Kemunculan Ular di Gunungkidul, BKSDA: Merupakan Siklus Berulang 

Jaga kebersihan rumah dan awasi tempat lembab

Sleman, IDN Times - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta meminta warga yang mendapati ular masuk ke rumah, terutama yang bermukim di Gunungkidul untuk tidak langsung membunuhnya.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Yogyakarta, Andie Chandra Herwanto menerangkan jika sebenarnya ular juga dibutuhkan dalam keseimbangan ekosistem alam. Untuk itu, ketika ular dibunuh maka nantinya akan mengganggu ekosistem yang ada.

Baca Juga: Ular Kobra Bermunculan di Wonosari Karena Sumber Makanan Melimpah

1. Segera melapor jika mendapati ular masuk rumah

Kemunculan Ular di Gunungkidul, BKSDA: Merupakan Siklus Berulang Ilustrasi ular kobra. Unsplash/Felipe Simo

Andie menerangkan, ketika warga mendapati ada ular yang masuk ke rumah, disarankan untuk segera melapor ke BKSDA. Menurutnya, ketika mendapatkan laporan pihaknya akan langsung bekerja sama dengan komunitas reptil yang ada. Hal tersebut dilakukan lantaran BKSDA tidak memiliki personel yang cukup kompeten dalam menangani ular berbisa, seperti ular kobra.

"Ketika mengamankan ular, anggota komunitas pecinta reptil akan sekalian memberikan edukasi kepada warga agar tidak serta-merta membunuh binatang tersebut. Sebab, ular juga dibutuhkan dalam keseimbangan ekosistem, " ungkapnya.

Dari hasil penyisiran komunitas di Gunungkidul, sampai saat ini sudah lebih dari 10 ekor ular telah ditangkap.

2. Cegah ular masuk rumah harus rajin lingkungan

Kemunculan Ular di Gunungkidul, BKSDA: Merupakan Siklus Berulang pexels.com/Nathan Cowley

Andie menyebutkan, untuk melakukan pencegahan ular masuk ke rumah, masyarakat dihimbau untuk rutin membersihkan rumah secara periodik. Terutama di tempat-tempat yang dimungkinkan akan dijadikan persembunyian ular, seperti di bebatuan mampu di tumbuhan yang rimbun.

Tidak hanya itu, plafon rumah juga harus diperhatikan. Pasalnya tidak jarang jika ular bersembunyi di bawah plafon ketika lingkungan sedang lembab.

"Biasanya ular juga bisa bersembunyi di plafon melalui pohon. Untuk itu masyarakat juga harus memperhatikan keberadaan pohon besar di dekat rumah," katanya.

3. Kemunculan ular di Gunungkidul merupakan siklus berulang

Kemunculan Ular di Gunungkidul, BKSDA: Merupakan Siklus Berulang Warga tangkap ular kobra sepanjang 1 meter. IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut Andie menerangkan, kemunculan ular di Gunungkidul merupakan siklus berulang yang terjadi setiap tahun. Menurutnya, masa pancaroba yang tiba sekitar bulan September-November merupakan masa telur ular sedang menetas. Oleh karenanya, ketika musim hujan telah tiba, ular akan keluar dari sarang dan mencari tempat yang hangat.

"Gunungkidul memiliki wilayah yang dipenuhi bebatuan karst. Kondisi seperti itu sangat cocok dijadikan habitat ular," katanya

Baca Juga: Ular Legenda Kalimantan Ditemukan Mati Akibat Kebakaran Hutan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya