Terima 10 Nama Capim KPK, Jokowi Tak Ingin Buru-Buru Serahkan ke DPR

Pansel masih enggan membuka siapa 10 nama itu

Jakarta, IDN Times - Pansel capim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menyerahkan 10 nama kandidat pimpinan institusi antirasuah ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Senin sore (2/9). Akhirnya pansel bisa merampungkan tugasnya di tengah gempuran kritik dari masyarakat terhadap kelompok yang dibentuk oleh Jokowi pada (17/5) lalu.

Di Istana Negara, terlihat sembilan anggota pansel hadir dan menemui Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Sedangkan, Jokowi hanya didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Kepada pansel, mantan Gubernur DKI Jakarta itu, mengucapkan terima kasih telah bekerja keras untuk menyeleksi ratusan kandidat menjadi 10 nama.

"Ini proses panjang yang sudah dilalui. Terima kasih yang sebesar-besarnya telah bekerja sejak awal hingga akhirnya terpilih 10 nama," kata Jokowi kepada pansel sore ini.

Lalu, kira-kira siapa ya 10 nama capim KPK yang dipilih oleh pansel?

1. Pansel enggan menyebut 10 nama capim yang diserahkan ke Presiden Jokowi

Terima 10 Nama Capim KPK, Jokowi Tak Ingin Buru-Buru Serahkan ke DPR(Pansel capim KPK periode 2019-2023) IDN Times/Santi Dewi

Ketika dikonfirmasi ke pansel, mereka enggan mengungkap 10 nama capim yang diserahkan ke Presiden Jokowi. Pernyataan serupa juga terlontar ketika ditanya komposisi dan latar belakang capim KPK.

"Ya, kalau profesi (capim yang terpilih) sesuai yang mereka tulis ketika pendaftaran," ujar anggota pansel Harkristuti Harkrisnowo pada sore ini.

Ketika ditanyakan apakah ada capim dari unsur kejakaasaan, pansel enggan mengatakannya.

Baca Juga: Dear Pak Jokowi, Nasib KPK 4 Tahun ke Depan di Tangan Anda

2. Jokowi disebut sudah mengetahui dinamika seleksi pansel

Terima 10 Nama Capim KPK, Jokowi Tak Ingin Buru-Buru Serahkan ke DPRIDN Times/Margith Juita Damanik

Kini, proses seleksi capim KPK berada di tangan Jokowi. Apakah ia akan memilih dari 10 nama yang sudah disodorkan oleh pansel atau justru menyeleksi ulang dari 20 nama yang ada.

Tetapi, berdasarkan informasi dari sumber di Istana, Jokowi sudah mengetahui ada dinamika dalam proses seleksi capim KPK. Ia mengatakan akan berusaha menyelamatkan proses capim KPK ini.

"Saya akan berusaha menyelamatkan," demikian kata Jokowi seperti diucapkan oleh sumber tersebut.

Dinamika yang disoroti publik yakni ada beberapa nama yang rekam jejaknya masih bermasalah. Terutama berasal dari institusi kepolisian dan kejaksaan.

Dua yang diberi stabilo merah adalah Kapolda Sumsel, Irjen (Pol) Firli Bahuri dan Wakabareskrim Irjen (Pol) Antam Novambar. Keduanya kompak tidak patuh melaporkan harta kekayaan ke KPK.

Firli terbukti berbohong di hadapan anggota pansel bahwa ia terbukti tidak melanggar kode etik dengan menemui mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi alias TGB. Padahal, menurut hasil sidang di Dewan Pertimbangan Pegawai (DPP), yang dilakukan oleh Firli termasuk pelanggaran berat. Hal itu lantaran TGB adalah saksi yang diperiksa oleh penyidik KPK terkait dugaan korupsi divestasi PT Newmont.

Di hadapan pansel, Firli menyebut komisioner KPK sudah memutuskan perbuatannya tidak termasuk pelanggaran kode etik dan bahkan bukan pelanggaran etik pimpinan KPK.

Sedangkan, Antam diduga pernah mengancam mantan Direktur Penyidik KPK, Endang Tarsa, agar mau menjadi saksi meringankan dalam sidang pra peradilan Jenderal (Pol) Budi Gunawan tahun 2015 lalu. Pada waktu itu KPK menetapkan Budi sebagai tersangka kepemilikan rekening gendut. Akibatnya, jabatan Kapolri yang berada di depan mata, justru melayang.

3. Jokowi tidak akan mengumumkan 10 nama capim yang diserahkan ke publik

Terima 10 Nama Capim KPK, Jokowi Tak Ingin Buru-Buru Serahkan ke DPRANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sementara, usai menerima 10 nama capim, Jokowi tak ingin terburu-buru mengumumkannya ke publik. Ia juga ingin menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk berpikir sebelum diserahkan ke DPR.

"Kita harapkan, saya kira kita juga kan tak harus tergesa-gesa. Yang paling penting menurut saya, apa yang akan saya sampaikan adalah nama-nama yang memang layak dipilih oleh DPR," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi mengaku juga akan mendengarkan masukan dari publik agar bisa mengoreksi hasil kinerja pansel capim KPK.

Baca Juga: Ramai Dikritik Publik, Ini Profil 9 Anggota Pansel Capim KPK 

Topik:

Berita Terkini Lainnya