Viral Video Lama soal Asal Walisongo, Ngabalin: Musim Fitnah Tiba

Ngabalin sebut Walisongo dari China bukan Arab Saudi

Jakarta, IDN Times - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, kembali menjadi perbincangan publik. Pernyataannya soal asal usul Wali Songo dikritik masyarakat di media sosial.

Hal itu lantaran Ngabalin menyebut Wali Songo berasal dari China. Sementara publik meyakini Wali Songo berasal dari Arab Saudi. 

"Baca itu sejarah, Wali Songo yang dipuja-puji orang Islam itu bangsa apa mereka? Bangsa China!" kata Ngabalin di video yang berdurasi kurang dari lima menit itu dan dikutip pada Senin (30/1/2023). 

Video tersebut sudah menjadi perbincangan sejak 2020. Bila ditelusuri lebih jauh, Ngabalin memberikan pernyataan itu pada 9 Maret 2020.

Ia diundang menjadi salah satu narasumber di Sekolah Tinggi Agama Budha (STAB) Samantabadra-NSI di area Jakarta Selatan. Hal itu terlihat di spanduk yang dipasang di ruangan di mana Ngabalin berbicara. 

Namun, video 2020 lalu itu kembali viral pada 2023 dan diedarkan ke platform media sosial lain seperti Twitter dan Instagram. Lalu, apa kata Ngabalin usai video pernyataan lamanya kembali viral?

1. Ngabalin pilih diam untuk hindari adu domba

Viral Video Lama soal Asal Walisongo, Ngabalin: Musim Fitnah TibaTenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin. (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Sementara, ketika dikonfirmasi oleh IDN Times, Ngabalin mengatakan, sikap waspada dan diam menjadi jawaban atas semua kebencian dan fitnah.

"Ini kan sekarang telah tiba musim fitnah dan adu domba," ujar mantan politikus Partai Golkar itu melalui pesan pendek, Senin (30/1/2023). 

Baca Juga: Moeldoko Minta Ngabalin Bersihkan Kantor KSP dari Segala Tipu Daya

2. Ngabalin pernah sebut netizen dan medsos memiliki kekuatan yang dahsyat

Viral Video Lama soal Asal Walisongo, Ngabalin: Musim Fitnah TibaTenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Ngabalin pernah menyampaikan tema kebinekaan harus sering digaungkan agar masyarakat semakin memahami dan menghargai tentang perbedaan. Menurut dia, materi-materi tersebut perlu dibicarakan di tengah Republik Indonesia sehingga bisa memberikan dampak yang lebih positif bagi generasi muda.

"Kalau materi-materi ini tidak diangkat atau tidak dibicarakan di tengah republik ini bayangkan kayak apa nanti generasi kita. Dia bisa membenci orang Katolik, Protestan, termasuk membenci Islam," ujar Ngabalin di Surakarta, pada Maret 2022. 

Ia mengatakan perbedaan adalah sunnatullah. Di antara perbedaan itu Indonesia sudah teruji selama 76 tahun sejak merdeka. Meski demikian, ia sedikit menyayangkan kondisi saat ini ketika banyak bermunculan berita bohong.

"Betapa dasyatnya itu netizen, medsos, orang menyebarkan berita bohong. Siapa yang bisa jamin Indonesia masih ada di tahun 2045, nggak ada. Makanya (tema ini) penting," tutur Ngabalin. 

Baca Juga: Ngabalin: Reshuffle Mungkin Januari Ini

3. Ngabalin pernah dihantam meme King of Penjilat

Viral Video Lama soal Asal Walisongo, Ngabalin: Musim Fitnah TibaTenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Selain, video pernyataannya dipotong dan tidak utuh, Ngabalin sudah sering dihadapkan pada situasi dirundung secara daring. Bahkan, ia pernah dibuatkan meme 'King of Penjilat.' Ada pula mural '504' error di area Bogor yang dikaitkan dengan Ngabalin. 

Namun, ia memilih diam menghadapi mural dan meme tersebut. Ia mengaku tidak marah. 

"Kau mau bikin saya punya muka model apa pun saya tidak khawatir. Saya sudah tahu itu, siapa-siapa itu punya tangan yang mengoles-oles itu. Tapi tidak apa-apa," kata Ngabalin pada Agustus 2021 lalu.

"Saya tidak tersinggung dan tidak marah," tutur dia lagi. 

Ia menambahkan mural 'Ngabalin 504 Error' ini bagian risiko perjuangannya untuk membela bangsa dan negara. Selain itu, ini adalah upaya untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya intoleransi dan paham radikal. Ngabalin menegaskan Islam yang sesungguhnya adalah cinta perdamaian.

"Islam masuk di sini dengan damai, dengan cara-cara yang menggunakan sistem dan cara budaya untuk mengembangkan agama," ujarnya.

Baca Juga: Viral KSP Minta Sumbangan Rp800 Juta, Ngabalin: Anak Dajjal Mencatut!

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya