Ziarah ke Makam Gus Dur, Prabowo: Saya Dulu Tukang Pijat Beliau

"Gus Dur adalah sahabat saya," kata Prabowo

Jakarta, IDN Times - Safari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke sejumlah pondok pesantren terus berlanjut. Pada Rabu (4/5/2022), Prabowo berkunjung ke Ponpes Tebuireng di Jombang, Jawa Timur. 

Ketika tiba di sana, Prabowo disambut langsung oleh pimpinan Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau akrab disapa Gus Kikin.

"Selamat datang Pak Prabowo. Selamat Lebaran, minal aidin walfaidzin Pak," ungkap Gus Kikin ketika menerima kunjungan pria yang juga Menteri Pertahanan itu pada hari ini.

"Mohon maaf lahir dan batin," kata Prabowo merespons salam dari Gus Kikin. 

Selanjutnya, kedua tokoh itu melakukan pertemuan secara tertutup. Usai menggelar pertemuan tertutup, Prabowo dan rombongan bergegas menuju ke makam Presiden ke-4 RI almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. 

Prabowo mengaku sudah sering datang ke Ponpes Tebuireng. Ketika memasuki masa libur, ia memilih berkeliling dan melakukan silaturahmi Lebaran bersama sejumlah sahabatnya. Ia mengaku tak membicarakan isu politik bersama Gus Kikin. 

"Pembahasannya ya yang ringan-ringan saja sambil melepas rasa kangen," ujarnya. 

Lalu, apa kenangan dan impresi Prabowo mengenai sosok Presiden ke-4 Gus Dur?

Baca Juga: Sowan ke Pesantren, Prabowo Didoakan Mujur di Pilpres 2024

1. Prabowo mengaku sempat jadi tukang pijat Gus Dur

Ziarah ke Makam Gus Dur, Prabowo: Saya Dulu Tukang Pijat BeliauKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua dari kiri) berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 4 Mei 2022 (Dokumentasi Gerindra)

Pernyataan Prabowo bahwa ia dekat dengan Gus Dur bukan sekedar isapan jempol belaka. Ketika Gus Dur masih menjabat jadi presiden, Prabowo diketahui berada di Yordania. Di saat yang bersamaan, Gus Dur tengah melakukan kunjungan kerja ke Yordania.

Gus Dur pun memanggil Prabowo langsung di Istana Raja Yordania. "Aku kan ketika itu di Yordania gak boleh pulang. Saya berhutang budi sama Gus Dur. Begitu Beliau jadi presiden, Beliau berkunjung ke Yordania dan saya dipanggil di Istana Raja," ungkap Prabowo pada Mei 2021 lalu. 

Kepada Gus Dur, Prabowo meminta agar dibolehkan pulang lantaran sang ayah, Soemitro Djojohadikoesoemo, sedang dalam kondisi sakit. Lantaran sebagai anak laki-laki tertua, Prabowo meminta izin agar dibolehkan pulang ke Tanah Air. 

"Saya bilang 'Gus, orang tua saya sakit dan saya laki-laki tertua. Saya gak tahu lagi berapa lama (usia) Pak Mitro. Saya boleh pulang gak?" tanya Prabowo kepada Gus Dur di tahun 1999 itu. 

Gus Dur tanpa pikir panjang  membolehkan Prabowo pulang ke Tanah Air. Bahkan, segala urusan terkait kepulangan Prabowo ditanggung oleh Gus Dur.

Kenangan lain Prabowo yakni ia mengaku menjadi tukang pijat Gus Dur. Bagi Prabowo, Gus Dur adalah sosok pemimpin yang visioner. 

"Saya kira kedekatan saya dengan almarhum sangat dekat ya," ujarnya. 

Baca Juga: Alissa Wahid: Relasi Kuasa Digunakan dalam Konflik Agraria di Wadas

2. Disebutkan Gus Dur pernah ramal Prabowo akan jadi presiden di usia tua

Ziarah ke Makam Gus Dur, Prabowo: Saya Dulu Tukang Pijat BeliauKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua dari kanan) berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 4 Mei 2022 (Dokumentasi Gerindra)

Sementara itu, semasa hidup Gus Dur pernah menyebut bahwa orang yang paling ikhlas kepada rakyat Indonesia adalah Prabowo. Pernyataan itu disampaikan Gus Dur ketika diwawancarai di stasiun tvOne dalam program Satu Jam Lebih Dekat. 

"Kalau orang yang paling ikhlas kepada rakyat Indonesia itu Prabowo. Ya, banyak lah (hal) yang menunjukkan betapa dia ikhlas betul kepada rakyat Indonesia," kata Gus Dur di awal 2000-an. 

Selain itu, Gus Dur disebut pernah berucap Prabowo bakal jadi presiden ketika usianya sudah tua. Pernyataan itu dikonfirmasi kebenarannya oleh salah satu cucu pendiri NU, KH Irfan Yusuf Hasyim. 

"Saya mengutip ucapannya Gus Dur, Beliau pernah mengatakan Pak Prabowo jadi presiden di usia tua. Insyaallah, pada 2024 mendatang (terpilih)," ujarnya. 

3. Dalam Pemilu 2019, putri Gus Dur lebih memilih mendukung Jokowi

Ziarah ke Makam Gus Dur, Prabowo: Saya Dulu Tukang Pijat BeliauPrabowo Subianto (tengah) ketika berkunjung ke kediaman Gus Dur di kawasan Ciganjur jelang pemilu 2019 pada September 2018 lalu (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Sikap politik keluarga Gus Dur dalam Pemilu 2019 lalu tak mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Salah satu putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid, memilih melabuhkan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Sedangkan, sang ibu Sinta Nuriyah Wahid memilih tetap netral meski secara resmi menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Keluarga Gus Dur saya wakili dengan sikap politiknya. Ibu saya sendiri tidak akan ikut-ikutan dalam Pemilihan Presiden 2019," ujar Yenny di rumah pergerakan Gus Dur, Kalibata, pada September 2018 lalu. 

Namun, sebelum Pemilu 2019 digelar, Sinta sempat memberikan pesan politik kepada Yenny dan semua kandidat capres yang maju. Di antaranya agar pesta demokrasi ini dijadikan ajang mempererat tali persaudaraan antar-anak bangsa, bukan tempat saling menghujat, saling fitnah, dan melontarkan kata-kata kebencian.

"Karena itu, pesta rakyat itu harus kita lakukan secara santun, damai, adil, jujur, dan dilakukan secara ksatria. Itu yang saya harapkan demi keutuhan bangsa dan negara RI. Kira-kira itu pesan politik saya," ujar Sinta ketika itu. 

Baca Juga: Yenny Wahid: Tertawa adalah Kekuatan Besar Gus Dur

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya