Usai Diteror Bom, Polisi Sisir Rumah Ketua KPK di Bekasi

Benda yang diduga bom rakitan diletakan di pagar rumah Agus

Jakarta, IDN Times - Beberapa jam setelah kediaman Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo diteror dengan bom rakitan, personel Polda Metro Jaya melakukan penyisiran pada Rabu (9/1). Polisi menyisir area sekitar rumah Agus di Bekasi, Jawa Barat.

Salah satu tetangga Agus bernama Ferry, membenarkan lingkungannya disterilkan oleh polisi.

"Lingkungan kami disterilkan oleh kepolisian pukul 06:30 WIB. Saya hanya tahu ada benda mencurigakan digantung di sekitar pagar rumah Pak Agus (Ketua KPK)," ujar Ferry seperti dikutip dari kantor berita Antara

Benda yang diduga bom rakitan itu dibungkus dengan menggunakan plastik kresek dan digantung di sekitar pagar dekat garasi kediaman Agus di Perumahan Graha Indah, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Benda itu kali pertama ditemukan oleh ajudan Agus sekitar pukul 05:30 WIB. 

1. Tetangga Agus tidak mendengar ada suara ledakan

Usai Diteror Bom, Polisi Sisir Rumah Ketua KPK di BekasiIlustrasi (Pixabay)

Kendati benda yang diduga bom rakitan itu digantung di pagar di rumah Agus, namun Ferry mengaku tidak mendengar suara ledakan atau semacamnya. Ia menyebut polisi hanya mengamankan kantong plastik saja. 

"Jenis (bomnya) apa, kami kurang tahu karena wilayah di sana disterilkan oleh polisi," ujar Ferry. 

Kini, polisi menjaga ketat rumah Agus. Dari pantauan media, ada personel polisi yang berseragam, namun ada pula yang mengenakan pakaian bebas. 

Baca Juga: Kediaman Pimpinan KPK Diteror Bom, Polisi Kerahkan Densus 88

2. Agus sudah menghuni rumah itu selama 30 tahun

Usai Diteror Bom, Polisi Sisir Rumah Ketua KPK di BekasiGaris polisi (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Menurut penuturan Ferry, Agus dan keluarganya sudah tinggal di perumahan itu selama 30 tahun.

Mantan Ketua LKPP itu tinggal di bangunan seluas sekitar 300 meter. Hingga saat ini, baik Polrestabes Kota Bekasi atau KPK belum memberikan keterangan. 

3. Kesaksian warga soal teror bom di rumah Wakil Ketua KPK

Usai Diteror Bom, Polisi Sisir Rumah Ketua KPK di BekasiIDN Times/Santi Dewi

Di hari yang sama, rumah Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif juga diteror bom. Namun, seorang warga yang tinggal di dekat rumah Laode M. Syarif, yakni Suwarni, mengaku tidak curiga ada teror bom molotov yang menimpa tetangganya itu. Kepada media, Suwarni mengaku sempat mendengar bunyi suara pecahan kaca sekitar pukul 00:30 - 01:00. 

"Saat itu saya di dapur, karena kan jam segitu memang saya jamnya ada di dapur," ujar Suwarni, Rabu. 

Perempuan yang bertugas sebagai pedagang kue itu baru menyadari ada peristiwa yang tidak beres, setelah melihat gelagat sopir Syarif bernama Bambang. 

"Sopirnya baru datang jam 05.00 WIB. Saya tanya ada apa Pak Bambang, dia bilang ada bom molotov," kata Suwarni menirukan ucapan sopir Syarif itu. 

Suwarni mendeskripsikan bom molotov itu berbentuk botol yang dilengkapi dengan sumbu api. 

"Tadi masih ada apinya. Tapi, saya ngeliatnya gak dari dekat, dari jauh," tutur dia.

Menurut Suwarni, ada dua bom molotov. Satu bom lainnya terlihat hancur. 

Pantauan IDN Times di lokasi, sempat terlihat warna hitam gosong di dinding rumah Syarif. Tidak diketahui apakah warna hitam itu bersumber dari bom molotov yang sempat ditaruh di sana. 

Kediaman Syarif saat ini terlihat sepi. Walaupun warga dan media sudah mulai banyak berkerumun. Garis polisi tidak terlihat dipasang, tetapi pemilik rumah tidak berkenan dimintai keterangan. 

Baca Juga: Saksi Sebut Dua Bom Molotov Dilemparkan ke Rumah Pimpinan KPK

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya