Waketum MUI: Jangan Coba-Coba Rayu Buya Syafii dengan Kemewahan!

Buya Syafii patut menyandang Bapak Bangsa

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengungkapkan, gelar Bapak Bangsa patut diberikan kepada mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Hal itu lantaran Buya Syafii mendedikasikan selama hidupnya untuk kepentingan umat dan bangsa.

"Beliau seorang tokoh yang tidak pernah mengenal istilah lelah untuk berpikir dan berbuat bagi umat dan bangsanya, sehingga banyak orang yang memberinya gelar Bapak Bangsa," ungkap Anwar Abbas dilansir ANTARA, Jumat (27/5/2022).

"Saya rasa gelar itu memang sangat patut untuk disandangkan kepada diri beliau, karena hari-harinya diisi untuk kepentingan umat dan bangsa," tambahnya.

Baca Juga: Alissa Wahid: Buya Syafii Tak Mau Diperlakukan Istimewa, Pilih Antre 

1. Buya Syafii sosok yang tidak haus harta dan kekuasaan

Waketum MUI: Jangan Coba-Coba Rayu Buya Syafii dengan Kemewahan!Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif. IDN Times/ Tunggul Damarjati

Anwar Abbas menilai, Buya Syafii merupakan sosok yang dikenal tidak haus harta dan kekuasaan. Selain itu, kesederhanaan hidupnya kerap membuat banyak orang yang berhadapan dengannya terkejut.

"Banyak tokoh yang dekat dengan beliau mengingatkan siapa saja yang ingin bertemu dengan beliau, jangan coba-coba untuk merayu beliau dengan uang dan kemewahan. Barang siapa yang mencoba-coba melakukannya pasti akan kena semprot dari beliau," ujar Anwar.

2. Tidak takut menentang arus untuk membela kebenaran

Waketum MUI: Jangan Coba-Coba Rayu Buya Syafii dengan Kemewahan!Buya Syafii Maarif. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Selain kesederhanaan Buya Syafii yang membuat banyak orang kagum, nilai-nilai ajaran agama yang dimiliki juga sangat mewarnai sikap dan kepribadiannya.

"Bila beliau melihat sesuatu kebenaran maka beliau tidak takut untuk menentang arus. Bagi beliau apa yang dianggapnya benar, ya disampaikannya dan kalau dia melihat ada sesuatu yang salah, maka akan dikritik dan diluruskan-nya," kata Anwar.

Baca Juga: Sosok Almarhum Buya Syafii di Mata Jusuf Kalla

3. Buya Syafii berhasil meraih beberapa penghargaan internasional

Waketum MUI: Jangan Coba-Coba Rayu Buya Syafii dengan Kemewahan!Buya Syafii Maarif. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Buya Syafii juga dikenal sebagai sosok berprestasi yang rajin menuangkan pikiran dan ilmunya menjadi sebuah karya. Atas semua karyanya, pada 2008, Syafii berhasil mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina.

Beberapa penghargaan internasional lainnya juga pernah dianugerahkan kepada Buya Syafii seperti Ramon Magsasay Award dalam kategori Perdamaian dan pemahaman Internasional (2008), Habibie Award (2010), IBF Award kategori Tokoh Perbukuan Islam (2011), dan beberapa penghargaan lainnya. Dalam dunia Internasional, ia pernah menjabat sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) yang berpusat di Amerika Serikat.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr H Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii wafat pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Buya Syafii meninggal pada usia 86 tahun.

Dokter Spesialis Jantung Pembuluh Darah RS PKU Gamping, dr. Evita Devi Noor Rahmawati menjelaskan, Buya Syafii sempat mengalami serangan jantung pada Maret dan pulih, lalu kembali dirawat di rumah pada 14 Mei 2022. Buya kembali mengalami beberapa henti jantung pada Kamis, 26 Mei 2022, hingga Jumat (27/5/2022), ia dinyatakan wafat.

Jenazah Buya Syafii disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta. Usai salat asar, jenazah Buya Syafii diberangkatkan menuju pemakaman milik Muhammadiyah, Husnul Khatimah Donomulyo Nanggulan di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya