Waspada! 19 Kasus Transmisi Lokal Mutasi Baru COVID-19 Ditemukan di RI

Mutasi baru yang muncul lebih cepat penularannya

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan sudah 19 kasus transmisi lokal yang merupakan mutasi baru COVID-19 yang masuk kategori mengkhawatirkan. Mutasi baru COVID-19 yang ditemukan sudah menyebar di komunitas yaitu varian yang muncul di Inggris (B.1.1.7), varian yang muncul di Afrika Selatan (B.1351) dan varian yang muncul di India (B.1617). 

Data itu diperoleh dari hasil pengurutan genome yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dari temuan kasus positif COVID-19 di tanah air. Total ada 1.744 kasus positif COVID-19 yang dilaporkan ke GISAD. Dari sana, ditemukan 54 kasus positif di antaranya memiliki mutasi baru yang mengkhawatirkan. 

"Ada 54 kasus mutasi variant of concern yang terjadi di Indonesia. Sebanyak 35 di antaranya variant of concern yang berasal dari migrasi dari luar Indonesia. Sedangkan, 19 di antaranya tidak ada kontak dengan orang di luar Indonesia. Ini berarti sudah ada penyebaran lokal," ungkap Dante ketika melakukan rapat kerja dengan komisi IX di DPR pada Kamis, 27 Mei 2021 lalu di Senayan. 

Ia kemudian menjelaskan contoh nyata sudah terjadi transmisi lokal di tanah air berdasarkan peristiwa di Cilacap, Jawa Tengah. Saat itu ditemukan 14 dari 20 ABK asal Filipina yang dinyatakan terpapar COVID-19. Awak kapal kargo itu sebelumnya melakukan perjalanan dari India. 

"14 kasus positif itu ternyata menularkan ke 31 nakes. Jadi, ini memperlihatkan betapa agresifnya penularan variant of concern ini kepada orang lain," tutur dia lagi. 

Dari 31 nakes yang tertular, kata Dante, dilakukan tracing kepada keluarga dan ditemukan 12 yang positif COVID-19. Lalu, dilakukan pelacakan lagi dan ditemukan enam nakes lainnya yang positif COVID-19. 

"Artinya, ini dari semula 14 kasus ada penularan menjadi 49 kasus. Artinya, varian baru ini memiliki tingkat penularan 3,35 kali lipat lebih cepat dibandingkan target kami seharusnya angkanya kurang dari 0,9 dan paling tinggi satu," ujarnya. 

Lalu, apa saja upaya Kemenkes untuk mencegah agar penularan COVID-19 tidak semakin meluas?

1. Kemenkes tingkatkan pelacakan di pintu-pintu kedatangan dari luar negeri

Waspada! 19 Kasus Transmisi Lokal Mutasi Baru COVID-19 Ditemukan di RIIlustrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) (Dok. Angkasa Pura II)

Dante menjelaskan, ada lima strategi yang dilakukan oleh Kemenkes untuk mencegah meluasnya penularan varian baru COVID-19 yang mengkhawatirkan. Pertama, dengan membentuk Jejaring Surveilans Genome Nasional yang terdiri dari 17 institusi, kedua, pelatihan pengurutan genome bagi laboratorium anggota jejaring, ketiga, melakukan identifikasi kasus-kasus lokal varian yang mengkhawatirkan dan kedatangan dari luar negeri. 

"Sehingga, kami cegat di luar negeri supaya dari luar negeri bila ada mutasi baru bisa segera cepat-cepat diisolasi. Pintu-pintu kedatangan dari luar negeri dilakukan tracing yang baik," tutur Dante. 

Kelima, mereka melakukan kerja sama dengan mitra luar negeri baik itu WHO (Badan Kesehatan Dunia) GISAD hingga CDC (Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular). Menurut Dante, varian yang mengkhawatirkan itu tidak berpengaruh terhadap program vaksinasi dan pengobatan.  "Tetapi, jangan sampai kita memiliki variant of consequency," kata dia. 

Baca Juga: Daftar 47 Nakes dan Karyawan RSUD Cilacap Kena COVID-19 dari ABK India

2. Daftar 19 transmisi lokal kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan di tanah air

Waspada! 19 Kasus Transmisi Lokal Mutasi Baru COVID-19 Ditemukan di RIIlustrasi pasien di rumah sakit (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Berikut daftar rincian 19 temuan transmisi lokal varian yang mengkhawatirkan di Indonesia:

  • Palembang, Sumatera Selatan: 1 kasus B.117, 2 kasus B.1617
  • Prabumulih, Sumatera Selatan: 1 kasus B.1617
  • Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan: 1 kasus B.1617
  • Tapin, Kalimantan Selatan: 1 kasus B.117
  • Medan, Sumatera Utara:1 kasus B.117
  • Tanjung Balai, Sumatera Utara: 1 kasus B.117
  • Karawang, Jawa Barat: 2 kasus B.117
  • Denpasar, Bali: 1 kasus B.117
  • Badung, Bali: 1 kasus B.1351
  • DKI Jakarta: 2 kasus B.1351, 1 kasus B.1617
  • Gunung Mas, Kalimantan Tengah: 1 kasus B.1617
  • Palangkaraya, Kalimantan Tengah: 2 kasus B.1617

3. 27.887 pasien masih dirawat di ruang isolasi

Waspada! 19 Kasus Transmisi Lokal Mutasi Baru COVID-19 Ditemukan di RISkema pasien yang diisolasi di Indonesia akibat COVID-19 (Tangkapan layar YouTube komisi IX DPR)

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan, saat ini ada 27.887 pasien yang tengah dirawat di ruang isolasi. Sedangkan, belajar dari pengalaman kasus liburan tahun baru, maka kini Kemenkes menyediakan 71.509. 

"Sehingga, kami memiliki kapasitas 300 persen tempat tidur bila terjadi peningkatan kasus. Kami belajar dari pengalaman ketika 11 Januari lalu, kami membutuhkan 62.934 BOR," tutur Dante. 

Sementara, belajar dari peristiwa gelombang tsunami COVID-19 di India, pemerintah berupaya menyediakan kebutuhan oksigen secara cukup. Dante menyebut Indonesia membutuhkan 78-160 juta liter oksigen per hari. Sedangkan, dari data yang dimiliki produksi oksigen secara nasional mencapai 1,2 milyar liter per hari. Artinya, produksi yang ada saat ini 75 persen dari kapasitas optimum. 

Baca Juga: Waspada! Virus Corona Varian India Lebih Ganas dan Menyerang Anak-anak

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya