Terungkap! Pelaku Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK Ada 2 Orang

Informasi dilihat dari CCTV rumah Laode M Syarif

Jakarta, IDN Times - Pelaku teror bom molotov di rumah Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif terdiri dari dua orang. Namun, wajah pelakunya tidak terlihat, karena ditutup menggunakan helm. 

Informasi itu diungkap oleh Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo usai berkomunikasi dengan Syarif pada Rabu (9/1). 

"Saya sudah sempat bertanya ke Laode M. Syarif, pelakunya ada dua orang dan naik motor. Kemudian wajahnya ditutup dengan helm. Informasi ini terungkap dari kamera CCTV," ujar Yudi ketika memberikan keterangan pers pada Rabu malam kemarin. 

Ia kemudian menduga ada kesamaan pola yang digunakan oleh pelaku teror di rumah Syarif dengan aksi penyiraman air keras yang menimpa penyidik Novel Baswedan pada 2017 lalu. Kesamaannya terlihat dari jumlah pelaku eksekutor berjumlah dua orang. 

"Maka, kami menyimpulkan pelaku berasal dari jaringan yang sama, sehingga mereka tetap berani meneror pimpinan KPK. Kalau ini tidak terungkap, maka besok yang menjadi korban teror bisa ada jaksa, penyidik dan pegawai KPK lain yang sedang bertugas lalu diteror," kata dia lagi. 

Lalu, apa yang akan dilakukan oleh Wadah Pegawai yang menaungi para pekerja di lembaga antirasuah tersebut?

1. Wadah Pegawai mendesak agar dibentuk tim khusus yang menangani teror terhadap pimpinan KPK

Terungkap! Pelaku Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK Ada 2 Orang(Wadah Pegawai KPK ketika memberikan keterangan pers) IDN Times/Santi Dewi

Menurut penasihat Wadah Pegawai KPK, Nanang Farid Syam, teror bom yang menimpa pimpinannya sudah tidak bisa lagi dianggap enteng dan perlu terobosan dalam menyikapinya. Nanang mendesak agar pengusutan kasusnya tidak lagi dilakukan secara normatif. 

"Ini persoalan yang sudah kami anggap keterlaluan dan sudah kurang ajar. Kalau ini dibiarkan dan direspons dengan cara normatif, maka peristiwa serupa akan berulang dan berakhir menjadi data statistik belaka," kata Nanang ketika memberikan keterangan pers pada Rabu malam kemarin. 

Berdasarkan hasil obrolannya dengan Syarif, ia memastikan sudah dibentuk tim untuk mengusut kejadian teror bom molotov di rumahnya. 

"Kami akan menunggu (progressnya) dan kami akan dorong isu ini secara extraordinary," tutur dia. 

Baca Juga: Polisi Sebut Pelaku Teror di Rumah Laode KPK Gunakan Bom Molotov

2. Wadah Pegawai tetap berharap Presiden Jokowi segera memberikan instruksi agar teror terhadap pimpinan segera diusut

Terungkap! Pelaku Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK Ada 2 Orang(Ketua Wadah Pegawai KPK) Istimewa

Di dalam pemberian keterangan pers semalam, Wadah Pegawai tetap berharap kepada Presiden Jokowi agar serius menunjukkan komitmennya dalam memberantas korupsi. Bagaimana caranya? Dengan mengungkap kasus teror terhadap dua pimpinan KPK itu. 

Oleh sebagian pihak permintaan itu sempat dinilai tidak akan diacuhkan. Apalagi dalam 8 kasus teror yang menimpa pegawai KPK lainnya, tidak ada satu pun yang berhasil diungkap oleh polisi. 

"Kami meminta kepada Presiden ketika pimpinan KPK sudah diancam, ini menunjukkan negara sedang terancam eksistensinya dalam pemberantasan korupsi. Yang kami bicarakan bukan lagi Agus, Laode, tapi eksistensi negara dalam pemberantasan korupsi," kata penasihat Wadah Pegawai KPK, Nanang Farid Syam. 

3. Wadah Pegawai menilai pelaku yang meneror pimpinan berasal dari jaringan yang sama

Terungkap! Pelaku Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK Ada 2 Orang(Mobil milik salah satu penyidik KPK yang pernah disiram air keras) IDN Times/Santi Dewi

Di dalam pemberian keterangan pers semalam, Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo turut membuat hipotesa awal bahwa pelaku teror bom molotov dan rakitan berasal dari jaringan yang sama. 

"Kalau metode penyerangannya menggunakan bom, Afif (penyidik KPK) juga diteror dengan menggunakan bom. Kemudian, metode penyerangan dengan air keras, mobil Afif pernah disiram air keras. Mata Novel Baswedan pun juga disiram dengan air keras," kata Yudi. 

Namun, hipotesa awal itu bisa jadi keliru lantaran kesimpulan awal itu dibangun dari penglihatan pola yang berulang. 

4. Perlindungan terhadap pegawai dan pimpinan KPK dilakukan dengan memasang kamera CCTV

Terungkap! Pelaku Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK Ada 2 OrangIDN Times/Santi Dewi

Yudi tidak menampik pihak manajemen sudah memberikan upaya mitigasi pasca para pegawainya terkena teror. Salah satunya dengan memasang kamera CCTV di kediaman orang-orang tertentu. 

"Kamera CCTV dipasang terhadap orang-orang yang kami duga berpotensi untuk diteror. Jadi yang sudah dipasangi ada di kediaman Afif (penyidik KPK), Novel Baswedan dan pimpinan," kata dia. 

Sayangnya, CCTV di kediaman Agus Rahardjo beberapa hari sebelum diteror bom malah tidak berfungsi. Hal itu lantaran di rumahnya tengah dilakukan renovasi. 

"Jadi, memang sedang tidak berfungsi (kamera CCTV)," tutur Agus pada Rabu malam kemarin. 

5. Polri telah meminta keterangan terhadap Laode M Syarif

Terungkap! Pelaku Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK Ada 2 OrangANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sementara, Polri mengaku telah memeriksa enam orang saksi, termasuk Laode M. Syarif. Saksi yang diperiksa adalah orang-orang yang diduga mengetahui peristiwa itu. 

"Ya, semua (saksi) yang tahu (peristiwanya), kami periksa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Argo Yuwono di kantor Polda Metro Jaya pada siang tadi. 

Menurut Argo, penyidik juga telah mengamankan CCTV dan sedang dianalisa. 

"Ada CCTV yang kami amankan, kita evaluasi," tutur dia. 

Baca Juga: Soal Teror Pimpinan KPK, Wiranto: Ada Hukum yang Berlaku, Jangan Ribut

Topik:

Berita Terkini Lainnya