Teka-teki Calon Kapolri, Mahfud Ungkap Cara Khas Jokowi Pilih Pejabat

Ada lima kandidat calon kapolri yang beredar

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, memastikan Presiden Joko Widodo belum mengirimkan nama calon kapolri ke DPR. 

Nama Kabreskrim Komjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo sejak Senin santer disebut akan menggantikan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021. 

"Nama calon kapolri yang beredar di media sekarang masih tebak-tebak buah nangka, alias spekulasi," demikian cuit Mahfud di akun media sosialnya, Selasa (12/1/2021).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan Presiden Jokowi masih mempertimbangkan siapa calon yang paling tepat untuk menjadi kapolri.

"Cara khas yang sering dilakukan oleh presiden dalam memilih pejabat yaitu meminta dibuatkan lima draf surat pengusulan berisi nama-nama yang berbeda. Pada saat yang tepat Beliau tanda tangani salah satu (surat draf). Sedang, draf surat yang tidak ditandatangani dimusnahkan," cuit Mahfud lagi.  

Siapa saja kandidat calon Kapolri yang saat ini sedang dipertimbangkan oleh Jokowi?

1. Lima kandidat kapolri dibocorkan Mahfud

Teka-teki Calon Kapolri, Mahfud Ungkap Cara Khas Jokowi Pilih PejabatKabareskrim Polri, Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam Konferensi Pers Penetapan Brigjen Pol. Prasetijo Utomo sebagai Tersangka (Dok. Humas Polri)

LIma kandidat Kapolri yang disebut akan menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis sempat dibocorkan oleh Mahfud di akun media sosialnya. Kelima calon tersebut yaitu Gatot Eddy Pramono, Boy Rafli Amar, Listyo Sigit Prabowo, Arief Sulistyanto dan Agus Andrianto. 

"Kelima orang itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas dan jam terbang," kata Mahfud di akun media sosialnya pada 8 Januari 2021. 

Kelima nama itu sudah tak asing di telinga publik. Gatot kini menduduki posisi sebagai Wakapolri, Listyo tengah menjabat sebagai Kabareskrim, sedangkan Boy Rafli saat ini merupakan Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).

Mahfud mengatakan lima orang itu adalah jenderal bintang tiga. "Tidak ada yang masih bintang dua," tutur Mahfud. 

Baca Juga: Harta Kekayaan 5 Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Ada yang Rp14 M!

2. ICW dorong Presiden Jokowi gandeng KPK hingga PPATK telusuri rekam jejak calon kapolri

Teka-teki Calon Kapolri, Mahfud Ungkap Cara Khas Jokowi Pilih PejabatANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Indonesia Corruption Watch (ICW) mendorong Presiden Jokowi menggandeng pihak ketiga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kompolnas, Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan hingga Direktorat Jenderal Pajak menelusuri rekam jejak kelima calon Kapolri.

Diharapkan dengan menggandeng lembaga tersebut bisa menyisir potensi adanya transaksi keuangan yang mencurigakan, kepatuhan dalam melaporkan harta kekayaan, kinerja ketika menjalankan fungsi kepolisian dan hukuman disiplin internal yang pernah dijatuhkan. 

"Publik tidak berharap praktik buruk yang terjadi pada tahun 2015 kembali terulang, tatkala Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK tak lama setelah presiden merekomendasikan namanya ke DPR," demikian keterangan resmi ICW di situsnya. 

ICW juga berharap publik bisa mengakses informasi terkait penilaian rekam jejak kelima calon kapolri. Presiden Jokowi, kata ICW, diharapkan tidak hanya mempertimbangkan faktor kompetensi, namun juga integritas. Hal ini sebagai bagian dari upaya membenahi institusi kepolisian. 

"Apalagi selama ini institusi kepolisian masih dipersepsikan negatif oleh publik, terutama terkait pemberantasan korupsi," ujar ICW. 

Kesimpulan itu diperkuat dengan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Desember 2020 lalu yang mengungkap bahwa tingkat kepuasan publik terhadap institusi kepolisian hanya berkisar 59,7 persen. Temuan serupa juga terlihat ketika LSI dan ICW mengadakan survei pada 2018. 

"Survei tersebut menggambarkan potensi terbesar pungutan liar ada pada pelayanan birokrasi di kepolisian," kata mereka lagi. 

3. Harta kekayaan calon kapolri ada yang mencapai Rp14,4 miliar

Teka-teki Calon Kapolri, Mahfud Ungkap Cara Khas Jokowi Pilih PejabatKepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, Komjen Pol. Arief Sulistyanto (Dok. ANTARANews)

Bila melihat rekam jejak harta kekayaan yang dimiliki, maka Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Komjen (Pol) Arief Sulistyanto memiliki harta terbanyak, yakni Rp14,4 miliar. Berdasarkan data LHKPN KPK, Arief diketahui terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 9 Maret 2020. 

Di bawah Arief, ada Wakapolri Komjen (Pol) Gatot Eddy Pramono yang memiliki harta mencapai Rp10,7 miliar. Ia diketahui terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 2 November 2020. 

Setelah itu, ada Kabreskrim Komjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang mempunyai total harta mencapai Rp8,3 miliar. Ia terakhir kali memperbarui data LHKPN pada 11 Desember 2020. Di bawah Listyo, ada Komjen (Pol) Boy Rafli Amar yang memiliki harta dengan total Rp6,4 miliar dan dilaporkan kali terakhir pada 16 Oktober 2020. 

Posisi buncit diisi oleh Kepala Bagian Pengendalian Operasi Biro Operasi Polda Sumatra Selatan Komjen (Pol) Agus Andrianto yang memiliki harta Rp1,7 miliar. Namun, Agus terlihat tak rutin memperbarui data mengenai harta kekayaannya. Sebab, data yang terakhir dimiliki oleh komisi antirasuah adalah harta kekayaan pada 30 November 2016. 

Baca Juga: Komisi III: Jokowi Belum Berikan Daftar Nama Calon Kapolri ke DPR

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya