Agama Berperan Besar di Hidup Gen Z, Termasuk Dalam Memilih Pemimpin

IDN Times meluncurkan Indonesia Gen Z Report 2022

Jakarta, IDN Times - IDN Times meluncurkan hasil survei mengenai Generasi Z (Gen-Z) yang disusun dalam Indonesia Gen Z Report 2022. Hasil survei diluncurkan bertepatan dengan acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 yang digelar IDN Times selama 2 hari, 29-30 September 2022, di Tribrata Jakarta.

Indonesia Gen Z Report 2022 merupakan survei yang digelar oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix. Survei digelar pada 27 Januari - 7 Maret 2022, melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi di Indonesia, dengan metode survei multistage random sampling.

Melalui survei dengan margin of error kurang dari 5 persen ini, IDN Times ingin menyajikan potret yang jelas dan lengkap mengenai Gen Z Indonesia, secara holistik dari semua sisi, sehingga bisa membantu memahami dan membentuk mereka lebih baik sebagai calon pemimpin bangsa.

Salah satu yang digali dalam survei ini adalah mengenai agama, nilai-nilai, dan tradisi yang tumbuh dan berkembang di kalangan Gen Z. Seperti apa hasilnya? Simak pemaparannya berikut ini.

Baca Juga: Gen Z Peduli Perubahan Iklim, Rela Bayar Lebih Produk Ramah lingkungan

1. Defenisi Gen Z dan jumlah mereka di Indonesia

Agama Berperan Besar di Hidup Gen Z, Termasuk Dalam Memilih Pemimpinilustrasi milenial (IDN Times/Nathan Manaloe)

Indonesia saat ini memiliki 70,72 persen penduduk usia produktif, yakni dari umur 15-64 tahun. Dengan demikian, bisa dikatakan saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi, yang diharapkan membantu Indonesia mencapai masa keemasan pada 2045 mendatang.

Dari total jumlah usia produktif tersebut, 27,94 persen atau 74,93 juta orang di antaranya merupakan Generasi Z (Gen Z), yakni mereka yang lahir antara 1997 dan 2012. Sementara 25,87 persen atau 69,38 juta orang merupakan kelompok milenial, yakni mereka yang berusia dari 24-39 tahun.

Dalam Indonesia Gen Z Report 2022 ini, Gen Z didefinisikan sebagai laki-laki dan perempuan yang berusia 15 sampai 24 di tahun 2022. Mereka terbagi lagi dalam dua kategori yakni remaja akhir yang berusia antara 15 dan 20 tahun, dan dewasa muda yang berusia antara 21 dan 24 tahun.

Hampir separuh dari Gen Z telah memasuki usia produktif, sedangkan sisanya akan berpartisipasi dalam angkatan kerja di tahun-tahun mendatang.

Sebagai generasi yang tumbuh setelah reformasi politik 1998 dan bagian dari apa yang disebut digital native, Gen Z tentunya memiliki sikap dan perilaku berbeda dengan generasi yang lebih tua. Termasuk dalam hal agama dan keyakinan, serta nilai-nilai dan tradisi dalam hidup mereka.

2. Agama berperan besar dalam kehidupan Gen Z meski berpegang pada gaya hidup modern

Agama Berperan Besar di Hidup Gen Z, Termasuk Dalam Memilih PemimpinIndonesia Gen Z Report 2022 (IDN Media)

Gen Z Indonesia lahir di tahun-tahun yang penuh gejolak dalam sejarah Indonesia, yakni menjelang jatuhnya Orde Baru dan Reformasi tahun 1998, yang membawa perubahan drastis dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dua tahun terakhir, Gen Z menghadapi pandemik COVID-19, yang menyebabkan ketidakpastian dalam hidup, mulai dari kesehatan hingga ekonomi.

Berdasarkan hasil survei, faktor-faktor tersebut mempengaruhi agama dan keyakinan Gen Z. Dalam kehidupan Gen Z, agama lebih berperan besar dibandingkan tradisi.

Gen Z menilai, agama merupakan pedoman dan landasan dalam hidup, serta menjadi batas-batas yang mengatur perilaku dan perspektif. Bagi Gen Z, percaya kepada Tuhan adalah sesuatu yang harus menjadi pegangan dalam hidup ketika orang lain tidak bisa diandalkan.

Tidak hanya itu, bagi Gen Z, agama juga berperan menjadi perspektif dan pembimbing dalam hidup, mengatur bagaimana hidup harus dijalani, menjadi cara hidup dan sumber makna dalam hidup, dan menjadi batas dalam berpikir dan bertindak.

Sedangkan tradisi, Gen Z mengatakan jarang mempraktekkan atau berpegang pada tradisi budaya, karena pada faktanya mereka hidup dalam lingkungan yang begitu multikultural, sehingga melepaskan tradisi dan lebih berpegang pada nilai-nilai dan gaya hidup modern.

Baca Juga: Gen Z Mendukung Kesetaraan dan Percaya Perempuan Bisa Jadi Pemimpin

3. Mayoritas Gen Z menilai agama tokoh politik jadi faktor penting dalam memilih pemimpin

Agama Berperan Besar di Hidup Gen Z, Termasuk Dalam Memilih Pemimpinilustrasi capres dan cawapres (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan hasil survei, diketahui juga bahwa mayoritas Gen Z percaya praktik toleransi beragama di Indonesia berlangsung cukup baik. Tercatat, ada 69 persen yang menyatakan setuju toleransi beragama di Indonesia berlangsung cukup baik, sementara 9 persen tidak setuju, 19 persen bersikap netral, dan 3 persen mengatakan sangat tidak setuju.

Hasil survei juga memperlihatkan, sebanyak 61 persen Gen Z mengatakan, agama seorang tokoh politik menjadi faktor penting dalam memilih pemimpin.

Bagaimanapun, Gen Z menilai politik identitas masih penting, tetapi toleransi tidak bisa ditawar-tawar. Mereka juga tidak menerima polarisasi yang berdasarkan garis identitas, yang telah dilihat oleh generasi milenial Indonesia sebagai sesuatu yang memicu perdebatan melelahkan selama Pilkada dan Pemilu 2019 lalu.

Topik:

  • Sunariyah
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya