Tertawa Temui Jokowi di Malaysia, Prabowo: Saya Baru Bikin Heboh Eropa

Proposal damai Prabowo ditolak mentah-mentah Ukraina

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, akhirnya bertemu Presiden Joko "Jokowi" Widodo di saat namanya menjadi sorotan usai menyampaikan proposal gencatan senjata atas perang Ukraina dan Rusia, di Shangri-La Dialogue pada 4 Juni 2023 lalu.

Prabowo ikut menyambut ketibaan Jokowi di Kuala Lumpur, Malaysia pada Rabu (7/6/2023).

Dalam video dari tim media Menhan, selain Prabowo juga terdapat sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju jilid II. Antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD; Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan; dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. 

"Saya baru bikin heboh Eropa, Pak Presiden," ujar Prabowo dalam video itu, dikutip Kamis (8/6/2023). 

Saat mendengar pernyataan itu, Jokowi dan para menteri tertawa. Prabowo lantas menyampaikan, proposal gencatan senjata Ukraina-Rusia yang disampaikannya adalah bagian untuk mewujudkan upaya mediasi.

"Bapak kan dulu pernah minta agar dimediasi," tutur dia. 

Jokowi sempat terlihat merespons kalimat Prabowo. Namun, kalimatnya tidak terdengar jelas karena tertutupi suara musik. 

Raut wajah Jokowi juga tampak tertawa ketika mendengar pernyataan Prabowo soal proposal gencatan senjata itu. Sebelumnya, publik mengira Jokowi bakal menegur Prabowo lantaran lima usulan resolusi yang disampaikan Prabowo di Singapura malah berujung blunder. 

Baca Juga: Jokowi Bertemu Prabowo di Malaysia, Istana: Pak Menhan Bicara Sebentar

1. Istana akui Jokowi sempat bicara dengan Prabowo di lobi hotel

Tertawa Temui Jokowi di Malaysia, Prabowo: Saya Baru Bikin Heboh EropaPresiden Joko "Jokowi" Widodo ketika bertemu Menhan Prabowo Subianto saat tiba di Malaysia pada Rabu, 7 Juni 2023. (Dokumentasi Media Menhan)

Sementara, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengakui Jokowi sempat bertemu dengan Prabowo di sela kunjungan kerja ke Malaysia. Hal itu lantaran Prabowo termasuk salah satu menteri yang ikut rombongan.

"Pak Menhan menyambut kedatangan Bapak Presiden dan Ibu Iriana di lobi hotel," ungkap Bey kepada media. 

Namun, Bey mengaku tidak mengetahui apa yang dibahas dalam pembicaraan antara Jokowi dan Prabowo itu.

"Tampak juga Bapak Presiden dan Pak Menhan sempat berbicara sebentar, tapi saya tidak tahu apa yang dibicarakan dalam waktu yang sebentar itu. Menhan Prabowo menjadi bagian dari menteri-menteri lain (delegasi) yang mendampingi Presiden bertemu PM Malaysia," katanya lagi. 

Baca Juga: Pidato Prabowo soal Resolusi Ukraina-Rusia Dianggap Blunder

2. Lima resolusi yang diusulkan oleh Prabowo dianggap bawa citra buruk bagi Indonesia

Tertawa Temui Jokowi di Malaysia, Prabowo: Saya Baru Bikin Heboh EropaMenhan Prabowo Subianto di forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6/2023) (Tim Prabowo)

Sementara, lima resolusi Ukraina-Rusia yang disampaikan oleh Prabowo itu tidak hanya ditanggapi negatif oleh pihak Ukraina. Usulan tersebut juga tidak mendapatkan simpati dari publik di dalam negeri. Bahkan, sejumlah analis menilai pidato Prabowo mengandung makna politis yang berujung blunder. 

Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, menilai, lima usulan proposal yang disampaikan Prabowo terdengar janggal. Seharusnya, pasukan Rusia dipaksa mundur dan keluar dari teritori Ukraina. Pasukan Rusia tidak bisa hanya dipaksa mundur sejauh 15 kilometer dari garis depan ke zona demiliterisasi yang baru. 

"Substansi usulan itu tidak sesuai dengan kebiasaan dan etika menyelesaikan problem-problem pertempuran di lapangan," ungkap politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu di hadapan Menlu Retno ketika rapat kerja pada 5 Juni 2023 lalu.

TB Hasanuddin menyebut citra Indonesia kurang baik setelah Prabowo menyampaikan usulan resolusi tersebut di forum internasional. Indonesia dianggap minim pengetahuan mengenai kondisi di medan peperangan Ukraina. 

"Kita masuk ke ranah yang kurang tepat dan sangat merugikan politik luar negeri Indonesia," kata dia. 

Di sisi lain, menurut pengajar Hubungan Internasional FISIP, Universitas Airlangga, Radityo Dharmaputra, pernyataan Prabowo itu justru menjadi blunder. Sebab, malah mendapatkan respons negatif dari masyarakat dan Pemerintah Ukraina. 

Radityo menyadari Prabowo sudah bertemu dengan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin pada Selasa kemarin. Relasi keduanya pun, kata dia, diketahui dekat. Artinya, bisa saja kepercayaan di antara pemerintah kedua negara bisa pulih. 

"Tapi, saya gak tahu apakah nama kita di depan masyarakat Ukraina masih bisa baik atau tidak. Itu yang jadi masalah. Karena mereka membaca pernyataan Prabowo dan ternyata ramai di Kyiv," ungkap Radityo saat dihubungi IDN Times, pada 6 Juni 2023 lalu.

Ia mengaku mendapat informasi dari koleganya di Ukraina bahwa pernyataan Prabowo di forum Shangri-La Dialogue menjadi topik yang ramai dibahas. Radityo pun menduga Prabowo tidak menyangka usulan resolusi itu malah ditanggapi keras dan negatif oleh pemerintah serta masyarakat Ukraina. 

"Kayaknya dia (Prabowo) gak menyangka responsnya akan seperti ini. Itu bisa tercermin dari reaksi Prabowo ketika di sesi tanya jawab yang terkejut mendapat pertanyaan tajam di Shangri-La Dialogue," kata dia. 

Baca Juga: Buntut Hancurnya Bendungan, Ukraina Nyatakan Keadaan Darurat

3. Posisi resmi Indonesia, Ukraina-Rusia hormati kedaulatan wilayah kedua negara

Tertawa Temui Jokowi di Malaysia, Prabowo: Saya Baru Bikin Heboh EropaMenlu Retno Marsudi pidato di UNGA. (dok. Kemlu RI)

Sementara, dalama rapat kerja, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, meminta Komisi I DPR untuk menanyakan langsung pandangan Prabowo terkait pidatonya di Shangri-La Dialogue. Ia tidak menyebut apakah pidato tersebut sudah lebih dulu dikonsultasikan dengan Kementerian Luar Negeri. 

Retno hanya menyebut bahwa posisi Pemerintah Indonesia terhadap konflik militer di Ukraina tidak berubah. 

"Pertama, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Itu selalu kita hormati dan itu terefleksi dengan baik pada saat ada voting di UNGA pada issue yang terkait penghormatan territorial integrity dan kedaulatan," kata Retno. 

Kedua, kata Retno, Indonesia selalu menyerukan agar peperangan dihentikan.

"Itu disampaikan oleh Bapak Presiden ketika berkunjung ke Kyiv, Moskow dan bulan lalu ketika bertemu lagi dengan Presiden Zelensky, Bapak Presiden kembali menyampaikan call (seruan)," kata dia. 

Retno pun menyebut Ukraina dan sejumlah negara memiliki rencana untuk menuju ke perdamaian. Namun, rencana perdamaian tersebut harus disepakati Ukraina dan Rusia.

"Ketiga, kami ingin mendapatkan jaminan terhadap rantai pasok makanan tidak terganggu. Oleh karena itu, ketika Bapak Presiden bertemu Presiden Zelensky di Hiroshima mengatakan bahwa Indonesia mendukung Black Sea Grain Initiative. Kita justru menyampaikannya agar perpanjangannya jangan hanya dua bulan, karena kalau hanya dua bulan, uncertainties-nya banyak," ujarnya. 

Black Sea Grain Iniative adalah kesepakatan yang dibuat Ukraina dan Rusia dengan melibatkan Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), demi menjamin distribusi gandum dan bahan makanan lainnya dari pelabuhan Ukraina tidak diganggu atau diblokir Rusia. Kesepakatan ini sudah tiga kali diperpanjang, masing-masing berlaku selama 60 hari. 

Pada kesepakatan yang diperpanjang untuk kali ketiga bakal berakhir pada 18 Juli 2023. Belum diketahui, apakah kedua pihak masih sepakat untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.

Keempat, sikap Indonesia soal konflik di Ukraina, yakni bantuan kemanusiaan. Indonesia sudah mengirimkan bantuan obat-obatan. 

"Lalu, komitmen lain yang akan diimplementasikan yaitu menunggu saat yang tepat yang disalurkan berbagai jaringan yaitu perbaikan salah satu rumah sakit yang terdampak perang," tutur Menlu. 

Baca Juga: TB Hasanuddin Pertanyakan Usulan Resolusi Prabowo soal Ukraina-Rusia

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya