Trimedya: Kenapa Baru Ungkap Rp349 Triliun Setelah 3 Tahun Jadi Menko?

Jakarta, IDN Times - Anggota komisi III DPR, Trimedya Panjaitan, mengaku bingung mengapa Ketua Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU, Mahfud MD, baru mengungkap dugaan transaksi mencurigakan Rp349 triliun pada 2023.

Padahal, Mahfud sudah menduduki posisi Menko Polhukam sejak 2019. Menurutnya, Mahfud lebih tepat menyampaikan dugaan transaksi TPPU itu ketika ramai-ramai bergulir revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2019.

"Maka, tidak keliru juga Pak Mahfud bila orang bertanya-tanya ada apa dengan Pak Mahfud. Ini berangkat dari kesadaran bahwa Pak Mahfud lagi menari di atas panggung supaya ada yang melamar," ungkap Trimedya di ruang rapat Komisi III DPR pada Rabu, (29/3/2023).

Ia tak mengungkap maksud kata 'melamar' itu. Diduga ia mengasumsikan Mahfud sengaja berbuat gaduh demi mendongkrak popularitas jelang pemilu 2024.

"Tapi, sah-sah saja, bapak-ibu kawan-kawan komisi III. Karena di darah Pak Mahfud ini ada tiga (kandungan) yaitu akademisi, aktivis dan politisi," tutur politisi PDI Perjuangan itu.

Ia pun kemudian membongkar cara Mahfud melobi anggota komisi III DPR saat hendak mengikuti proses seleksi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Trimedya menyebut Mahfud melobi dengan menyerahkan buku karangannya.

Trimedya juga berseloroh bahwa Mahfud memiliki pengalaman mumpuni sebagai politisi. "Karena sebelum kita geber (Pak Mahfud), beliau sudah geber kita lebih dulu. Itu juga jagoan. Cuma, Pak Arteria Dahlan terprovokasi," katanya.

"Padahal, itu gaya orang politik. Jadi, ketika Pak Mahfud sok-sok serius tadi. Saya sih ketawa-ketawa aja. Belum lagi gaya Maduraan," ujarnya lagi.

Rapat Komisi III dengan Komite Nasional TPPU sudah berlangsung sejak pukul 15:15 WIB tadi. Rapat sempat diskors untuk berbuka puasa dan ibadah salat. Kini rapat masih terus berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan.

Baca Juga: Mahfud: Data Transaksi TPPU Rp349 Triliun Terbagi Dalam 3 Kelompok