Wakil Ketua DPR Janji Awasi Penyelesaian Hak Peneliti Eijkman

Sebanyak 71 peneliti honorer Eijkman diberhentikan

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad berjanji mengawasi proses peleburan Lembaga Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia mengatakan akan meminta Komisi VII untuk melakukan pengawasan tersebut.

Dampak dari peleburan itu, tak semua peneliti di Eijkman bisa beralih dan bekerja di BRIN. Sebanyak 71 peneliti non-ASN yang pernah bekerja di Eijkman akhirnya diberhentikan. Sebab, berdasarkan aturan baru, BRIN tidak dapat menggaji tenaga honorer. 

"Nanti, kami akan minta ke komisi teknis terkait untuk melakukan pengawasan terhadap peleburan ini," ujar Dasco seperti dikutip di dalam akun media sosialnya, Senin (3/1/2022). 

Ia juga mewanti-wanti agar jangan sampai hak-hak pegawai dan peneliti Eijkman terlupakan akibat peleburan tersebut. "Jadi, hak-hak dari pegawai serta peneliti tidak boleh dilupakan karena peleburan (dua instansi) ini," ungkap politikus Partai Gerindra tersebut. 

Namun, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko justru menyebut semua proses yang kini tengah berjalan di masa peleburan sudah sesuai aturan yang ada. Ia menjelaskan pegawai honorer di lembaga pemerintahan selalu bekerja berdasarkan kontrak tahunan. Maka, kontrak itu wajib dihentikan pada akhir tahun anggaran. 

Apakah ini artinya peneliti honorer yang telah bekerja puluhan tahun di Eijkman tidak berhak memperoleh pesangon?

1. Berikan pesangon kepada tenaga honorer malah dianggap melawan hukum

Wakil Ketua DPR Janji Awasi Penyelesaian Hak Peneliti EijkmanIDN Times/Candra Irawan

Lebih lanjut, Laksana memastikan tidak ada pesangon yang bakal diberikan bagi tenaga honorer yang bekerja di instansi yang hendak dilebur dengan BRIN. "Kalau ada pesangon, itu malah melanggar hukum. Di kontrak yang mereka tanda tangani pasti tertera hal tersebut," kata Laksana kepada media, Minggu (2/1/2022).

Sementara, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBM Eijkman) 2014-2021, Amin Soebandrio, mengatakan instansi tempatnya bekerja dulu membutuhkan banyak tenaga honorer untuk mengerjakan cukup banyak penelitian. Eijkman tak bisa sembarangan merekrut ASN dari instansi lain.

Meski begitu, peneliti honorer yang terlibat dalam penelitian Eijkman memiliki rekam jejak pendidikan luar biasa. Bahkan, Eijkman melakukan seleksi secara ketat. 

"Kami memang sengaja memilih orang-orang dengan kemampuan yang sangat bagus dan berhasil melewati persyaratan yang ketat. Buat kami adalah kualitasnya, rekam jejak pendidikannya dan keterampilannya. Sementara, kalau harus menunggu asisten peneliti ASN, kan tidak setiap waktu dilakukan rekrutmen," ujar Amin kepada IDN Times ketika dihubungi lewat telepon pada Senin (3/1/2022). 

Baca Juga: Lembaga Eijkman Dilebur dengan BRIN, 71 Staf Penelitinya Diberhentikan

2. Belum tentu peneliti Eijkman yang ikut seleksi ASN bisa lolos semua

Wakil Ketua DPR Janji Awasi Penyelesaian Hak Peneliti EijkmanKepala Lembaga Molekuler Eijkman periode 2014 - 2021, Amin Soebandrio ketika berkunjung ke kantor IDN (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Salah satu opsi yang ditawarkan Kepala BRIN bagi peneliti Eijkman yakni ikut seleksi untuk menjadi peneliti ASN di BRIN. Tetapi, menurut Amin, tidak ada jaminan semua yang ikut tes bakal diloloskan. Para peneliti wajib mengikuti semua proses seleksi layaknya calon ASN. 

"Tidak semua akan berhasil kan. Semua yang dijalani layaknya proses seperti calon ASN biasa," kata dia. 

Sementara, menurut keterangan dari Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Arya, pada 2022 tidak akan dibuka seleksi ASN. Otomatis peneliti muda yang belum menjadi ASN menganggur.

"Kan kalau kerannya ditutup, sudah tidak dapat air. Kemudian, kalau mendaftar lagi untuk dapat kampus agar bisa S3 kan juga tidak mudah," ujar Bima. 

Namun sisi positifnya, Amin mengaku tidak khawatir para peneliti muda itu tak mendapat pekerjaan. Sebab, pengalaman pernah bekerja di LBM Eijkman dianggap sebuah prestasi, sehingga seolah menjadi jaminan mereka bisa bekerja di instansi lain. 

3. Sebagian peralatan Eijkman bakal dipindah ke Cibinong

Wakil Ketua DPR Janji Awasi Penyelesaian Hak Peneliti EijkmanWawancara dengan Kepala Lembaga Eijkman, Amin Subandriyo di IDN Media HQ (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Amin menceritakan salah satu dampak peleburan Eijkman ke dalam BRIN yakni sebagian peralatan canggih yang dimiliki institusi itu akan dipindahkan ke Gedung Genomik di Cibinong, Bogor. Peralatan itu digunakan mendeteksi virus Sars-CoV-2 dan mengurutkan genome virus tersebut. Kondisi itu diperparah dengan makin menipisnya jumlah peneliti yang bisa melakukan pendeteksian itu. 

"Dengan berat hati kami harus menghentikan kegiatan itu (pendeteksian virus Sars-CoV-2) di Eijkman. Jadi, praktis kami tidak bisa lagi berkontribusi untuk mendeteksi virus COVID-19. Padahal, kami pernah mencapai 1.000 tes per hari," kata Amin. 

Terkait pengurutan genome (whole genome sequence), kata Amin, Eijkman adalah kontributor data terbesar di Indonesia. Aktivitas inilah yang memberikan petunjuk bila galur-galur baru COVID-19 sudah masuk ke Tanah Air atau belum. 

Hal itu, kata dia, tentu merugikan upaya pemerintah yang tengah berupaya mencegah meluasnya transmisi lokal varian Omicron di Indonesia. "Karena kan pasti kebutuhan terhadap whole genome sequence akan meningkat," tutur Amin. 

Dia mengaku sudah melaporkan dampak dari meleburnya Eijkman kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Sebab, biar bagaimana pun, laboratorium di Eijkman ditunjuk secara resmi Kemenkes untuk melakukan pengurutan genome pada masa pandemik COVID-19.

Baca Juga: Dilebur dengan BRIN, Eijkman Tak Bisa Lagi Teliti Genome COVID-19

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya