Kisah Pengusaha Kue Kering Jalani Bisnis Di Masa Pandemik

Inovasi dalam bisnis itu penting, lho!

Jakarta, IDN Times - Dengan memanfaatkan garasi rumah yang tidak terpakai, Natali memulai usahanya di bidang roti dan kue pada tahun 2016. Selang 2 tahun setelahnya, Natali mulai terpikir untuk melakukan inovasi pada produk yang dijualnya. Setelah mengamati tren makanan yang ada di masyarakat serta peluang yang ada, toko Rollie Bakery & Cookies milik Natali akhirnya meluncurkan produk baru pada Agustus 2018. Produk baru ini pula yang akhirnya menjadi unggulan Natali untuk berjualan di masa pandemik ini.

Baca Juga: E-Commerce Jadi Pilihan UMKM untuk Berbisnis di Tengah Pandemik

1. Memulai bisnis makanan setelah kehilangan pekerjaan

Kisah Pengusaha Kue Kering Jalani Bisnis Di Masa PandemikDok. Koekis Keren

Sebelum mulai membuka usaha, Natali sempat bekerja di sebuah perusahaan asing. Setelah perusahaannya berhenti beroperasi di Indonesia dan melakukan pengurangan karyawan, Natali sempat beberapa waktu berhenti bekerja. Uang tabungan yang mulai menipis membuatnya harus memutar otak hingga akhirnya Ia memutuskan membuka usaha dengan memanfaatkan garasi rumahnya di wilayah Bogor.

Tahun 2016, toko Rollie Bakery & Cookies dibuka dengan menawarkan produk-produk seperti roti, pie susu, dan kue kering. Pada saat itu, penjualan masih terfokus di lingkungan sekitar toko saja mengingat shelf life dari produk roti dan pie susu yang tidak terlalu lama serta produk kue kering yang biasanya hanya ramai di momen Lebaran dan Natal.

2. Inovasi produk dan berjualan online untuk meningkatkan branding

Kisah Pengusaha Kue Kering Jalani Bisnis Di Masa PandemikDok. Koekis Keren

Dengan mengandalkan produk roti, pie susu, dan kue kering yang dijualnya, Natali mulai merasa kesulitan mengembangkan bisnisnya. “Tahun 2018 itu saya kepikiran kalau usaha saya sudah berusia 2 tahun tapi masih seperti ini saja, sepertinya terlalu lama berkembangnya. Jadi saya ingin punya produk yang bisa dijual sampai ke seluruh Indonesia secara online. Akhirnya keluarlah produk Koekis Keren ini di Agustus 2018,” cerita Natali.

Terinspirasi dari kastengel, Natali membuat kue kering Koekis Keren dengan beberapa inovasi, baik dari segi adonan dan kemasan. “Kalau kastengel biasa sama aja tidak bisa kita kirim ke luar kota. Akhirnya kita buat formula yang baru yang teksturnya lebih padat, garing, dan tidak mudah remuk. Karena gula aren sedang tren, adonan kita modifikasi juga dengan menjadikan gula aren sebagai bahan utama. Lalu kemasannya kita ubah dengan standing pouch yang ukuran dan harganya lebih sesuai untuk produk camilan,” jelasnya. Akhirnya melalui produk Koekis Keren ini Natali bisa mulai memasarkan produknya secara online, salah satunya melalui Blibli.com.

Baca Juga: Gerakan #BanggaBuatanIndonesia Bantu UMKM Hadapi Masa Pandemik

3. Penjualan terhenti di awal pandemik COVID-19 melanda

Kisah Pengusaha Kue Kering Jalani Bisnis Di Masa Pandemikfreepik.com/dashu83

Tak dapat dihindari, pandemik COVID-19 ini turut berdampak pada keberlangsungan usaha usaha Natali. Saat COVID-19 mulai ramai di masyarakat pada Februari 2020, penjualan produk Koekis Keren miliknya sempat terhenti. “Selain online saya juga memasukkan produk di supermarket, tempat oleh-oleh, dan beberapa toko kecil. Pada saat itu orang tidak cari cemilan, uangnya mereka simpan untuk beli bahan pokok atau hand sanitizer. Baru setelah ada gerakan kerja dari rumah orang mulai kepikiran cari cemilan lagi,” jelasnya. Dengan memanfaatkan momen itulah Natali juga berinisiatif melakukan beberapa strategi promosi seperti potongan harga. “Meski untungnya sedikit tapi penjualan ada terus dengan menjalankan strategi tersebut di masa-masa pandemik,” lanjutnya.

Penjualan Koekis Keren secara online juga terbantu dengan adanya program-program yang bertujuan membantu UMKM di masa pandemik ini, salah satunya gerakan Bangga Buatan Indonesia yang merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). “Berjualan di marketplace banyak saingannya, jadi kalau kegiatan ini dijalankan bisa untuk bantu menyadarkan masyarakat kalau produk dalam negeri juga bagus kualitasnya dan sudah saatnya kita bantu UMKM lokal. Bantu ekonomi kita dengan beli produk lokal,” jelas Natali.

4. Berjualan di platform yang memiliki program khusus UMKM

Kisah Pengusaha Kue Kering Jalani Bisnis Di Masa PandemikDok. Koekie Keren

Menurut Natali, berjualan online di marketplace seperti Blilbi.com tak hanya membantu usahanya ketika menghadapi masa sulit seperti pandemik ini tetapi juga membantu memperkenalkan produknya ke lebih banyak orang. Terlebih lagi Natali mengandalkan Blilbi.com yang memang memiliki program khusus untuk membantu UMKM. Menariknya, tidak hanya dari segi promosi, Natali bercerita bahwa Blibli.com juga sempat membantu pembuatan packaging baru untuk produk Koekis Keren.

“Pernah mencoba berjualan di platform online lain, tapi belum ada hasilnya. Kalau di sini (Blibli.com), ada merchant officer untuk membantu masing-masing UMKM. Ketika awal jualan, karena sistemnya beda, kita bisa tanya ke merchant officer. Atau kita mau membuat program promosi juga bisa dibantu. Tidak hanya online, saya juga sering diajak untuk ikut pameran offline. Berbeda memang, mereka mengajak dan bantu promosikan UMKM yang baru-baru agar lebih dikenal masyarakat,” ujar Natali.

Topik:

  • Saraya Adzani

Berita Terkini Lainnya