Dirut Ali Ghufron: NIK Akan Jadi Nomor Kepesertaan BPJS Kesehatan 

NIK akan menggantikan nomor kepesertaan BPJS Kesehatan

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mufti mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang fokus meningkatkan kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri untuk menjadikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai nomor kepesertaan BPJS Kesehatan.

Hal ini disampaikan Ali dalam bincang Podcast BPJS Kesehatan bersama Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemendagri, Sabtu (22/1/2022)

"Mudah-mudahan dengan kerja sama yang lebih intensif, NIK akan menggantikan nomor kepesertaan BPJSKes," kata Ali.

 

 

 

1. NIK merupakan lompatan luar biasa bagi efektivitas layanan BPJS Kesehatan

Dirut Ali Ghufron: NIK Akan Jadi Nomor Kepesertaan BPJS Kesehatan Ilustrasi KTP Elektronik atau E-KTP (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Ali, NIK merupakan lompatan yang luar biasa bagi efektivitas layanan BPJS Kesehatan.

"Kalau setiap penduduk sudah teridentifikasi punya NIK, dan BPJSKes memanfaatkan data Dukcapil ini sesuatu yang luar biasa," kata Ali Ghufron.

 

 

Baca Juga: DPR Ungkap Alasan Usulkan NIK Jadi Pengganti NPWP

2. BPJS Kesehatan merupakan user yang terbesar aksesnya ke data warehouse Dukcapil

Dirut Ali Ghufron: NIK Akan Jadi Nomor Kepesertaan BPJS Kesehatan Dirjen Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Zudan Arif Fakrulloh (Tangkapan layar Zoom Disdukcapil)

Zudan sendiri mengaku senang, karena BPJS Kesehatan tercatat sebagai user yang terbesar aksesnya ke data warehouse Dukcapil.

"Saya berterima kasih BPJSKes memang mitra generasi pertama Dukcapil. Era integrasi data kita awali tahun 2013 dan BPJSKes bersama 9 lembaga lain menjadi institusi pertama yang percaya dengan data Dukcapil," ungkap Zudan.

3. Dukcapil terus mendorong 271 juta penduduk RI semuanya punya NIK

Dirut Ali Ghufron: NIK Akan Jadi Nomor Kepesertaan BPJS Kesehatan Ilustrasi KTP (IDN Times/Umi Kalsum)

Pada kesempatan ini, Zudan mengatakan, pihaknya selalu berupaya mengoptimalkan pemanfaatan data NIK dalam layanan BPJS Kesehatan (BPJSKes), khususnya terkait dengan kepesertaan.

"Sebab NIK ini penting sekali. Dukcapil terus mendorong seluruh penduduk 271 juta semuanya sudah punya NIK. Ini untuk memudahkan dalam semua pelayanan publik, termasuk BPJSKes," ujar Zudan.

Zudan juga berpesan kepada para operator BPJS Kesehatan dan masyarakat supaya sukses verifikasi kepesertaan, jangan sampai salah meng-input NIK yang terdiri dari 16 digit.

"NIK yang tidak ditemukan biasanya karena kurang input hanya 15 digit, atau salah ketik. Jadi saat memasukkan input NIK harus benar," pesan Zudan.

Baca Juga: Kabar Baik, Warga Tak Punya NIK Tetap Bisa Vaksinasi COVID-19  

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya