindaklanjuti proses hukum kliennya. Kini, Arman bertindak tidak saja untuk mewakili Putri, melainkan juga sang suami, Irjen (Pol) Ferdy Sambo. 

"Kami mempercayakan kepada penyidik terkait seluruh proses yang saat ini sedang berjalan," kata Arman kepada IDN Times pada Minggu, 14 Agustus 2022 lalu. 

Sebelumnya, dalam catatan yang ia bagikan ke IDN Times, Arman berusaha meyakinkan bahwa kliennya betul-betul telah menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J. "Bahwa apa yang terjadi terhadap klien kami saat ini harus dipercaya sampai terbukti sebaliknya," ungkap Arman pada 30 Juli 2022 lalu. 

Ketika itu, Arman mengirimkan catatan tersebut lantaran melihat publik mulai meragukan kejujuran pengakuan kliennya itu. Sedangkan, publik merasa ragu lantaran tindak pelecehan seksual biasanya terjadi karena ada relasi kuasa. Sulit masuk akal sehat publik, Brigadir J berani melecehkan istri komandannya. 

"Padahal, istri seorang jenderal pun tetap bisa menjadi korban. Syukur alhamdulilah klien kami selamat karena ada Brigadir E yang menyelamatkan, sehingga nyawa dan keselamatannya terjaga," kata Arman waktu itu. 

Baca Juga: [WANSUS] Ayah Brigadir J: Kami Tak Menyangka Ferdy Sambo Pembunuhnya

2. Psikolog yang menangani Putri Candrawathi menegaskan pasiennya itu benar-benar trauma

Tak Ada Pelecehan, Keluarga Minta Nama Baik Brigadir J DipulihkanIstri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (youtube.com/POLRI TV RADIO)

Sementara, psikolog yang turut menangani kondisi kesehatan mental Putri, Ratih Ibrahim ikut terseret. Kini bermunculan di media sosial, persepsi yang menduga psikolog yang menangani Putri ikut merekayasa cerita dugaan pelecehan seksual tersebut. 

Namun, kepada IDN Times Ratih membantah dengan tegas ikut dalam rekayasa skenario yang disiapkan oleh Irjen (Pol) Ferdy Sambo.

"Saya bantu Mbak Putri waktu itu atas permintaan dari pihak kepolisian. Mereka minta agar ada pendampingan bagi Mbak Putri sebagai korban (dugaan pelecehan seksual). Saya percaya bahwa Beliau adalah korban dan atas rasa kemanusiaan dan profesionalitas sebagai psikolog klinis," ungkap Ratih melalui pesan pendek pada Minggu kemarin. 

Ia mengatakan dengan tegas, Putri memiliki indikasi klinis bahwa ibu empat anak tersebut mengalami trauma berat. "Dan saya sudah laporkan hal itu kepada penyidik. Indikasi klinis bahwa Beliau trauma sangat nyata," kata dia. 

Tetapi, ia tak mengetahui apa penyebab dari trauma tersebut. "Traumanya apa persisnya saya gak tahu," tutur dia. 

Ia mengaku telah meminta bantuan pendampingan bagi Putri kepada Komnas Perempuan. Sebab, hal tersebut sudah menjadi di luar kewenangannya. 

Ratih pun tegas menampik bahwa ia ikut skenario Sambo yang merekayasa untuk menutupi penyebab kematian Brigadir J. "Saya amat sangat tidak ikut-ikutan," ujarnya lagi.

3. Ferdy Sambo minta maaf kepada kolega di Polri karena ikut terseret kasus pembunuhan

Tak Ada Pelecehan, Keluarga Minta Nama Baik Brigadir J DipulihkanPotret Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. (facebook.com/rohani7131)

Sebelumnya, melalui kuasa hukum Arman Hanis, Ferdy Sambo meminta maaf kepada sejumlah pihak, termasuk koleganya di kepolisian. Sebab, karena perbuatan kejinya, sebanyak 31 personel Polri kini ikut diperiksa oleh Inspektorat Khusus (Irsus). Mereka diduga melakukan pelanggaran kode etik karena ikut menutupi kematian Brigadir J. 

"Izinkan saya sebagai manusia yang tidak lepas dari kekhilafan secara tulus meminta maaf dan memohon maaf sebesar-besarnya, khususnya kepada rekan sejawat Polri beserta keluarga serta masyarakat luas yang terdampak akibat perbuatan saya. Saya memang memberikan informasi yang tidak benar serta memicu polemik dalam pusaran kasus di Duren Tiga yang menimpa saya dan keluarga," kata Amran ketika membacakan pesan dari Sambo pada 11 Agustus 2022 lalu. 

Sambo mengatakan, ia akan patuh terhadap proses hukum. Mantan Kadiv Propam Polri tersebut menegaskan, dirinya akan mempertanggungjawabkan perbuatannya hingga ke pengadilan nanti.

"Saya akan patuh pada setiap proses hukum saat ini yang sedang berjalan dan nantinya di pengadilan akan saya pertanggungjawabkan," tutur dia.

Meski mengaku tulus meminta maaf, namun Sambo masih membela diri terlibat dalam pembunuhan ajudannya sendiri dengan dalih, ingin menjaga dan melindungi keluarganya. "Saya adalah kepala keluarga dan murni niat saya untuk menjaga dan melindungi marwah dan kehormatan keluarga yang sangat saya cintai," ujarnya. 

https://www.youtube.com/embed/ZQyetNRRxEs

Baca Juga: Cerita Mahfud Tegur Benny Mamoto karena Percaya Skenario Ferdy Sambo

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya