[WANSUS] Ayah Brigadir J: Kami Tak Menyangka Ferdy Sambo Pembunuhnya

Samuel cerita Yosua bangga menjadi ajudan Ferdy Sambo

Jakarta, IDN Times - Samuel Hutabarat dan keluarga terlihat fokus menyaksikan layar kaca pada Selasa malam, 9 Agustus 2022, di kediaman mereka di Kecamatan Sungai Bahar, Jambi. Hari itu menjadi momen penting yang telah dinanti oleh keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Sebab, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengumumkan tersangka baru yang menyebabkan putranya tewas pada 8 Juli 2022 lalu. 

Dari tayangan live streaming di media sosial milik akun bibi Yosua, terlihat ekspresi Samuel terkejut ketika Sigit mengungkap Ferdy Sambo adalah pihak yang menyebabkan putra kesayangannya itu meregang nyawa. Pasalnya, Yosua sudah bekerja untuk Sambo sebagai ajudan sejak 2019 lalu. Ketika itu, Sambo masih berpangkat jenderal bintang satu. 

"Kami tidak menyangka Pak Ferdy terlibat atau memerintah untuk menembak anak kami, Yosua," ungkap Samuel kepada sejumlah media yang menemuinya secara khusus di rumah pada Selasa kemarin. 

Ia makin tak habis pikir mengapa Sambo tega menghabisi nyawa anaknya itu. Apalagi selama ini Yosua tak pernah menceritakan keburukan atasannya tersebut. 

Pengumuman nama Ferdy Sambo sebagai pelaku utama terbunuhnya Yosua menuntaskan sebagian tanda tanya Samuel dan keluarga. Sejak awal, ia dan keluarga merasa janggal terkait penyebab tewasnya Yosua. Ia tak percaya penjelasan awal Polri yang menyebut Yosua tewas akibat baku tembak dengan sesama ajudan di rumah dinas Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan. 

Maka, Samuel tidak tinggal diam. Dari Jambi, ia dan keluarga berteriak menuntut keadilan bagi putranya tersebut. Ia pun rela sesekali ke Jakarta untuk menemui beberapa pejabat tinggi, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD. 

IDN Times berkesempatan menemui Samuel di kawasan Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan pada 3 Agustus 2022 lalu. Berikut pembicaraan kami dengan Samuel. Kami juga kompilasi dengan respons yang disampaikan Samuel yang disiarkan melalui akun bibi Yosua di media sosial.

Apa tanggapan Anda ketika mendengar Irjen Ferdy Sambo sebagai orang yang ditengarai memerintah penembakan hingga menewaskan putra Anda?

[WANSUS] Ayah Brigadir J: Kami Tak Menyangka Ferdy Sambo PembunuhnyaBrigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat (kanan) ketika bersama atasannya Kadiv Propam Irjen (Pol) Ferdy Sambo (www.facebook.com/@rohani.simanjuntak)

Kami bereaksi dari awalnya tidak menyangka bahwa Bapak Ferdy Sambo terlibat di dalamnya. Setelah diumumkan oleh Pak Listyo Sigit bahwa Pak Ferdy Sambo memerintah Bharada E untuk menembak putra kami, kami sangat terkejut. Kami tidak menyangka Pak Ferdy terlibat atau pun memerintah untuk menembak anak kami, Yosua. 

Jadi, kami sangat terkejut. Kok bisa setega itu. Ada apa? Dari awal kami yakin tak mungkin Pak Ferdy terlibat. Tapi, nyatanya tadi menurut pengumuman tadi yang disampaikan oleh Pak Listyo Sigit ternyata Pak Ferdy Sambo yang memerintahkan. Kami sempat tidak yakin dan bertanya dalam hati 'apa iya?'

Apakah Yosua pernah bercerita bagaimana ia diperlakukan ketika bekerja dengan Pak Sambo?

Kalau soal perlakuan, dia tidak pernah menceritakan yang pahit, selalu menceritakan yang bagus. Soalnya anak kami ini gak mau bikin beban pikiran orang tua. 

Baca Juga: Ayah Brigadir J: Anak Saya Bangga Bekerja Jadi Ajudan Ferdy Sambo

Terakhir, bercerita ke bapak soal apa terkait pekerjaan?

Dia kalau gak ditanya gak mau bercerita. Cuma, saat tahun baru kemarin kita tanya 'gimana pekerjaan, Bang?' Dijawab 'baik, Pak'. Semua (sikapnya) baik. Bapak dan Ibu (memperlakukan saya) baik. Jadi, kami tidak ingin juga terlalu dalam menanyakan itu. 

Bagaimana relasi Yosua dengan Pak Sambo? Apalagi kan Yosua diketahui bekerja sudah cukup lama, sejak 2019

[WANSUS] Ayah Brigadir J: Kami Tak Menyangka Ferdy Sambo PembunuhnyaPotret Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J (IDN Times/Santi Dewi)

Kalau soal relasi pekerjaan, kami pun belum tahu. Karena kami pun belum pernah ke tempat Pak Sambo. Belum pernah.

Kami juga belum pernah dikontak oleh keluarga Pak Sambo. Termasuk sejak peristiwa anak kami meninggal. 

Tante almarhum sempat cerita kalau Ibu Putri, istri Pak Sambo, sempat minta ke Yosua agar dibawakan oleh-oleh dari Jambi. Itu betul?

Saya tidak tahu. Bisa jadi juga, karena tahun baru lalu, almarhum pulang ke Jambi.

Dalam setahun, apakah Yosua sering kembali ke Jambi?

Enggak. Cuma kemarin dia dikasih cuti untuk bisa merayakan Natal dan Tahun Baru di Jambi. 

Adik almarhum, Reza kan juga bekerja di kepolisian di Jakarta. Itu tinggal bersama Yosua atau terpisah?

Oh, enggak. Reza tinggal di kos. Yang sering Yosua kontak itu adiknya atau ibunya. Kalau sama saya jarang. Karena kan kita semua ini pasti dekatnya ke ibu. 

Apakah Reza pernah menceritakan situasi tempat kakaknya bekerja?

Reza kan memang tinggal di kos yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat Pak Ferdy Sambo. Reza sendiri kalau tidak dipanggil, maka tidak akan berani ke sana.

Kalau dipanggil, baru dia ke sana. Yang terakhir yang saya lihat di postingan orang itu waktu Reza ulang tahun bulan tiga kemarin. Di situ lah saya lihat dia merayakan ulang tahunnya. 

Jadi, Anda tidak tahu ya hubungan Yosua dengan sesama rekan kerjanya?

Kami tidak pernah, karena kami orang tuanya belum pernah ke sana. Hanya dari kabar, apalagi kalau dia pulang cerita kalau semuanya baik. Kalau secara langsung bertatap muka dengan teman-teman di sana, kami belum pernah sama sekali. 

Baca Juga: Paman Bharada E ke Keluarga Brigadir J: Mohon Ampun dan Maaf

Apakah Anda khawatir terhadap keselamatan putra bungsu Anda, Reza, yang bekerja di kepolisian mungkin mengalami nasib serupa dengan Yosua?

Kita berdoa saja dengan Tuhan supaya semuanya baik-baik. Lagipula, anak kita kan penugasannya sudah pindah ke Jambi. 

Anda sempat berkunjung ke kantor Kemenko Polhukam dan bertemu Pak Mahfud. Apa yang Anda sampaikan?

[WANSUS] Ayah Brigadir J: Kami Tak Menyangka Ferdy Sambo PembunuhnyaPengacara marga Hutabarat, Pheo Hutabarat (tengah) saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Rabu (3/8/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Kami ke sana bersama rombongan punguan artinya perkumpulan Hutabarat. Kami ke sana karena ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Mahfud MD karena sudah merespons peristiwa ini dari awal. 

Apakah Yosua pernah bercerita kepada Anda mengenai ancaman yang ia terima?

Itu kami dengar setelah Yosua meninggal. Dari dulu tidak pernah dia bercerita soal itu sama kami. Kepada ibunya tidak pernah. Makanya kami tidak mengerti, kami pun terkejut, kok ceritanya gak sama orang tua. 

Bulan lalu, pacarnya, boleh kami katakan calonnya itu rupanya mereka berdua saling telepon masalah yang tadi. Setelah peristiwa ini kami baru tahu. 

Kami baru tahu karena Yosua sempat berpesan ke Vera; 'Dek, tolong kamu jangan cerita sama bapak, sama mamak, sama siapa pun. Cukup lah kamu yang tahu. Semuanya terungkap ini ketika meninggal kemarin. Veranya datang ke rumah kita melayat. 

Dia menangis terus. Datanglah adik ipar saya menanyakan. 'Kamu kok nangis terus?' Ditanya oleh adik ipar saya di belakang rumah. Di situ lah dia cerita. 

Apa betul almarhum semula berencana akan diwisuda pada 23 Agustus mendatang?

Rencananya, informasinya akan diwisuda di Universitas Terbuka, Jakarta. Informasi soal wisuda boleh diwakilkan, kami belum tahu. Benar, almarhum akan diwisuda 23 Agustus. Tapi, belum ada konfirmasi dari pihak UT nya. 

Apa rencana almarhum bila tidak terjadi peristiwa tragis ini usai diwisuda pada 23 Agustus mendatang?

Rencana dia usai lulus, dia mencoba menjadi perwira tinggi di kepolisian.

Baca Juga: Ayah Siap Wakili Wisuda Brigadir J di UT 23 Agustus

Selain itu, almarhum juga berencana menikah. Apa itu betul?

Ya, kalau Tuhan izinkan memang mau menikah. Rencananya tahun depan. Mereka kan berteman sudah 8 tahun. Dia setelah dilantik menjadi anggota Brimob, dia ditugaskan di Pamenang Bangko Merangin. Di sana lah Yosua berkenalan dengan Vera. 

Apa benar yang memilih Yosua menjadi ajudan adalah Pak Sambo sendiri?

[WANSUS] Ayah Brigadir J: Kami Tak Menyangka Ferdy Sambo PembunuhnyaBrigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat (kanan) bersama atasannya Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy sambo (kiri). Foto: Facebook Rohani Simanjuntak.

Kalau soal itu kami kurang paham. Semula kan dia bertugas di Brimob Jambi. Yang dia tahu, dia terpilih menjadi ajudan dan diberangkatkan ke Mabes Polri. Disebut kalau dia akan bekerja di rumah Pak Ferdy Sambo. Proses seleksinya di Jambi. Tapi, detailnya kami kurang tahu. 

Almarhum cerita apa sebelum berangkat ke Jakarta pada 2019?

Kami saja dengar kabar itu tiba-tiba. Kami kan tinggal di Sungai Bahar, nah dia bertugas di Kota Jambi. Lalu, dia mengabari kalau akan berangkat ke Jakarta.

Apa momen berharga yang pernah diceritakan Yosua selama bekerja menjadi polisi?

Dia awalnya bangga ditugaskan ke Jakarta, dia bangga menjadi ajudan. Dia berangkat ke sini akhir 2019. Hanya itu saja yang dia ceritakan, dia merasa bangga. Dengan sendirinya, kami orang tuanya pun ikut bangga. 

Apakah betul Yosua sejak kecil sudah bercita-cita menjadi polisi?

Iya, dari kecil. Bahkan, dia sering minta dibelikan baju-baju polisi. Kalau untuk anak ini ya, kami gak pernah mendorong keinginan kami ke anak. Selalu kami tanyakan mau apa. Itulah yang kami dorong. 

Adiknya pun mau jadi polisi karena kemauan sendiri

https://www.youtube.com/embed/ZQyetNRRxEs

Baca Juga: Mahfud: Motif Pembunuhan Sensitif, Hanya Boleh Didengar Orang Dewasa

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya