Karhutla di Riau 1.668 Ha Selama 2022, BNPB Gelar Latihan Mitigasi

Karhutla rentan terjadi di Provinsi Riau

Jakarta, IDN Times - Riau merupakan salah satu provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia. Selama 2022, di Riau sudah terjadi karhutla seluas 1.668 hektare.

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, mengungkapkan bencana karhutla di Riau membutuhkan simulasi atau gladi penanggulangan, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dari berbagai pemangku kepentingan. Melalui kesiapsiagaan, mitigasi secepat mungkin dapat mengurangi dampak karhutla.  

Selain itu, kata Edy, simulasi dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan kesiapsiagaan masyarakat, serta Pemerintah Provinsi Riau terkait potensi bahaya karhutla. 

“Pemerintah daerah dapat mampu untuk menginisiasi dan memfasilitasi secara mandiri pelaksanaan simulasi di waktu yang akan datang,” kata Edy saat pembukaan Simulasi Penanggulangan Bencana di Provinsi Riau, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga: KLHK Klaim Kebakaran di Hutan Konservasi Menurun dari 2016-2020

1. Meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan di Provinsi Riau

Karhutla di Riau 1.668 Ha Selama 2022, BNPB Gelar Latihan MitigasiSimulasi Penanggulangan Bencana di Provinsi Riau, Selasa (7/6/2022). (Dok. BNPB).

Sementara, Kepala Bidang Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Pusdiklat Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Joko Sri Wismoko, menyampaikan simulasi ini bertujuan meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan di Provinsi Riau. 

Selain itu, pemerintah daerah dapat membangun sistem dan prosedur koordinasi dan komando, yang lebih baik dalam potensi bahaya serta penanggulangan bencana karhutla.

“Menyiapkan bahan rekomendasi perbaikan rencana kontinjensi dan atau SOP terkait penanganan darurat bencana di daerah ancaman Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau,” ungkap Joko. 

2. BNPB bersama BPBD Provinsi Riau adakan latihan mitigasi dan pencegahan karhutla pada 7-10 Juni 2022

Karhutla di Riau 1.668 Ha Selama 2022, BNPB Gelar Latihan MitigasiKepala BNPB Doni Monardo (Dok. BNPB)

BNPB menegaskan, dalam menghadapi ancaman, latihan ini sangat berkaitan dengan rencana kontinjensi dan prosedur penanggulangan bencana karhutla. BNPB bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menggelar latihan pada 7-10 Juni 2022. 

Latihan terdiri dari simulasi dalam ruang atau table top exercise (TTX) dan simulasi pos komando atau command post exercise (CPX). 

“Latihan ini juga membangun sistem dan prosedur koordinasi dan komando yang lebih baik antar stakeholder terkait dalam penanggulangan bencana,” jelas Joko, mewakili Kepala Pusdiklat Penanggulangan Bencana BNPB. 

Baca Juga: Jokowi Pamer Tekan Karhutla dan Indonesia Siaga Bencana di GPDRR

3. Latihan melibatkan 32 peserta dari para pemangku kepentingan

Karhutla di Riau 1.668 Ha Selama 2022, BNPB Gelar Latihan Mitigasiilustrasi Petugas BPBD PPU distribusikan makanan buat warga korban banjir (IDN Time/istimewa)

Widyaiswara Ahli Madya BNPB, AG. Bayu Pradana, mengatakan latihan ini melibatkan narasumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), BNPB, BPBD, dan Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Adapun peserta berasal dari BPBD, organisasi perangkat daerah terkait, akademisi, dunia usaha, relawan, dan media massa dari Provinsi Riau.

“Latihan TTX dan CPX melibatkan 32 peserta dari para pemangku kepentingan,” kata Bayu, yang juga merupakan narasumber latihan. 

Perlu diketahui, karhutla sangat rentan terjadi di Provinsi Riau. Wilayah ini memiliki lahan gambut terluas di Sumatra, yaitu 52 persen dari total luas lahan gambut yang ada. 

Karhutla di Provinsi Riau dalam setahun terjadi dua periode, yaitu Februari sampai awal Maret dan Mei hingga September. Karhutla pada hal ini memiliki kaitan erat dengan adanya dua puncak kemarau dalam setahun pada bulan-bulan tersebut. 

Peristiwa karhutla terjadi dengan intensitas keterpaparan wilayah, kerusakan, dan dampak kerugian yang beragam. Rekapitulasi sementara 2022, luas karhutla di wilayah Provinsi Riau mencapai 1.668 hektare.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya