[UPDATE] COVID-19 Tambah 273 dalam 24 Jam, Kasus Aktif Kembali Turun

Kasus harian tertinggi ditemukan di DKI Jakarta

Jakarta, IDN Times - Kasus harian COVID-19 masih terus bertambah memasuki bulan kedua di tahun 2023. Satgas penanganan COVID-19 dalam 24 jam menemukan ada penambahan 273 kasus. Maka, akumulasi kasus COVID-19 menjadi 6.730.289. 

Sedangkan, kematian harian bertambah tiga pasien. Maka, akumulasi pasien yang meninggal menjadi 160.817. Di sisi lain, jumlah pasien yang sembuh bertambah 276. Akumulasi pasien yang berhasil pulih mencapai 6.565.208. 

Kabar yang melegakan yakni jumlah kasus aktif kembali turun di bawah 5.000. Sebelumnya, kasus aktif berada di angka lebih dari 6.000. Satgas melaporkan ada 4.264 kasus aktif yang tersisa saat ini. Kasus aktif menggambarkan jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri akibat tertular COVID-19. 

Lalu, di daerah mana ditemukan kasus harian tertinggi selama 24 jam terakhir?

Baca Juga: [LINIMASA-11] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

1. Kasus harian tertinggi di tingkat nasional berada di DKI Jakarta

[UPDATE] COVID-19 Tambah 273 dalam 24 Jam, Kasus Aktif Kembali TurunMonumen Nasional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sama seperti data beberapa hari sebelumnya, kasus harian tertinggi masih ditemukan di Provinsi DKI Jakarta. Kasus harian di sana bertambah 80. Maka, akumulasi kasus COVID-19 di ibu kota mencapai 1.539.638.

Sementara, di bawah Jakarta terdapat Jawa Barat dengan penambahan 59 kasus baru dan Sulawesi Selatan yakni 28 kasus baru. Selain itu, sebanyak 15 provinsi melaporkan nol kasus harian COVID-19. 

Baca Juga: Jokowi Prediksi Banyak Turis China ke Bunaken,  Tak Perlu Isoman

2. COVID-19 di Indonesia sudah terkendali

[UPDATE] COVID-19 Tambah 273 dalam 24 Jam, Kasus Aktif Kembali TurunTenaga kesehatan (nakes) mendapatkan suntikan vaksin Moderna di Puskesmas Gang Sehat, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo mulai mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak akhir Desember 2022. Kebijakan itu diambil di saat dunia tengah khawatir bakal ada lonjakan COVID-19 karena Pemerintah China melonggarkan kebijakan nol COVID-19. 

Namun, sejak PPKM dicabut, pandemik di Tanah Air masih terkendali. Pemeriksaan COVID-19 masih diberlakukan lantaran saat ini pemerintah belum mencabut status pandemik. 

Dalam 24 jam terakhir, jumlah orang yang menjalani tes COVID-19 mencapai 9.509. Sebanyak 4.815 orang menjalani tes menggunakan tes swab PCR. Lalu, 4.654 orang mengikuti tes swab dengan antigen. Sisa 40 orang dites dengan TCM. 

Positivity rate harian COVID-19 mencapai 2,87 persen. Angka itu masih di bawah 5 persen sesuai ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Organisasi yang bermarkas di Jenewa itu menyebut pandemik di suatu negara dikatakan terkendali bila positivity rate berada di bawah 5 persen. 

3. Varian COVID-19 Kraken sudah ditemukan di Indonesia

[UPDATE] COVID-19 Tambah 273 dalam 24 Jam, Kasus Aktif Kembali TurunIlustrasi COVID-19 (Dok. IDN Times)

Sementara, varian Omicron terus bermutasi. Terbaru, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa subvarian Omicron XBB.1.5 atau disebut sebagai varian 'Kraken,' sudah masuk Indonesia. Varian tersebut dinilai lebih cepat menular tetapi tak begitu berpotensi mematikan.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pasien Kraken yang masuk di Indonesia mempunyai gejala ringan. "Gejalanya batuk ringan. Sudah dilakukan kontak tracing, dan semua kontak negatif. Kenaikan kasus tidak ada so far," kata Nadia menerangkan, Senin, (30/1/2023). 

Adapun gejala subvarian pasien subvarian Omicron XBB.1.5 atau kraken ii mirip dengan sebelumnya, yakni:

  • Tenggorokan gatal
  • Kelelahan
  • Hidung tersumbat
  • Pegal
  • Bersin
  • Nyeri punggung bawah
  • Keringat saat malam

Baca Juga: COVID-19 Kraken Masuk Indonesia, Ini Gejalanya! 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya