TGPF Polri Tak Berhasil Ungkap Tersangka, Novel akan Lakukan Apa?

Novel Baswedan tetap meminta dibentuk TGPF independen

Jakarta, IDN Times - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, kembali harus menelan kekecewaan lantaran diberi harapan palsu oleh pihak kepolisian. TGPF yang dibentuk Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian justru tak bisa mengungkap siapa pelaku lapangan yang telah menyiram air keras ke wajah Novel pada 11 April 2017 lalu. 

Padahal mereka telah diberikan waktu untuk bekerja sejak awal Januari lalu. Namun, hingga (8/7) lalu, mereka tidak berhasil mengungkap para pelaku. 

"Itu bukan saja kegagalan tim itu sendiri, tetapi juga menjadi kegagalan kepolisian," ujar Arif Maulana dari LBH Jakarta yang ditemui di gedung KPK pada Rabu sore (17/7).

Lalu, usai TGPF bentukan Polri tidak bisa diandalkan, apa yang kini akan dilakukan oleh Novel?

1. Tim kuasa hukum tetap mendesak agar TGPF independen dibentuk oleh Presiden

TGPF Polri Tak Berhasil Ungkap Tersangka, Novel akan Lakukan Apa?(Presiden Joko Widodo) ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Puri Kencana Putri perwakilan dari KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) mengatakan tidak mampunya TGPF bentukan Polri seharusnya sudah menjadi pertanda yang jelas bagi Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk segera mengambil alih penyelidikan kasus teror air keras terhadap Novel Baswedan. Tidak perlu lagi menunggu hingga Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian angkat tangan. 

"Hari ini kita sudah sama-sama tahu, tidak ada hasil yang cukup signifikan dari temuan-temuan yang dilakukan oleh satgas yang bisa disampaikan. Sehingga, tidak ada alasan lagi dari Presiden untuk tidak membentuk TGPF," kata Puri. 

Sementara, terkait dengan rencana pertemuan Novel dengan Presiden, ia mengatakan istri mantan Kasatreskrim itu, Rina Emilda sudah pernah mengajukan untuk bisa berjumpa dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Sayangnya, waktunya tidak pas. Perempuan yang akrab disapa Emil itu sudah lebih dulu terbang ke Singapura untuk menjenguk suaminya. 

"Wadah Pegawai pun juga sudah pernah mengirimkan surat ke Presiden. Sehingga, sekali lagi, tidak ada lagi alasan bagi Presiden untuk tidak membentuk TGPF independen," kata dia lagi. 

Baca Juga: TGPF: Tak Ada Tersangka dalam Kasus Penyerangan Novel Baswedan

2. Anggota kongres Amerika Serikat akan mengirimkan petisi yang ditanda tangani Partai Republik dan Demokrat agar kasus Novel dituntaskan

TGPF Polri Tak Berhasil Ungkap Tersangka, Novel akan Lakukan Apa?(Rina Emilda ketika mendampingi suaminya, Novel Baswedan menjalani pengobatan di Singapura) ANTARA FOTO/Monalisa

Sementara, rencana untuk membawa isu Novel Baswedan ke dunia internasional menurut Amnesty International masih terus berjalan. Menurut Putri, perwakilan dari AI menyebut pada pekan depan akan ada surat berupa petisi yang dibuat oleh seorang anggota kongres. 

"Petisi ini akan ditanda tangani oleh kedua belah kubu partai politik yang mendorong pemerintahan Joko Widodo untuk memprioritaskan menuntaskan kasus Novel Baswedan," kata Putri. 

Ia menyebut hasil akhirnya baru akan diketahui dalam dua hingga empat minggu ke depan. Sedangkan, untuk pengguliran isu Novel di Dewan HAM PBB, Puri mengklaim YLBHI dan KontraS sudah mendapat dukungan agar permasalahan teror air keras ini diangkat. 

"Sudah ada beberapa special raporteur (pelapor khusus PBB) untuk kebebasan berekspresi dan monitoring sistem peradilan di Indonesia. Ini penting untuk menempatkan kasus Novel sebagai kasus mahkota agar bisa dijawab oleh pemerintahan dan parlemen terpilih periode 2019-2024," tutur Putri. 

3. Tim rekomendasi dari satgas Polri dinilai tim kuasa hukum hanya upaya untuk mengulur waktu

TGPF Polri Tak Berhasil Ungkap Tersangka, Novel akan Lakukan Apa?(Tim kuasa hukum Novel Baswedan dan Wadah Pegawai memberi keterangan soal laporan TGPF) IDN Times/Santi Dewi

Salah satu hasil rekomendasi yang disampaikan dari TGPF bentukan Polri yakni merekomendasikan agar hasil temuan mereka itu ditindak lanjuti oleh tim lain di Mabes Polri. Maka, diputuskan lah oleh Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, temuan itu ditindak lanjuti oleh Bareskrim yang dipimpin Irjen (Pol) Idham Azis. 

Hal ini menarik, karena seolah de javu. Pada 2017, Idham juga pernah mendatangi gedung KPK untuk menjelaskan sketsa terduga pelaku lapangan. Artinya, seolah-olah penanganan kasus dipimpong dan kembali ke titik awal. Hal itu juga diakui oleh kuasa hukum lainnya, Al Ghifari dari LBH Jakarta. 

"Iya, balik-baliknya malah ke Pak Idham Azis lagi yang dulu juga pernah menangani kasus Novel saat masih menjadi Kapolda Metro Jaya," kata Al Ghifari di gedung KPK. 

Sementara, ketika kasusnya dipegang oleh Idham ketika itu pun, belum bisa menangkap pelaku lapangan. Padahal, sudah ada dua sketsa wajah yang dibuat. 

4. Tim kuasa hukum mempertanyakan mengapa Jenderal M. Iriawan yang dituduh sebagai otak di balik teror air keras

TGPF Polri Tak Berhasil Ungkap Tersangka, Novel akan Lakukan Apa?ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Hal lain yang juga disayangkan oleh tim kuasa hukum Novel yakni adanya upaya untuk mengkambing hitamkan mantan Kapolda Metro Jaya, M. Iriawan. Padahal, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu justru memiliki motif baik kepada Novel. 

"Beliau itu justru memiliki itikad baik dengan melindungi Novel dan menyatakan 'hati-hati kamu sedang menyelidiki kasus yang cukup serius'. Dia juga menawarkan bantuan keamanan untuk Novel, tapi justru ditolak karena tidak ingin ada previlege," tutur Al Ghifari dari LBH Jakarta. 

Sehingga, menurut tim kuasa hukum, Iriawan justru memiliki banyak informasi yang baik mengenai Novel. Oleh sebab itu, tim kuasa hukum mengaku bingung mengapa ia ikut dituduh sebagai salah satu jenderal yang coba mencelakakan Novel. 

Baca Juga: Hasil Investigasi TGPF: Serangan pada Novel Baswedan Terkait 5 Kasus

Topik:

Berita Terkini Lainnya