Uni Eropa Bantu RI Tangani COVID-19 dan Ekonomi Masyarakat Miskin

Bukti nyata solidaritas masyarakat Uni Eropa ke Indonesia

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa turut membantu Indonesia menangani pandemik COVID-19 dan dampak ekonomi sosial yang muncul selama dua tahun ini, khususnya bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan.

Bantuan tersebut ditujukan untuk Kabupaten Bogor, Jakarta Timur, Kabupaten Lombok Timur, Kota Makassar, dan Yogyakarta, senilai 2,5 juta euro atau setara Rp42 miliar.

Bantuan itu disalurkan melalui proyek Action yang dilaksanakan enam LSM di Indonesia seperti Hivos, CISDI, Pupuk, Kapal Perempuan, Pamflet, dan Sapda. Hal ini merupakan bagian dari paket 'Team Europe' dengan total anggaran 200 juta euro atau Rp3,5 triliun.

Baca Juga: ACT Akui Bisa Ambil 30 Persen Dana Sumbangan untuk Operasional

1. Bukti nyata solidaritas masyarakat Uni Eropa ke Indonesia

Uni Eropa Bantu RI Tangani COVID-19 dan Ekonomi Masyarakat MiskinDok. Hivos Asia Tenggara

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, secara khusus memberikan apresiasi terhadap inisiatif Halo Kapal Perempuan sebagai layanan daring pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan pada penutupan proyek, Selasa, 12 Juli 2022.

Apresiasi juga diberikan kepada Rumah Cakap Bermartabat, sebagai layanan daring pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan, penyandang disabilitas, dan kaum ibu dengan anak penyandang disabilitas.

Bagi Uni Eropa, bantuan ini merupakan bukti nyata people to people solidarity

“Proyek Action memperkuat sistem kesehatan dan membatasi penyebaran COVID-19 di DKI Jakarta, Bogor, Lombok Timur, Makassar, dan Yogyakarta," ungkap Dubes EU untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket, dalam keterangan tertulis, Selasa (12/7/2022).

"Proyek ini telah meningkatkan mata pencaharian sekitar 15 ribu masyarakat miskin perdesaan dan perkotaan melalui pertanian perkotaan yang berkelanjutan, pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah, dan pelatihan kejuruan untuk kaum muda,” tambahnya. 

2. Pencapaian penting dalam proyek Action

Uni Eropa Bantu RI Tangani COVID-19 dan Ekonomi Masyarakat MiskinIlustrasi warga miskin kota menarik gerobak bersama dua anaknya (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Sementara, koordinator pelaksana kegiatan, Hivos, mencatat pencapaian penting dalam proyek Action, antara lain:

  • Sebanyak 327 anggota Satgas COVID-19 menerima pelatihan penanganan kasus COVID-19 di wilayahnya, termasuk membangun koordinasi lintas sektor.
  • Sebanyak 187 organisasi berbasis komunitas (CBO) dan usaha kecil dan menengah (UKM) menerima pelatihan untuk memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) khusus COVID-19 untuk mengatasi kelangkaan APD di awal pandemik.
  • Pendistribusian 3.341 kotak masker bedah, 4.425 pelindung wajah (face shield), 2.010 kotak sarung tangan, 2.695 gaun medis, 2.930 pembersih tangan antiseptik (hand sanitizer) untuk masyarakat rentan di 40 kelurahan/desa.
  • Membangun 293 tempat cuci tangan yang ramah anak dan penyandang disabilitas di 40 kelurahan/desa.
  • Melatih 262 relawan untuk membantu memberikan layanan bagi korban kekerasan. Mereka telah menerima lebih dari 111 kasus selama kurun waktu April 2021-Juni 2022.
  • Pendistribusian 10.000 paket bantuan pangan kepada kelompok rentan (termasuk penyandang disabilitas dan lansia) dan 63 pelaku usaha pangan dan toko kelontong terhubung untuk menyediakan paket bantuan pangan bagi kelompok rentan.
  • Pendistribusian 222 paket bantuan khusus yang terdiri dari vitamin, susu, dan kudapan untuk anak penyandang disabilitas.
  • Menyediakan pelatihan kejuruan kepada 150 orang, 80 orang di antaranya mengikuti program magang di 27 perusahaan (industri otomotif, industri kuliner, perhotelan, salon, konveksi/penjahit, dll).
  • Sebanyak 188 UKM menerima pelatihan dan bantuan teknis untuk mengembangkan bisnis mereka dan mendapatkan akses ke pasar dan keuangan, serta penyediaan bahan dan alat produksi.
  • Sebanyak 72 pemuda anggota CBO menerima pelatihan untuk meningkatkan keterampilan advokasi dan menyiapkan laporan terkait pemberian bantuan keuangan dari pemerintah untuk kelompok rentan selama pandemik COVID-19
  • Sebanyak 351 petani dan produsen pangan mikro menerima pelatihan pertanian berkelanjutan dan akses pasar.
  • Sebanyak 2.002 orang menerima pelatihan pertanian perkotaan (urban farming) sebagai tanggapan terhadap kerawanan pangan dan dukungan mata pencaharian.

Baca Juga: Ada Ancaman Kelaparan dan Kemiskinan Ekstrem, Jokowi: Mengerikan! 

3. Program kelompok rentan harus terus jadi prioritas

Uni Eropa Bantu RI Tangani COVID-19 dan Ekonomi Masyarakat MiskinIlustrasi warga miskin (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Melalui berbagai materi publikasi, seperti modul, video, media sosial, televisi, dan lainnya, proyek Action telah menjangkau sekitar 1,3 juta orang di seluruh Indonesia.

"Kelompok rentan seperti kelompok disabilitas, minoritas gender dan seksual, orang tua dan perempuan korban kekerasan, kerap tidak terlihat dalam program-program bantuan. Oleh karena itu, meski proyek ini secara resmi ditutup kemarin, program untuk kelompok rentan harus terus jadi prioritas dan berkelanjutan," ujar Direktur Hivos, Michel Farkas.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya