Tuai Polemik, Wagub DKI Sarankan Nama Ataturk Diganti Jalan Istanbul

Menko Polhukam sebut Ataturk tak sebanding dengan Sukarno

Jakarta, IDN Times - Usai menuai polemik di Tanah Air, Pemprov DKI Jakarta akhirnya mengirimkan surat kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki soal rencana pemberian nama jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku, menghormati usulan nama yang diberikan oleh Pemerintah Turki yakni Jalan Ataturk. 

"DKI sudah menyampaikan surat kepada Dubes Indonesia untuk Turki dan menyampaikan bahwa kami tentu menghargai usulan nama yang disampaikan oleh Pemerintah Turki," ujar Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria seperti dikutip dari akun Instagramnya, @arizapatria, Minggu (24/10/2021). 

Di dalam surat itu, Pemprov DKI juga menjelaskan bahwa di Ibu Kota terdapat aturan terkait penamaan jalan. Salah satunya ada proses diskusi dengar pendapat dengan masyarakat bila terjadi kontroversi. 

Ia melanjutkan, pergantian nama jalan bisa saja dimungkinkan bila ada usulan dari perseorangan, kelompok organisasi atau insiatif pemerintah daerah. Lalu, usulan itu terlebih dahulu dikaji oleh Badan Pertimbangan Nama Jalan, Taman, dan Bangunan. 

Ia tak menampik ada beberapa kriteria penilaian hingga nama tersebut dapat digunakan. Riza menjelaskan, nama yang dapat digunakan mulai dari merupakan pahlawan atau berjasa, memiliki nilai ketokohan, sifat nama promosi yang dipilih dan mudah dikenal masyarakat. 

"Selain itu, juga tidak bertentangan dengan nilai kesopanan, ketertiban umum dan mendapatkan izin dari ahli waris," kata dia lagi. 

Apakah ini berarti usulan nama Ataturk untuk digunakan di sebuah jalan di Menteng, Jakarta Pusat batal dipakai?

1. Pemprov DKI usulkan nama jalan di Menteng gunakan nama kota daripada nama tokoh

Tuai Polemik, Wagub DKI Sarankan Nama Ataturk Diganti Jalan IstanbulWagub DKI Jakarta Riza Patria di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Lebih lanjut, Riza menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta berharap nama jalan yang diusulkan adalah nama kota. Misalkan nama yang digunakan adalah Istanbul atau Ankara. Sehingga, nama yang digunakan bukan nama tokoh. 

"Kami berharap seperti yang dulu kami berikan di Casablanca, dulu dengan Pemerintah Maroko. Jadi, bukan nama tokoh melainkan nama kota," kata pria yang juga politikus Partai Gerindra itu. 

Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal mengaku, sudah menerima surat tersebut. Tetapi, belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai nama lain yang bakal digunakan. 

Baca Juga: Keren! Nama Proklamator Sukarno Bakal Jadi Nama Jalan di Turki

2. Menko Mahfud nilai ketokohan Ataturk tak sebanding dengan Bung Karno

Tuai Polemik, Wagub DKI Sarankan Nama Ataturk Diganti Jalan IstanbulIDN Times/Galih Persiana

Sementara, menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, penggunaan nama Mustafa Kemal Ataturk untuk sebuah jalan di Jakarta dinilai kurang tepat. Ia menilai ketokohan Ataturk tidak sebanding dengan Bung Karno. 

"Soal jalan di Kebon Sirih (Menteng) akan dijadikan nama jalan Kemal Ataturk dan sebagainya, jangan. Gak sebanding Ataturk dengan Bung Karno itu," kata Mahfud dalam diskusi virtual, Minggu (24/10/2021). 

Pria yang pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, meski nama Mustafa Kemal Ataturk menjadi salah satu orang yang dikagumi Sukarno dan dianggap oleh rakyat Turki sebagai sosok bapak bangsa, tetapi tetap saja ia dinilai penjahat. 

"Ataturk itu penjahat dulu. Ataturk itu salah satu seorang yang dikagumi Bung Karno dan itu ditulis ada tulisannya sampai sekarang, tapi Bung Karno orang yang terbuka, dia juga mengaku mengagumi para ulama-ulama Indonesia," katanya lagi. 

3. Turki bakal gunakan nama Ahmet Sukarno sebagai jalan di depan gedung KBRI Ankara

Tuai Polemik, Wagub DKI Sarankan Nama Ataturk Diganti Jalan IstanbulIlustrasi Sukarno (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Pemerintah Turki bakal menggunakan nama proklamator Indonesia, Sukarno, sebagai nama jalan utama di sana. Lokasinya berada di kompleks bangunan diplomatik di daerah Cankaya, Ankara.

Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan, nama Ahmet Sukarno bakal disematkan di jalan yang berada di depan bangunan KBRI Ankara. Rencananya, KBRI akan pindah ke area Cankaya yang lebih prestisius. Saat ini, gedung baru itu masih terus direnovasi. 

"Cankaya adalah diplomatic compound yang ada di Ankara. Jadi, jalannya pun adalah main road," ungkap Iqbal menjawab pertanyaan IDN Times melalui diskusi virtual pada 15 Oktober 2021 lalu. 

Sebagai gantinya, Indonesia bakal memberikan jalan yang berada di DKI Jakarta untuk dinamakan sesuai dengan nama pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

"Kami sudah menyampaikan data mengenai karakter jalan sehingga Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini Wagub, sudah mengalokasikan jalan di prime area juga di daerah Menteng. Nanti, jalan itu akan dinamakan dengan founding father Turki," kata dia. 

Ia berharap jalan dengan nama pendiri Turki di Jakarta sudah selesai prosesnya pada 2022. Rencananya, peresmian nama jalan itu bakal dihadiri langsung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika berkunjung ke Indonesia pada awal 2022. Menurut Iqbal, ini bukti bahwa hubungan kedua negara begitu erat. 

Baca Juga: Waketum MUI Tak Setuju Kemal Ataturk Turki Akan Jadi Nama Jalan di DKI

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya