Tiga Kru Kapal Pesiar Asal Indonesia Meninggal Akibat COVID-19

Dua WNI meninggal di AS, satu meninggal di Inggris

Jakarta, IDN Times - Dari 24 WNI yang meninggal karena COVID-19, terdapat tiga warga Indonesia yang bekerja di kapal pesiar. Menurut data dari Kementerian Luar Negeri, dua di antara tiga WNI itu bekerja di kapal pesiar milik perusahaan di Amerika Serikat. Sisa satu WNI lainnya bekerja di kapal yang berada di Inggris. 

Dua WNI yang bekerja di AS diketahui berinisial WW dan berusia 50 tahun. Ia bekerja di kapal pesiar Zaandam. Kapal itu sempat ditolak berlabuh di pelabuhan di kawasan Amerika Latin. Alhasil, kapal terpaksa harus terombang-ambing selama dua pekan di laut. 

Menurut harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP) edisi (10/4) lalu, WW meninggal enam hari usai kapal diizinkan berlabuh di Fort Lauderdale, Florida. Kapal itu ditolak berlabuh di negara mana pun karena sebelumnya sudah ada empat penumpang lansia yang meninggal. Berdasarkan hasil pemeriksaan tes, tiga dari empat penumpang itu positif COVID-19. 

WNI kedua diketahui berinisial IPS dan bekerja untuk kapal pesiar Oasis of the Seas. Ia diketahui berasal dari Bali. 

Menurut laporan New York Daily News edisi (21/4) lalu, IPS meninggal pada Senin kemarin usai dirawat di RS Fort Lauderdale, Miami. Sebelum IPS, seorang bartender berinisial DJ lebih dulu menghembuskan nafas pada (19/4) karena tertular COVID-19. DJ merupakan warga Filipina. 

WNI ketiga merupakan kru kapal pesiar MV Viking Star yang bersandar di Inggris. Lalu, bagaimana penanganan terhadap jenazah ketiganya?

1. Pemerintah telah menghubungi keluarga ketiga WNI

Tiga Kru Kapal Pesiar Asal Indonesia Meninggal Akibat COVID-19Ilustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, pihak KJRI di AS dan KBRI di London telah menghubungi pihak keluarga tiga kru kapal tersebut di Tanah Air. Pemerintah, kata Judha, juga sudah mengontak pihak perusahaan penempatan WNI sebagai kru kapal pesiar. 

"Tujuannya, untuk memeriksa apakah semua hak almarhum terkait ketenagakerjaan sudah dipenuhi oleh pihak principle," ungkap Judha ketika memberikan keterangan pers secara virtual di kantor Kemenlu pada Rabu (22/4). 

Baca Juga: Usai Ditolak, Kapal Pesiar Zaandam Akhirnya Bisa Berlabuh di Florida

2. Ada lebih dari 20 ribu WNI bekerja sebagai kru kapal di seluruh dunia

Tiga Kru Kapal Pesiar Asal Indonesia Meninggal Akibat COVID-19Kapal pesiar Costa Luminosa asal Italia (Dok. Costa Cruises)

Menurut data dari Kemenlu, saat ini terdapat sekitar 20.041 kru kapal asal Indonesia yang bekerja di 158 kapal. Judha menjelaskan puluhan ribu WNI itu bekerja di kapal pesiar, perikanan dan kargo yang berpotensi terpapar COVID-19. 

Judha menjelaskan puluhan ribu kru kapal asal Indonesia itu bisa dipulangkan ke Tanah Air. Namun, pemerintah memprioritaskan untuk memulangkan WNI yang kena dampak dari penghentian operasi kapal. 

"Ada kapal-kapal yang memiliki riwayat kasus COVID-19 di atas kapal, tapi ada juga kapal yang clean dan tidak memiliki riwayat terpapar virus corona. Tapi, pandemik ini menghantam industri kapal pesiar sehingga banyak principle memilih menghentikan operasinya sementara waktu," kata pria yang sempat bertugas di Jenewa dan Malaysia. 

3. Kapal pesiar sudah menjadi tempat yang rentan untuk penularan virus corona

Tiga Kru Kapal Pesiar Asal Indonesia Meninggal Akibat COVID-19(Kapal pesiar Grand Princess membawa penumpang yang teruji positif terinfeksi virus corona di AS) ANTARA FOTO/REUTERS/Kate Munsch

Banyaknya kasus pasien positif tertular virus corona yang bermula dari kapal pesiar mengindikasikan kapal itu bisa menjadi tempat penularan COVID-19 yang efektif. Dalam data Badan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, setidaknya ada 20 kapal pesiar di Negeri Paman Sam yang ditemukan kasus COVID-19. Angka itu diprediksi bisa saja meningkat. 

Menurut Kepala Program Sanitasi Kapal CDC AS, Aimee Treffiletti, dengan berada di atas kapal pesiar memudahkan kontak dekat antar individu terjadi. Apalagi slogan di industri kapal pesiar, semakin ramai semakin baik. 

"Seperti lingkungan dengan kontak dekat lainnya, kapal bisa saja memfasilitasi transmisi virus yang menyerang organ pernafasan itu antar individu melalui percikan atau kontak dengan permukaan yang sudah terkontaminasi," kata Treffiletti seperti dikutip dari laman USA Today pada (21/4) lalu.

Apabila sudah berada di kapal pesiar, maka sulit untuk bisa mengurung diri kecuali berada di kamar sendiri. Seorang pengacara maritim yang melakukan gugatan perwakilan kelompok Michael Winkleman mengatakan bila ada suatu virus di kapal pesiar, maka ia akan menular dengan cepat seperti api yang membakar.

Ia mewakili para penumpang dan kru yang terpapar COVID-19 dan mengajukan gugatan ke perusahaan pemilik kapal pesiar itu.  

https://www.youtube.com/embed/Bg4nZkBuZzQ

Baca Juga: 9 Kru Kapal Pesiar Diamond Princess Asal RI Sembuh dari Virus Corona

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya