Dubes Tiongkok: Natuna Milik Indonesia

Menlu Tiongkok akan datang menemui pejabat Indonesia

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian bertemu Wakil Ketua MPR Syarief Hasan, Jumat (24/1). Dalam pertemuan itu, keduanya membahas banyak hal, termasuk soal Natuna.

Menurut Syarief, pada kesempatan itu Xiao Qian menjelaskan bahwa Tiongkok sudah menandatangani dan meratifikasi UNCLOS terkait perairan Natuna, sehingga mengakui perairan Natuna adalah milik Indonesia. Namun nelayan Tiongkok suka mencari ikan di Natuna karena mereka berpindah-pindah tempat.

"Tadi kami juga membicarakan masalah Natuna tentang adanya perbedaan tentang 'Nine Dash Line'. Beliau menjelaskan bahwa mereka sudah menandatangani UNCLOS dan sudah meratifikasi namun nelayan mereka suka nyari ikan di tempat tersebut," kata Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Baca Juga: Sikap Tiongkok Melembek, Akankah Konflik di Perairan Natuna Selesai?

1. Tiongkok berharap masalah Natuna diselesaikan di ruang diplomat

Dubes Tiongkok: Natuna Milik IndonesiaKapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia, utara Pulau Natuna. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Dubes Xiao Qian mengakui bahwa nelayan-nelayan mereka sudah mencari ikan ke wilayah yang masuk zona ekonomi ekslusif (ZEE) Indonesia maupun perairan Natuna, karena udara di sana dingin.

Menurut Xiao, nelayan Tiongkok masuk ke ZEE Indonesia termasuk perairan Natuna, karena mereka berpindah-pindah tempat.

"Tadi dikatakan diharapkan persoalan ini diselesaikan di ruang diplomat dan Dubes Xiao mengatakan, China sudah menandatangani ratifikasi sehingga tidak sama dengan konflik antara China-Vietnam, maupun China-Malaysia," kata Syarief seperti dilansir Antara.

2. Menteri Luar Negeri Tiongkok akan ke Indonesia menemui pejabat-pejabat penting termasuk Menko Polhukam

Dubes Tiongkok: Natuna Milik IndonesiaPresiden Joko Widodo berada di geladak heli KRI Usman Harun 359 saat kunjungan kerja di Faslabuh Lanal Ranai, Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, pada 8 Januari 2020. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi meninjau kesiapan KRI tambahan yang akan bergabung untuk melakukan operasi pengendalian wilayah laut, khususnya di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) laut Natuna Utara. ANTARA FOTO/HO/Dispen Koarmada

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, dalam pertemuan tersebut Dubes Xiao percaya bahwa persoalan di Natuna tidak akan mengganggu hubungan baik Indonesia-Tiongkok.

Menurut Syarief, Dubes Xiao malah percaya setelah persoalan ini berakhir, Tiongkok akan meningkatkan investasi ke Indonesia.

"Hubungan Indonesia dengan China itu bagus dan diharapkan persoalan ini bisa diselesaikan dengan jalur diplomasi," ujar Syarief.

Masih kata Syarief, Menteri Luar Negeri Tiongkok akan ke Indonesia dan menemui pejabat-pejabat penting termasuk Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

3. Dubes Tiongkok: Natuna adalah milik Indonesia

Dubes Tiongkok: Natuna Milik IndonesiaIDN Times/Anata

Dubes Xiao Qian juga menegaskan, tidak ada perselisihan antara Indonesia dengan Tiongkok terkait masalah teritorial.

Menurut dia, Natuna adalah milik Indonesia dan negaranya tidak pernah mempermasalahkan hal itu karena perselisihan sebenarnya adalah karena ada "overlaping" area perairan, dan ini berbeda dari perselisihan teritorial.

"Dalam isu ini, kita punya pandangan sendiri, Indonesia juga punya pandangan sendiri. Kita punya pandangan berbeda, dan ini tidak masalah," katanya.

Xiao juga menegaskan, Indonesia-Tiongkok adalah teman baik dan dapat membicarakan suatu persoalan secara baik-baik dan diselesaikan melalui jalur diplomatik. Dia berharap kerjasama Indonesia-Tiongkok ke depan tetap terjaga dan akan semakin kuat.

Baca Juga: Ditolak Nelayan Natuna, Nelayan Pantura Tetap Akan Diberangkatkan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya