Cerita Jemaah Haji: Dulu Itu Haji Kelaparan, Sekarang Kekenyangan

"Berbalik 190 derajat."

Jakarta, IDN Times - Mengawali fase kepulangan jemaah haji, 6 kelompok terbang (kloter) akan diberangkatkan ke Tanah Air melalui Bandara King Abdulaziz Internasional Airport (KAIA), Jeddah, Arab Saudi, Jumat (15/7/2022). 

"Enam penerbangan seluruhnya dari Bandara Jeddah. Mereka adalah kloter 1 dan 2 Solo; Kloter 1 Padang; Kloter 1 dan 2 Jakarta-Bekasi dan Kloter 1 Jakarta-Pondokgede," tulis keterangan Kementerian Agama (Kemenag). 

Kepulangan jemaah kali ini menyisakan kenangan di hati para jemaah. Kebanyakan dari mereka mengaku sangat puas dan berharap kelak bisa kembali menjalankan ibadah haji.

Seperti apa cerita mereka tentang kepuasannya dalam melakukan haji tahun ini? 

1. Makan 3 kali sehari, jemaah senang karena selalu kenyang

Cerita Jemaah Haji: Dulu Itu Haji Kelaparan, Sekarang KekenyanganIlustrasi jemaah calon haji Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Jemaah haji asal Pati Jawa Tengah, Eko Junaidi, mengatakan ia merasakan perbedaan saat mengikuti haji Akbar pada 2006. Saat puncak Armuzna, banyak jemaah haji asal Indonesia yang merasa kelaparan, sedangkan haji 2022 ini jemaah justru merasa kekenyangan. 

"Saya sudah dua kali berhaji, pertama tahun 2006. Kondisinya jauh berbeda. Dulu itu haji kelaparan, sekarang haji kekenyangan. Berbalik 190 derajat,” ungkap Eko Junaidi usai menimbang koper bawaan di Hotel Al Keswah.

Eko menceritakan, dulu saat di Arafah makanan sedikit dan hanya ada roti. Sekarang nasi banyak. Saya belum lapar sudah datang lagi makanan.

"Rasanya juga enak citarasa Indonesia,” kata Eko yang akan terbang ke Indonesia pada Jumat, 15 Juli 2022.

Baca Juga: Ini Perbedaan Tarif dan Layanan Mewah Haji Furoda dan Haji Plus 

2. Jemaah mendapatkan pelayanan di hotel yang memuaskan

Cerita Jemaah Haji: Dulu Itu Haji Kelaparan, Sekarang KekenyanganTerlihat kerumunan di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Selain makanan yang melimpah dan enak, Eko juga mengatakan hotel yang ada di Makkah maupun Madinah juga sangat baik.

Di Makkah misalnya, Eko mendapatkan penginapan di Hotel Al Keswah. Ia mengaku, pelayanan yang ia dapatkan sangat berkesan meskipun hotel itu menampung lebih dari 23 ribu jemaah.

“Tiap dua hari sekali, sprei dan bantal diganti. Tiap hari kamar juga dibersihkan petugas. Makanan dapat tiga kali sehari. Mantab Pak Menteri, Terima kasih Pak Jokowi, sungguh pelayanan yang membuat kami betah beribadah,” ujarnya.

3. Jemaah haji akui berat untuk meninggalkan Makkah

Cerita Jemaah Haji: Dulu Itu Haji Kelaparan, Sekarang KekenyanganIlustrasi jemaah calon haji asal Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Hal serupa dijelaskan jemaah haji dari Bukit Tinggi yaitu Fahrizal Anwar. Selesainya menimbang koper, ia tampak merenung seakan berat untuk meninggalkan Makkah.

“Saya betah di sini. Seakan tidak mau pulang. Ibadah enak di sini. Bisa jalan kaki ke Masjidil Haram hanya 1 km. Kalau capek juga ada bus shalawat yang mengantar dan gratis,” ujar Fahrizal.

Tergabung di kloter 2 Padang, Fahrizal pertama tiba di Madinah pada 5 Juni 2022. Setelah melakukan ibadah arbain, salat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi, Fahrizal dan rombongan dibawa ke Makkah dan tiba di kota kelahiran Nabi pada 14 Juni 2022 pagi.

“Saya bisa umrah sunnah. Alhamdulillah, puas sekali ibadah haji tahun ini,” tambahnya. 

Selama berada di Madinah maupun Makkah, Fahrizal juga mengaku mendapatkan pelayanan yang baik, seperti makan 3 kali sehari, menerima makanan dengan tepat waktu, dan citarasa makanan Indonesia yang juga ditambah buah segar.

Baca Juga: Wemenag Lepas Jemaah Haji yang Mulai Tinggalkan Hotel di Makkah

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya