Tuti Tursilawati Tetap Dieksekusi Saudi Walau Banding Tiga Kali

Tuti Tursilawati dieksekusi mati pada Senin (29/10)

Jakarta, IDN Times - Duka kembali menyelimuti dunia tenaga kerja Indonesia. Sebab, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Majalengka, Tuti Tursilawati, dieksekusi mati oleh otoritas Arab Saudi pada Senin (29/10) pukul 09.00 waktu setempat di penjara Thaif.

Indonesia kecewa karena pemerintah tidak diberitahu oleh Saudi sebelum eksekusi dilakukan. Sejak lama, Indonesia padahal sudah meminta agar diberi akses konsuler sehingga bisa mengantisipasi kasus WNI yang bermasalah hukum di sana. 

"Karena itu, pemerintah telah menyampaikan keprihatinan dan protes terhadap cara Saudi melakukan eksekusi ini," kata  Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal ketika memberi keterangan pers, Selasa (30/10). 

Dia menambahkan, Menlu RI sudah berbicara dengan Menlu Saudi dan menyampaikan protes, kemarin. Menlu Retno juga sudah memanggil Duta Besar Arab Saudi yang ada di Jakarta dan menyampaikan protes secara langsung.

Iqbal menjelaskan, Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam ketika mengetahui Tuti tersangkut kasus pembunuhan berencana. Bahkan, mereka telah melakukan pendampingan hukum sejak tahun 2011.

 Apa saja upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk menghindarkan Tuti dari hukuman mati? 

1. Tuti dituding telah membunuh majikan

Tuti Tursilawati Tetap Dieksekusi Saudi Walau Banding Tiga Kali(Ilustrasi ditahan) IDN Times/Sukma Shakti

Tuti berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2009 lalu. Tujuannya, untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga di Majalengka. Ia kemudian bekerja sebagai penjaga lansia di sebuah keluarga yang bermukim di Kota Thaif, Arab Saudi. 

Dikutip dari laman Serikat Buruh Migran Indonesia, ia bekerja di sana selama 8 bulan. Namun, sisa gaji selama 6 bulan tidak dibayar oleh majikannya. 

Tuti ditangkap oleh otoritas Saudi pada 12 Mei 2010 dengan tuduhan telah membunuh majikannya, Suud Mulhaq Al Utaibi. 

Ia sempat kabur ke Mekkah dengan membawa uang senilai 31.500 riyal (setara Rp125,7 juta) dan perhiasan milik majikannya. Namun, dalam perjalanan ke Mekkah, ia malah diperkosa oleh 9 pemuda. Para pelaku juga merampas uang dan perhiasan yang dibawa kabur Tuti. Sembilan pemuda itu akhirnya berhasil ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum di Arab Saudi. 

Iqbal menjelaskan, pemerintah Indonesia sempat mengajukan banding tiga kali. Bahkan, pemerintah sudah tiga kali menunjuk pengacara. 

"Alhamdulilah, pengajuan permohonan banding itu dipenuhi di pengadilan banding di Arab Saudi. Namun, keputusan banding tetap pada keputusan semula (menyatakan Tuti bersalah dan divonis mati)," kata Iqbal. 

Salah satu putusan banding yang berhasil dipenuhi, yakni majelis hakim yang mengadili kasus Tuti diganti. Tetapi, lagi-lagi itu tidak mencegah nasib Tuti dari hukuman mati. 

Baca Juga: Terancam Hukuman Mati, Bagaimana Nasib 20 TKI Ini di Saudi?

2. Presiden telah mengirimkan dua surat ke Raja Saudi

Tuti Tursilawati Tetap Dieksekusi Saudi Walau Banding Tiga Kali(Presiden Jokowi menyambut kedatangan Raja Salman ke Indonesia tahun 2017) ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto

Selain melalui upaya hukum, Presiden Indonesia pun turut memohon pengampunan kepada Raja Arab Saudi. Menurut Iqbal, dua Presiden RI telah mengirimkan surat sebanyak dua kali ke Raja Saudi. 

"Masing-masing di tahun 2011 (era Presiden SBY) dan tahun 2016 (era Presiden Jokowi)," kata dia. 

Isu mengenai Tuti Tursilawati yang nyaris dieksekusi mati juga sempat dibahas oleh Menlu Retno Marsudi ketika bertemu dengan Menlu Adel bin Ahmed Al-Jubeir pada pekan lalu di Jakarta. Sayangnya, hal itu tidak mencegah Saudi menunda untuk mengeksekusi mati Tuti Tursilawati. 

Baca Juga: Bertemu Menlu Saudi, Retno Bahas Ganti Rugi Bagi Korban Jatuhnya Crane

3. Pemerintah Indonesia memfasilitasi kunjungan keluarga Tuti ke Saudi

Tuti Tursilawati Tetap Dieksekusi Saudi Walau Banding Tiga Kali(Ibunda Tuti Tursilawati ketika berkunjung ke Saudi pada April lalu) Kementerian Luar Negeri

Untuk bisa bertemu dengan Tuti di Saudi, Kementerian Luar Negeri memfasilitasi hal itu sebanyak tiga kali, yakni pada tahun 2012, 2015 dan April 2018. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan pada kali terakhir berkunjung ke Saudi pada 4 April lalu, Ibu Tuti, Eti binti Toyib, juga dibantu bertemu dengan beberapa pihak di Saudi, antara lain lembaga pemaafan, Wali Kota Thaif dan putrinya. 

"Dalam pertemuan dengan Tuti pada 4 April lalu, itu adalah pertemuan yang paling panjang yakni 1,5 jam. Sebab, mereka berbicara dari hati ke hati. Pada kesempatan itu, Ibu Tuti mendapatkan informasi sebenarnya dari Tuti," ujar Iqbal. 

Bahkan, pada 19 Oktober lalu, Tuti juga sempat melakukan video call dengan ibunya. Dalam pembicaraan melalui telepon itu, Tuti tidak menyampaikan indikasi kalau ia segera dieksekusi mati. "Ia hanya menyampaikan kondisinya sehat," kata Iqbal.

4. Keluarga Tuti mengaku ikhlas putrinya dieksekusi mati di Saudi

Tuti Tursilawati Tetap Dieksekusi Saudi Walau Banding Tiga Kalimichiganradio.org

Usai mendengar eksekusi, tim Kemenlu langsung bergerak cepat menuju ke kediaman keluarga di Majalengka, kematin. Ketika berbicara dengan Ibu Tuti, Eti, ia mengaku sudah ikhlas putrinya tetap dieksekusi mati oleh otoritas di Saudi. 

"Meskipun mereka menyampaikan kekagetan karena baru pada 19 Oktober, Tuti melakukan video call dengan ibunya dan menyampaikan kondisinya sehat. Ia juga tidak menyampaikan ada indikasi akan dieksekusi," kata Iqbal.

Baca Juga: TKI ini Belum Dibayar Selama 15 Tahun!

Topik:

  • Rochmanudin
  • Ita Lismawati F Malau
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya