[UPDATE] COVID-19 Tambah 465, Kasus Aktif Tembus Angka 5.226

Kasus harian COVID-19 tertinggi ada di DKI Jakarta

Jakarta, IDN Times - Memasuki Ramadan 2023, kasus COVID-19 masih terus bertambah. Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19, dalam 24 jam kasus harian bertambah 465.

Penambahan kasus ini lebih rendah dibandingkan pada Kamis kemarin yakni 556. Maka, akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air sejak awal pandemik Maret 2020 mencapai 6.764.474. 

Sementara, angka kematian harian akibat COVID-19 bertambah delapan. Maka, akumulasi kematian yang disebabkan COVID-19 mencapai 161.020. 

Sedangkan, kasus kesembuhan harian bertambah 243. Akumulasi warga yang berhasil sembuh dari COVID-19 mencapai 6.580.228 jika selama pandemik. 

Namun, kasus aktif justru menunjukkan peningkatan. Dalam 24 jam terakhir, angka kasus aktif mencapai 5.226. Angka ini menunjukkan jumlah individu yang melakukan isolasi mandiri atau dirawat akibat COVID-19. 

Lalu, apakah diperkirakan bakal terjadi lonjakan kasus COVID-19 pasca-Idul fitri 2023?

Baca Juga: [LINIMASA-12] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

1. Kasus harian COVID-19 tertinggi nasional ditemukan di DKI Jakarta

[UPDATE] COVID-19 Tambah 465, Kasus Aktif Tembus Angka 5.226Monumen Nasional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara, berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19, kasus harian tertinggi berada di wilayah DKI Jakarta yakni 196 kasus. Lalu, disusul Jawa Barat dengan 96 kasus dan Jawa Timur 50 kasus. 

Sedangkan, kasus kematian harian tertinggi juga ditemukan di ibu kota yakni 3 pasien. 

Baca Juga: Pemerintah Prediksi 123 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran 2023

2. Posivity rate di bawah 5 persen, tanda pandemik masih terkendali

[UPDATE] COVID-19 Tambah 465, Kasus Aktif Tembus Angka 5.226ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, positivity rate harian masih berada di bawah 5 persen yakni 3,7 persen. Hal ini menandakan pandemik COVID-19 sudah terkendali di masyarakat. Meski status pandemik belum dicabut di Tanah Air. 

Sedangkan, jumlah orang yang dites dalam 24 jam terakhir mencapai 12.554. Jumlah individu yang mengikuti tes swab PCR mencapai 2.432. Sementara, sebanyak 10.075 orang mengikuti tes swab antigen. Sisa 47 orang lainnya tes COVID-19 dengan TCM.

Baca Juga: [LINIMASA-7] Perkembangan Terkini Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

3. Lebaran 2023 diperkirakan jadi mudik terbesar sepanjang pandemik COVID-19

[UPDATE] COVID-19 Tambah 465, Kasus Aktif Tembus Angka 5.226Ilustrasi. Petugas kepolisian berjaga memantau arus mudik lebaran. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Sementa, berdasarkan data dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada Lebaran 2023 bakal ada 123 juta orang yang mudik. Angka tersebut naik 85 juta orang dibandingkan Lebaran tahun lalu. 

Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security Policy Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman menyarankan pemerintah agar memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan cakupan booster vaksin. 

"Ini untuk mendapatkan juga cakupan, terutama booster yang lebih besar. Memang ini menuntut para pelayan publik. Tapi itulah tugas pelayan publik untuk mereka bisa mendapat kesempatan layanan booster," ungkap Dicky dalam keterangan tertulis, Jumat (31/3/2023).

Lebih lanjut, Dicky menyarankan masyarakat yang ingin melakukan mudik sebaiknya pergi lebih awal untuk menghindari kontak dengan terlalu banyak orang. "Saran saya kalau bisa mudiknya lebih awal, karena kenapa? Menghindari kerumunan dan keramaian. Pergerakan manusia sebesar ini dalam kesehatan ada potensi penyakit," tutur dia.

"Kita di masa pandemik lebih terbuka, lebih memahami bahwa setiap pergerakan atau mobilisasi besar manusia, itu potensi terjadinya sebaran penyakit (ada)," katanya. 

Menurut Dicky, jangan sampai masyarakat menganggap COVID-19 sudah tidak ada, kemudian melepas kebiasaan baik yang sudah diterapkan sebelumnya. "Itu yang harus dihindari dan dipahami bahwa ini adalah kenormalan baru," tutur dia.

Baca Juga: WHO Update Rekomendasi Vaksin COVID-19, Gak Semua Orang Perlu Booster

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya