Usai Ditembak Pembunuh Bayaran, Begini Kondisi Istri TNI di Semarang

Rina hendak dibunuh oleh suaminya sendiri, Kopda Muslimin

Jakarta, IDN Times - Rina Wulandari (34 tahun), istri personel TNI Angkatan Darat, berhasil selamat dari upaya pembunuhan pada 18 Juli 2022 lalu di depan rumahnya sendiri. Pelaku diketahui merupakan pembunuh bayaran yang disewa oleh sang suami, Kopral Dua Muslimin. 

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sempat menjenguk Rina yang dirawat intensif di RSUP Dr. Kariadi, Semarang. Kondisi Rina kini sudah semakin membaik. Sebelumnya, Rina sudah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di RS Hermina Banyumanik, Semarang. 

"Penanganan begitu serius dengan waktu relatif singkat dari kondisi menurun, saat ini sudah semakin membaik," ungkap Dudung seperti dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan TNI AD, Rabu (27/7/2022). 

Ia menambahkan, penanganan akan diberikan bagi Rina hingga ia benar-benar dinyatakan sembuh. "Kami berdoa supaya Bu Rina Wulandari bisa disembuhkan segera dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga," kata Dudung.

Berdasarkan keterangan pers yang digelar oleh Polda Jawa Tengah, Senin 25 Juli 2022 lalu, dalang utama di balik penembakan Rina adalah suaminya sendiri, Kopral Dua Muslimin. Ia kini menghilang dan tengah diburu oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri.

Apa ancaman hukuman yang bakal dihadapi oleh Kopda Muslimin bila ia tertangkap? Mengapa ia tega berupaya membunuh istrinya sendiri?

1. KSAD Dudung perintahkan Pangdam Diponegoro buru Kopda Muslimin

Usai Ditembak Pembunuh Bayaran, Begini Kondisi Istri TNI di SemarangKepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman ketika menjenguk Rina Wulandari di RSUP Dr. Kariadi, Semarang yang ditembak suaminya. (www.instagram.com/@tni_angkatan_darat)

Sementara, KSAD Dudung mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk mencari keberadaan Kopda Muslimin. Ia diduga kuat adalah dalang utama di balik upaya pembunuhan terhadap istrinya sendiri, Rina Wulandari.

"Kami masih dalam proses pencarian dan saya sudah perintahkan Pangdam (IV/Diponegoro) berkoordinasi dengan Kapolda dan segera tangkap," ujar Dudung pada 25 Juli 2022 lalu. 

Ia juga telah berkoordinasi dengan Danpuspom hingga Asintel untuk memburu keberadaan Kopda Muslimin. "Mana tahu yang bersangkutan sudah tak lagi ada di Jawa Tengah, maka saya sudah berkoordinasi dengan Danpuspom dan Asintel," katanya. 

Dudung berjanji bila Kopda Muslimin tertangkap maka ia akan dihukum dengan hukuman maksimal.

Baca Juga: Kopda Muslimin Beri Upah Rp120 Juta bagi Penembak Istrinya

2. Kopda Muslimin tega mau bunuh istri karena punya kekasih baru

Usai Ditembak Pembunuh Bayaran, Begini Kondisi Istri TNI di SemarangTersangka Kopral Dua Muslimin yang kini diburu oleh TNI karena diduga jadi dalang pembunuhan istrinya sendiri. (Dokumentasi Puspen TNI)

Sementara, dalam pemberian keterangan di sesi jumpa pers, Kapolda Jawa Tengah Irjen (Pol) Ahmad Lutfi mengatakan, motif penembakan lantaran Kopda Muslimin memiliki kekasih baru. Pacar baru Muslimin itu berinisial W. 

"(Motifnya diduga) punya pacar lagi. Ada saksi yang diperiksa yaitu pacar suami korban berinisial W," ungkap Ahmad pada Senin lalu. 

Berdasarkan keterangan W, Kopda Muslimin sempat mengajaknya kabur usai terjadi insiden penembakan terhadap istrinya. Namun, W ogah diajak melarikan diri. 

"Terhadap pacarnya, W, telah dilakukan pengamanan. Ia sudah memberikan keterangan bahwa dia (Kopda Muslimin) sempat lari usai kegiatan ini (penembakan) tapi pacarnya tidak mau," katanya. 

Ahmad pun sudah mewanti-wanti agar Kopda Muslimin menyerahkan diri. Bila tidak, maka akan diambil tindakan tegas oleh tim gabungan Polda Jateng dan Kodam Diponegoro.

3. Kopda Muslimin sudah mencoba bunuh istrinya 4 kali

Usai Ditembak Pembunuh Bayaran, Begini Kondisi Istri TNI di SemarangIlustrasi Penembakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Fakta mencengangkan lainnya yang terungkap yaitu Kopda Muslimin sudah empat kali mencoba membunuh istrinya. Kapolda Jateng Irjen (Pol) Ahmad Lutfi mengatakan, upaya percobaan pembunuhan pertama dilakukan dengan cara meracuni korban. 

Upaya percobaan pembunuhan kedua lewat aksi pencurian di rumah korban. Lalu, pelaku pencurian diinstruksikan untuk menghabisi nyawa Rina Wulandari.

"Ada pula upaya menewaskan korban dengan menggunakan santet," ujar Ahmad. 

Sementara, Kopda Muslimin menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Rina pada 18 Juli 2022 lalu. Sang eksekutor menembak dua kali dan satu peluru bersarang di bagian perut Rina. 

Kopda Muslimin memberi upah uang Rp120 juta kepada para eksekutor. Polda Jateng sudah berhasil menangkap lima orang. Sebanyak empat orang di antaranya adalah eksekutor upaya pembunuhan terhadap Rina Wulandari. 

Baca Juga: Ungkap Kasus Penembakan Istri TNI dalam Seminggu, KSAD Apresiasi Polri

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya