Daun Sengkubak, Vetsin Alami Rahasia Lezat Kuliner Dayak Sintang

Daun sengkubak memberikan rasa gurih seperti vetsin

Jakarta, IDN Times – Berada di perlintasan garis Khatulistiwa membuat Sintang memiliki banyak kelebihan. Matahari yang bersinar cerah sepanjang hari dan menjadi daerah pertemuan antara Sungai Kapuas dan Sungai Melawi, menjadikan kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat ini sangat kaya dengan aneka flora dan fauna.

Salah satu yang sangat terkenal dan hanya ada satu-satunya di dunia, yang tumbuh di tanah Sintang adalah tanaman endemik nephentes clipeata atau kantung semar. Tanaman dengan bunga berbentuk kantung berwarna kemerahan ini tumbuh di celah-celah tebing curam bebatuan Bukit Kelam, batu raksasa tertinggi di dunia.

Satu lagi yang menakjubkan dan baru-baru ini mendapat perhatian dari pemerintah setempat adalah daun sengkubak. Daun sengkubak merupakan vetsin atau micin atau MSG alami, karena sifatnya yang memberikan rasa manis dan gurih pada setiap makanan.

Daun sngkubak ini tumbuh di tempat-tempat tertentu di Sintang dan telah menjadi bagian dari resep masakan masyarakat Dayak secara turun temurun.

Daun sengkubak berbentuk lebar seperti daun jambu dengan panjang bisa mencapai 12 cm lebih. Pohonnya tidak tinggi dengan ranting-ranting yang kecil dan merambat. Daun sengkubak tumbuh di daerah perbukitan atau lembah, salah satunya di Desa Nanga Bayan, sebuah desa di perbatasan antara Indonesia dan Sarawak, Malaysia.

Baca Juga: Toleransi di Rumah Betang: Agama hanya Jalan Menuju Tuhan

1. Vetsin alami dari Sintang

Daun Sengkubak, Vetsin Alami Rahasia Lezat Kuliner Dayak SintangDaun Sengkubak (IDN Times/Sunariyah)

Dalam kuliner masyarakat Dayak Sintang, daun sengkubak digunakan seperti daun salam. Daunnya diremas-remas atau diiris atau dibuat bubuk yang kemudian dimasukkan ke dalam masakan, dan akan memberikan rasa gurih seperti vetsin atau MSG.

Manfaat sengkubak yang mampu menjadi vetsin alami membuat PT Unilever tertarik untuk menelitinya. Bupati Sintang Jarot Winarno mengungkapkan, PT Unilever akan datang ke Sintang sekitar Agustus untuk melihat daun vetsin alami ini. Saat ini daun sengkubak juga telah digunakan sebagai MSG alami di Restoran Kaum.

Kabupaten Sintang yang juga dikenal dengan nama Senentang, juga sebagai rumah bagi tanaman Tengkawang, yakni pohon yang bijinya menjadi sumber pembuatan mentega dan bahan dasar lipstik, juga untuk pembuatan cokelat. Pohon Tengkawang sangat tinggi dan tumbuh di dalam hutan Kalimantan.

2. Lontong kasturi

Daun Sengkubak, Vetsin Alami Rahasia Lezat Kuliner Dayak SintangIDN Times/Sunariyah

Banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan dan juga fauna membuat kuliner Sintang menjadi sangat kaya. Ada beberapa jenis makanan dan minuman khas Sintang yang akan membuat siapa pun akan rindu untuk kembali ke Bumi Senentang.

Salah satu kuliner yang sangat popular adalah lontong kasturi. Lontong kasturi dengan cita rasa yang sangat lezat bisa ditemukan di Pasar Raya Sintang Jalan Patimura, seberang Terminal Tanjung Pura.  

Berada di Blok C No. 003, kios lontong kasturi ini sudah terkenal sejak tahun 60-an. Saat ini pengelola kios lontong kasturi ini merupakan generasi ketiga.

Lontong kasturi merupakan campuran antara lontong yang disiram dengan kuah gulai daging dan sayur nangka. Sepintas lontong kasturi mirip dengan lontong sayur. Yang membedakan warna kuahnya lebih merah dengan rasa yang sangat pas. Untuk menambah cita rasa, di atasnya bisa ditaburi serundeng.  

3. Bubur pedas dan daun kasum

Daun Sengkubak, Vetsin Alami Rahasia Lezat Kuliner Dayak SintangIDN Times/Sunariyah

Satu lagi makanan khas Sintang yakni bubur pedas. Bubur ini merupakan campuran dari berbagai macam sayuran serta beras dan kelapa yang disangrai. Dalam satu mangkok bubur pedas, sayurannya bisa terdiri dari rebung, kangkung, tauge, wortel, jagung, dan kol. Satu bahan yang tak boleh ketinggalan adalah daun kesum.

Daun kesum ini berbentuk panjang kecil dan memberikan rasa dan aroma yang sangat khas, yang bisa menggugah selesar makan. Daun kasum menjadi bahan yang wajib ada di bubur pedas. Disebutkan, daun kasum dapat digunakan untuk mengurangi bau amis pada ikan atau daging.

Meski namanya bubur pedas, tapi bubur ini tidak pedas sama sekali. Rasa pedas bisa diperoleh dari sambal yang ditambahkan ke dalam bubur. Untuk menambah cita rasa, biasanya bubur pedas ditambahkan ikan teri dan kacang tanah gorang yang ditaruh di atas bubur.

4. Sambal kecombrang dan terong masam

Daun Sengkubak, Vetsin Alami Rahasia Lezat Kuliner Dayak SintangIDN Times/Sunariyah

Makanan khas lainnya yakni sambal kecombrang. Wilayah Sintang yang sangat luas dengan daerah berupa perbukitan dan banyak hutan, membuat kecombrang tumbuh subur di daerah ini. Masyarakat Dayak biasa mengolah bunga kecombrang menjadi sambal yang lezat. Bagian dalam kecombrang diambil dan dicampur dengan aneka bumbu.

Ada juga terong masam dan rebung. Dua bahan makanan ini sangat mudah dijumpai di pasar tradisional Sintang, Terong Masam bisa dimasak bersama ikan dengan kuah kuning. Rasanya segar dan lezat. Sementara rebung, bagi masyarakat Dayak tidak hanya diolah dengan kuah santan, tapi juga ditumis.

5. Minuman segar asam maram

Daun Sengkubak, Vetsin Alami Rahasia Lezat Kuliner Dayak SintangIDN Times/Arief Rahmat

Menjadi pusat pertemuan dua sungai besar di Kalimantan yakni Sungai Kapuas dan Sungai Melawi membuat Sintang kaya dengan ikan tawar. Beberapa jenis ikan yang banyak ditemukan di Sintang adalah ikan lais, bengak, tombang, belida, dan lain-lain.

Ikan-ikan ini diolah menjadi berbagai macam masakan, baik yang masih segar maupun yang sudah diolah menjadi ikan asap atau ikan asin. Salah satu yang paling popular adalah salai lais. Ini merupakan ikan lais yang sudah diasap hingga kering dan tidak diberi bumbu, sehingga bisa diolah menjadi hidangan ikan apa saja.  

Sedangkan ikan lais  yang sudah diawetkan dengan cara digarami dan dibumbui di bagian perut disebut blongsong. Selain enak digoreng, blongsong juga sangat lezat untuk campuran tumis sayuran.

 

Daun Sengkubak, Vetsin Alami Rahasia Lezat Kuliner Dayak SintangIDN Times/Sunariyah

Puas menikmati aneka masakan Sintang yang dipadu dengan nasi beras merah atau beras hitam atau beras putih, satu hal yang tak boleh terlewatkan adalah menikmati minuman asam maram.

Minuman ini dibuat dari buah asam maram, yang merupakan tanaman khas wilayah Sintang. Cukup dipadukan dengan gula dan es batu, rasanya sangat segar.

Bagi Anda yang ingin menikmati makanan dan minuman tersebut, datanglah ke Kabupaten Sintang di Provinsi Kalimantan Barat. Sambil menikmati kuliner Dayak Sintang, Anda bisa menjelajah Bukit Kelam, monolit tertinggi di dunia dengan flora dan fauna yang sangat terjaga, atau menelusuri hutan lindung Sintang untuk menyaksikan kehidupan masyarakat di perbatasan sambil menikmati pesona hutan tropis Indonesia.   

Sangat mudah menuju kabupaten ini. Dari luar Kalimantan bisa menggunakan pesawat menuju Pontianak, Ibu Kota Kalimantan Barat. Dari Pontianak, perjalanan bisa dilanjutkan dengan pesawat langsung tujuan Sintang atau menggunakan kendaraan roda empat melalui jalur darat. Menggunakan pesawat, perjalanan dari Pontianak ke Sintang tidak sampai 40 menit. Sementara dengan kendaraan roda empat lewat jalur darat, butuh waktu sekitar 6 sampai 7 jam.  

Kabupaten Sintang merupakan anggota dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LKTL), yakni kabupaten-kabupaten di Indonesia yang mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), tengah berupaya melakukan pembenahan untuk membangun Sintang menjadi lebih baik dan mampu menggaet banyak wisatawan.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya