1 Sandera Berhasil Dibebaskan Lagi, Tersisa Dua WNI Disekap Abu Sayyaf

Pemerintah membantah membayar uang tebusan

Jakarta, IDN Times - Harapan WNI bernama Samsul Saguni untuk terbebas dari cengkeraman kelompok militan Abu Sayyaf berhasil dipenuhi. Ia akhirnya berhasil menghirup udara bebas pada Selasa (15/1) sekitar pukul 15:35 waktu setempat. 

Informasi itu dikonfirmasi oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, melalui keterangan tertulis pada siang ini. 

"Samsul Saguni sampai saat ini masih berada di Pangkalan Militer Westmincom di Jolo, Filipina selatan untuk pemeriksaan kesehatan," ujar Iqbal. 

Lalu, kapan ia akan diterbangkan ke Indonesia dan bisa bertemu dengan keluarganya?

1. Samsul akan dipulangkan ke Indonesia usai diserahken ke KBRI Manila

1 Sandera Berhasil Dibebaskan Lagi, Tersisa Dua WNI Disekap Abu SayyafIDN Times/Sukma Shakti

Menurut Iqbal, usai melalui proses pemeriksaan kesehatan, Samsul akan dibawa ke Zamboanga City. Dari sana, TKI asal Sulawesi Barat itu akan diserahkan secara resmi ke KBRI Manila. 

"Kemudian, baru proses pemulangan Samsul dilakukan ke Indonesia," kata Iqbal melalui keterangan tertulis. 

Baca Juga: Lagi, Dua WNI Diculik oleh Kelompok Bersenjata di Perairan Malaysia

2. Proses pembebasan Samsul tidak melibatkan uang tebusan

1 Sandera Berhasil Dibebaskan Lagi, Tersisa Dua WNI Disekap Abu Sayyaf(Daftar WNI yang diculik oleh kelompok bersenjata) IDN Times/Sukma Shakti

Di dalam kesempatan itu, Iqbal sekaligus membantah ada uang tebusan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia. 

"Samsul murni dibebaskan dan tidak menggunakan uang tebusan," kata Iqbal. 

Walaupun sebelumnya, sempat beredar video Samsul meminta tolong kepada atasannya. Pelaku penyanderaan menuntut uang tebusan sebesar 4 juta Peso atau setara Rp2,9 miliar. 

3. Pemerintah Malaysia tidak berkontribusi dalam proses pembebasan

1 Sandera Berhasil Dibebaskan Lagi, Tersisa Dua WNI Disekap Abu SayyafIlustrasi Malaysia (Pixabay)

Usai dilakukan patroli bersama dan terkoordinasi di wilayah perairan Filipina selatan, kini kelompok tersebut sudah tidak lagi berani melakukan pembajakan dan penculikan. Tetapi, lokasi penculikan kini pindah ke wilayah perairan Malaysia. 

Pemerintah Malaysia berdalih telah melakukan pengamanan di wilayahnya, namun tidak mungkin semua area dijaga. Sementara, menurut Direktur Perlindungan WNI, Lalu M. Iqbal, Pemerintah Negeri Jiran sama sekali tidak berkontribusi di dalam proses pembebasan WNI. 

"Pemerintah Filipina ikut membantau selama proses pembebasan," kata Iqbal. 

4. Pemerintah melarang nelayan Indonesia berlayar di perairan Malaysia

1 Sandera Berhasil Dibebaskan Lagi, Tersisa Dua WNI Disekap Abu SayyafPexels.com/ Skitterphoto

Untuk mencegahnya jatuh korban lagi dan diculik oleh kelompok bersenjata, Pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI tidak lagi melaut di wilayah perairan Sabah. Hal itu sudah disampaikan oleh Konsulat Indonesia di daerah Tawau sejak September 2018 lalu. 

"Berkenaan dengan kasus penculikan dua nelayan Indonesia di Semporna, Sabah, Malaysia pada 11 September 2018, Konsulat RI Tawau mengimbau kepada para nelayan Indonesia agar tidak melaut di perairan Sabah hingga situasi keamanan dipandang kondusif dan diperolehnya jaminan keamanan dari otoritas setempat," demikian keterangan tertulis mereka ketika itu.

Rekan Samsul yakni Usman Yunus sudah lebih dulu bebas pada 7 Desember 2018. Dengan bebas lagi satu WNI, maka tinggal tersisa dua warga Indonesia di dalam cengkeraman kelompok Abu Sayyaf. 

"Pemerintah akan terus berupaya membebaskan mereka," kata Direktur Perlindungan WNI, Lalu Muhammad Iqbal.

Baca Juga: WNI Disekap Abu Sayyaf Terekam Minta Tolong, RI Akan Lakukan Ini

Topik:

Berita Terkini Lainnya