TNI AL Masih Selidiki Fungsi Benda Mirip Tank di Laut Natuna
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Laut (AL) telah menarik ke daratan benda yang menyerupai tank dan mengapung di perairan Pulau Beruan pada Senin (27/12/2021). Benda itu ditemukan nelayan tradisional di Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan.
Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan mengatakan benda menyerupai tank itu telah dibawa ke Dermaga Postmat Kijang sekitar pukul 11.15 WIB.
"Benar, pada Senin lalu telah ditemukan benda tersebut mengapung di perairan timur Pulau Beruan, Bintan," ungkap Dwika seperti dikutip dari akun Instagram Lantamal IV, Rabu (29/12/2021).
Ia menambahkan, tim intel Lantamal IV telah melakukan pemeriksaan fisik dan diperoleh data benda menyerupai tank itu memiliki panjang 7,24 meter, lebar 3,21 meter, dan tinggi 2,15 meter. Benda tersebut terbuat dari plat besi dengan ketebalan 0,2 centimeter.
"Tidak ditemukan mesin atau alat penggerak dan benda-benda lain di dalamnya. Kemungkinan (apakah benda ini) berbahaya atau tidak, membutuhkan penelitian lebih lanjut," kata dia.
Sedangkan, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Julius Widjojono, menjelaskan benda menyerupai tank yang ditemukan di Bintan dengan di perairan Natuna adalah benda yang sama. Apakah benar fungsi dari benda itu untuk menghisap pasir?
1. TNI AL belum bisa simpulkan benda menyerupai tank untuk menghisap pasir
Julius mengaku belum bisa menyimpulkan bahwa fungsi benda menyerupai tank itu untuk menghisap pasir. Ia mengatakan benda menyerupai tank itu akan diteliti oleh tim ahli.
"Ini masih kami teliti, jadi belum bisa dipastikan (apakah itu betul alat penghisap pasir)," ungkap Julius kepada IDN Times melalui pesan pendek, Selasa (28/12/2021).
"Nanti yang akan meneliti itu tim ahli," kata dia.
Baca Juga: Menhan Prabowo: Indonesia Harus Memiliki Angkatan Laut yang Kuat
2. Nelayan juga pernah temukan sea glider di Kabupaten Anambas
Editor’s picks
Sebelumnya, benda-benda mencurigakan lainnya juga pernah ditemukan nelayan tradisional di perairan Natuna. Pada 19 Januari 2021, seorang nelayan bernama Ain dan putranya, Aris, menemukan benda menyerupai rudal dan berbentuk kapsul.
Benda ini punya baling-baling di bagian belakang, berbentuk oval dan disebut ada rangkaian huruf Cina. Benda tersebut memiliki panjang 1,5 meter dan berat 25 kilogram. Penemuan oleh nelayan telah dilaporkan kepada instansi terkait.
"Saya baru pertama kali melihat benda ini. Jadi, tidak tahu nama alatnya apa," kata Ain, seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada Januari 2021.
Aparat Pangkalan TNI AL (Lanal) Terempa kemudian mengevakuasi benda tersebut ke markas. "Benda tersebut telah diamankan ke Lanal Tarempa agar warga setempat tidak khawatir," kata Danlanal Tarempa Letkol (P) Efran Indra melalui Kepala Dispen Lantamal IV Tanjungpinang Mayor Mar Saul Jamlaay, pada 22 Januari 2021.
3. Indonesia pernah temukan teknologi sea glider yang biasa dipakai oleh kapal riset
Otoritas di Indonesia juga pernah menemukan teknologi canggih lainnya di wilayah laut, yakni sea glider. Benda yang bisa merekam informasi dan kondisi di bawah laut itu ditemukan perairan Pulau Selayar, Makassar, pada akhir Desember 2020.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan teknologi sea glider itu kerap digunakan untuk kepentingan riset. "Jadi, alat ini (sea glider) tidak bisa digunakan untuk aktivitas mata-mata," ungkap Yudo ketika memberikan keterangan pers pada 4 Januari 2021 di Ancol, Jakarta Pusat.
Yudo tak membantah Indonesia belum memiliki teknologi sea glider. Tetapi, TNI Angkatan Laut juga tidak ingin buru-buru menyampaikan sea glider yang ditemukan di perairan Selayar merupakan teknologi dari China.
"Karena datanya gak ada sama sekali. Minimal sedikit saja ada tulisan (yang menunjukkan ciri negara asal) bisa kami sampaikan. Karena dari awal saya sudah tanya apakah ada tulisan, dijawab tidak ada. Jadi, nanti akan kami bongkar (sea glider) untuk mengetahui ini milik siapa," kata Yudo.
Ia menjelaskan ada beberapa negara yang memiliki teknologi sea glider. Selain China, Yudo juga menyebut Prancis, Kanada, Jepang, hingga Amerika Serikat.
"Tapi, saya yakin setelah dipublikasikan luas media, mereka juga sudah tahu, pasti sudah sampai (informasi) ke negara-negara yang memiliki teknologi sea glider seperti ini. Ya, kita tunggu apakah ada yang mengklaim (teknologi itu) melalui Kemlu," ujarnya.
Baca Juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, TNI AL Tersisa Punya Empat Kapal Selam