Ini Rekam Jejak Sunny Tanuwidjaja, Eks Staf Ahok yang Dukung Anies
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sunny Tanuwidjaja ramai menjadi perbincangan, setelah melepas jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sunny disebut-sebut memiliki pandangan berbeda dengan PSI karena mendukung Anies Baswedan. Nama Anies muncul sebagai salah satu kandidat capres yang akan diusung NasDem. Selain NasDem, tingkat keterpilihan Anies juga tinggi di PKS.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengungkapkan, alasan Sunny mengundurkan diri karena memiliki pandangan politik berbeda. Selain itu, Sunny dinilai mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal capres pada Pemilu 2024.
"Karena beliau menyadari akan memilih jalan politik yang berbeda dengan PSI. Sesuai pernyataan saya sebelumnya bahwa PSI tidak akan pernah mendukung Anies Baswedan," kata Grace, Selasa, 28 Juni 2022.
Lantas, seperti apa sosok dan sepak terjang Sunny Tanuwidjaja, khususnya di dunia politik?
Baca Juga: Grace Natalie Beberkan Alasan Sunny Mundur dari PSI, Karena Anies?
1. Pernah menjadi staf khusus Ahok
Sunny Tanuwidjaja merupakan eks staf khusus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sejak 2014.
Sunny memiliki hubungan dekat dengan Ahok sejak 2009, saat ada salah satu perkumpulan orang Indonesia di Amerika Serikat (AS). Namun, hubungannya kian berbeda setelah Sunny terseret kasus reklamasi Pantai Utara Jakarta pada 2016.
2. Terseret kasus reklamasi Pantai Utara Jakarta pada 2016
Sunny pernah terseret kasus reklamasi Pantai Utara Jakarta pada 2016. Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutar rekaman sadapan pembicaraan antara mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi dengan Sunny Tanuwidjaja.
Rekaman itu diputar di sidang terdakwa mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta, Jl Bungur Besar Raya, pada Senin, 25 Juli 2016.
Dari catatan IDN Times saat itu, muka Ahok langsung terlihat berubah di ruang persidangan. Terlihat mimik serius saat Ahok mendengarkan rekaman sadapan antara staf politiknya Sunny Tanuwidjaja dengan Anggota DPRD DKI M Sanusi.
Mimik Ahok juga terlihat berubah ketika membaca percakapan yang menyatakan raperda Reklamasi tidak bisa gol karena tidak ada isinya.
Editor’s picks
3. Ke luar dari PSI karena dukung Anies
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menyebutkan mundurnya Sunny Tanuwidjaja dari jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina di PSI sejak tahun lalu, lantaran dinilai mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai bakal capres 2024.
Menurut Grace, hal itu bertentangan dengan PSI yang tidak akan pernah mendukung Anies Baswedan.
“Sunny sejak tahun lalu sudah mundur dari PSI sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI. Penggantinya Raja Juli Antoni,” kata Grace saat dihubungi, Selasa (28/6/2022).
Grace beralasan, Anies memiliki rekam jejak terlibat dalam politik identitas dan bertentangan dengan visi misi PSI.
“Sesuai pernyataan saya sebelumnya bahwa PSI tidak akan pernah mendukung Anies Baswedan," jelas Grace.
Baca Juga: Zulhas, Ganjar, Anies Hingga Ridwan Kamil Masuk Radar Capres PAN
4. Sunny lulusan Doktor Ilmu Politik dari Universitas Northern Illionis
Sunny Tanuwidjaja merupakan Doktor Ilmu Politik dari Universitas Northern Illionis, Amerika Serikat.
Sunny juga pernah bergabung dengan lembaga kajian dan riset opini publik terkait politik yang didirikan Ahok bernama Center for Democracy and Transparency (CDT). Bahkan, ia sempat menjabat sebagai direktur eksekutif CDT.
5. Sunny juga pernah menjadi peneliti CSIS
Selain tetap berstatus menjadi pendiri PSI, Sunny merupakan peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jakarta.
Ia sebagai peneliti di Departemen Politik dan Hubungan Internasional di lembaga yang salah satu pendirinya adalah Sofyan Wanandi itu.